15. quinze

1.2K 115 5
                                    

winwin menghela nafas. ia menggaruk tengkuknya kebingungan sekarang. dari tadi ten sama taeyong cuman liatin sambil minum kopinya.

"trus gimana nih? yuta diem doang."

ten menggelengkan kepalanya, lalu membanting gelas kopinya ke meja setelah nenyeruputnya sekali.

helaan nafas keluar dari bibir ten, "ya elu...gak peka banget sih."

"boy, listen, lu jadi uke harus peka, ya orang gimana gak diem, lu cuman hah hoh hah hoh kek orang goblok," kata ten memasang wajah kesalnya.

taeyong menepuk pundak ten, "dahlah, jangan sekejam itu, lu kayak cewek aja elah."

"capek sama winwin, orangnya ga-"

"yeu," taeyong mendorong kepala ten dengan jari telunjuknya, "si johnny kenapa mau aja sama lu, seme paling laki tapi kalo sama lu dah kek anak anjing."

ten ketawa, "jelas paling laki, bahkan seme lu aja bisa jadi ukenya john"

"siapa yang bisa semein johnny? mukanya sangar gitu, serem gua." suara jaehyun yang berasal dari dekat mereka menarik perhatian ketiga orang itu.

"nih uke uke kalo gibah serem banget astaga." jaehyun meletakkan tangannya diatas kepala taeyong. winwin meneguk ludahnya, "gitu gitu lu lebih muda dari kak taeyong loh, gapapa?"

"ya gapapa."

"back topic, sebenarnya gua juga bisa aja jadi uke johnny."

winwin menggaruk tengkuknya, ini seme nyaman aja bahas dirinya  kalo jadi uke. ngerasa canggung sekaligus dirinya udah terkontaminasi sama virus freak.

"kalau gitu lu jadi ukenya johnny aja," ucap ten menaruh kopinya sambil tertawa.

"iya, ntar gua bilang ke johnny."

taeyong mengangguk, lalu menarik pundak ten, "ntar aku jadi semenya ten." katanya mengangkat kaki dan ditumpu oleh paha kirinya.

jaehyun melotot, "gak boleh!"

alhasil semuanya tertawa, jaehyun keliatan banget gak rela endingnya gak sama taeyong. ten mendekatkan winwin dengannya dan taeyong.

"ntar kita threesome." dengar kata threesome, winwin udah
lepasin tangan ten dan bergidik ngeri. "jangan mengerikan deh, gua serem." bisa diliat muka winwin keliatan kaya anak nyasar yang di pasar dan nangis pengen ketetemu mamanya.

"udah win, si ten emang uke gila, wajarin aja." tangan taeyong mengulur menepuk menepuk pundak winwin.












use this for the emotion:)

jisung bersandar di bahu chenle, memejamkan matanya dengan senyumannya yang tenang. duduk sejenak di bangku taman, menikmati hiliran angin.

chenle mengusap kepala jisung, "ayo jalan jalan, jangan tidur dulu, aku masih mau liat liat pemandangan."

jisung membuang nafas, lalu mengangguk menurut. ia mengulur tangannya untuk membantu chenle agar bisa berdiri.

chenle tertawa, "bisa jalan kok.. astaga."

"chenle..."

"apa?" chenle menoleh, tersenyum pada jisung. langkah kaki mereka yang di jalanan sekitar hutan, memijak daun daun yang berwarna oren sampai coklat berguguran, dengan kedua tangan yang bergenggaman.

Cicatrices | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang