"jun, bisa ngomong?"
"gua mau tanya sesuatu."
renjun bersandar di dinding. dengan matanya yang terpejam, rasanya malas mendengar suara guanlin sekarang. rasa muaknya benar benar membuat tangannya ingin menampar lelaki itu.
seharusnya sedari dulu renjun tidak menyukai guanlin, itu yang dipikirkannya.
"kenapa...lu selalu gak asing? lu selalu menghantuin pikiran gua terus menerus—
s-sampai rasanya gua mau gila karna kepala gua sakit mikirin lu," guanlin meremas rambutnya sendiri. aneh, semuanya aneh.
renjun benar benar tidak asing baginya, tapi guanlin benar benar tidak bisa mencarinya begitu saja dengan amnesianya.
"please, gua kenapa.."
renjun membuka matanya. ia berjalan menghampiri guanlin, dan duduk di meja di sebelah guanlin. tangan kecil renjun memasuki kantong hoodienya, sedikit menarik perhatian guanlin saat tanda lahir berwarna kehitaman ada di tangan kanan renjun.
"itu juga–gua pernah liat rasanya.."
"Lai Guanlin" guanlin beralih ke renjun sekarang.
"gua Huang Renjun, kita temenan dari SMP, kita pernah sempet berantem saat gua balikan sama bomin, akhirnya gua sadar gua suka sama lu–"
renjun menarik nafasnya, rasanya sulit untuk melanjutkannya.
"kita pacaran. suatu hari lu kecelakaan, gua dan kakak gua yang bawa lu ke rumah sakit, lu koma, dan lu bangun, lu amnesia. kurang jelaskah?" jelas renjun cukup cepat. untungnya guanlin masih bisa mendengarkan jelas.
"t-tapi.."
"jihoon mantan lu, dia pengen lu sama dia balikan."
"kak mark, aku pulang.."
"oh hi baby."
haechan memasuki ruangan kamar mark. kedatangannya disambut oleh meja yang berantakan bungkus bungkus snack.
seluruh bungkusan itu tampak tidak asing, haechan menyipitkan matanya.
"kak mark..itu.."
mark yang sedang memainkan ponselnya, beralih ke haechan yang berdiri di depan meja. yang melihati bungkus bungkus sampah di meja.
"oh, aku makan yang ada di lemari, sorry hehe, i'm hungry.."
haechan lansung membanting tasnya dengan marah. mark sampai melotot saking kagetnya liat haechan yang mulai ngamuk.
"by?"
"KOK DIMAKAN SEMUA SIH AH!"
oke. sudah diduga. haechan mode uke galak sekarang.
"KALAU MAU MAKAN YA JANGAN DIABISIN IH, KAK MARK AH!"
mark menggaruk tengkuk sepanjang haechan mengomel. sampai sampai mark daritadi mikirin hal lain, haechan kenapa nafasnya panjang banget buat ngomel.
sebenarnya salah mark juga malah abisin makanan haechan. apalagi yupi sama milo nuggetnya, kesukaan haechan. tapi kena embat juga.
mark meringis ngeri, muka haechan udah merah.
"TRUS JUGA—"
"iya iya, jangan teriak gitu dong, ntar dikira bang john aku ambil keperawanan kamu lagi." mark segera membekap mulut haechan agar seisi ruangan bisa tenang sejenak.
tapi haechan melepaskannya, kakinya bergerak tidak bisa diam terus menerus sambil mengomel lagi. "ih, tapi itu punya aku.."
melihat tingkah haechan mark jadi ketawa gemes liatnya. haechan gak bisa diem daritadi sampai akhirnya sosok johnny udah di depan pintu sambil berkacak pinggang.
"kamu apain si haechan hah?"
haechan berlari ke arah johnny dan memeluknya. sedangkan mark lansung bangkit dari tidurnya karna mulai panik abang mark udah masuk.
bibir haechan maju, pasang muka yang jengkel banget. keliatan mau cepu.
"tuh si kak mark abisin snack aku ih.."
"heh manja banget, sini balik!" mark melotot melihat haechan bergelayutan di johnny. jujur, mereka keliatan kaya bapak anak tapi tetep aja mark gak suka liatnya.
"mark, gimana sih kamu jadi seme?"
"dahlah kena marah lagi gua..." gumam mark mengelus tengkuknya sendiri. udah pasrah dapet 2 omelan.
"john, what's happen?" ten menepuk pundak johnny saat johnny tengah mengomel ngomel pada mark.
johnny menunjuk mark, "dia abisin snacknya sih haechan tuh sampai haechan udah mau nangis."
seketika haechan lansung nunjukin akting nangisnya di depan ten sama johnny. ten bergidik ngeri, "manja lu."
"HEH AKU ADEK KAKAK YA!" haechan malah protes marah denger cibiran pedas ten. ten memutarkan bola matanya dengan malas, kemudian beralih ke mark.
"mark ntar beliin lagi aja, ntar si haechan gak selesai ngambeknya kayak orang gila."
"i-iya kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cicatrices | NCT
FanficBXB CONTENT! [completed, 17+] How do you feel? ketika mengetahui ternyata kita menyukai sesama jenis.