17. dix-sept

1.1K 111 2
                                    

"terus dia tiba tiba marahin gua dong, katanya jangan ganggu pacarnya, padahal gua cuman nyolong pulpennya."

"hooh terus terus?"

"ya gitu...gua berakhir hampir kena gampar sama si ceyonceyon apakali tuh cewek."

"ohh terus terus?"

hyunjin mendelik, "apasih lo ah teras terus teras terus, yaudah! berakhir gua sama chaeyeon kek gitu, teras terus gua cocolin sambel tuh congor."

"anjing serem banget lu jadi orang.." haechan berdecih pada hyunjin lalu menjauhnya beberapa centimeter.

"lagian kak, jelas jelas dia udah selesai," ucap jeongin menggaruk tengkuknya.

kali ini dia gibah sama hyunjin, seungmin dan jeongin. gatau kenapa tiba tiba bilang pengen gibah. uke sialan.

seungmin juga begonya ikut ikutan, padahal dia tipe orang yang gak tertarik buat ngomongin hal yang panas gituan.

belum lagi jeongin, adek kelas yang ikut ikut aja buat gibah. tapi ikut ngomporin bahan gibahannya, alhasil taman yang isinya bunga bisa bisa layu karna teriakan heboh mereka.

"btw, masa tadi gua liat si-"

"heh gibah terus kamu tuh," mark datang menjewer telinga beruang milik haechan sehingga yang punya mengaduh kesakitan.

seungmin menghela nafas, dan menggeleng, "tapi seru sih, baru kali ini gua ngerasain sensasi gibah."

"YA KAN! MAK- A-AKH KAK MARK IH!" belum selesai ngomong, mark menarik lagi telinga haechan lagi lebih kencang.

"galak banget," haechan mem-poutkan bibirnya tanda merasa sebal ke mark. ia mengusap telinganya.

"ayo pulang, jangan gibah keterusan." mark menepuk pundak haechan sekilas lalu pergi meninggalkan mereka bertiga. sedangkan haechan berdecak kesal, "ck, iya iya.."

haechan berlari kecil, mengekori mark dibelakangnya. bibirnya masih mengerucut karna masih kesal karna telinganya terasa sangat tadi.

sadar tidak ada suara apa apa, mark berhenti untuk memastikan. haechan lansung menabrak punggung mark dan meringis kesakitan.

mark menghela nafas, membalikkan badannya. "kenapa hm?" haechan tidak menjawab, dia hanya mengusap kepalanya.

"hey," mark memegang kedua pundak haechan, dan menurunkan sedikit badannya untuk melihat wajah haechan. "what is matter with you?" tanya mark lembut.

bibir haechan tambah mengerucut, mendengus sebal. "gausah jewer bisa gak sih.. sakit tau.."

mark tertawa gemas, lalu memeluk haechan erat, "sorry sorry, don't pout okay? you look more cute a lot when you do that oh god hyuck.."

"hey look at me," mark memegang wajah haechan, menatapnya untuk sejenak. dan tertawa kecil, merasa gemas pada beruang kecil ini.

"don't be so cute, my heart get so weak.." ucap mark mencubitnya. mungkin sebentar lagi mark akan mengigit pipi haechan.

haechan melepaskan tangan mark, "jangan dicubit ih, sakit." keluhnya memasang wajah memelas pada mark. haechan meninggalkan mark sendirian di koridor, "cepet, aku mau pulang terus tidur"









"jae, liat aku." taeyong menarik wajah jaehyun untuk melihatnya. wajah jaehyun penuh luka lebam dan kebiruan, bahkan bibirnya sobek. ekspresi mukanya hanya datar, tanpa apa apa lagi.

taeyong mencelupkan cotton bud ke obatnya, "kamu tuh-" taeyong menekankan cotton but itu ke luka di wajah jaehyun.

"a-akh, sayang sakit ih!" jaehyun melotot karna kesakitan.

"apa?!" taeyong menatap jaehyun galak, membuat jaehyun menunduk karna ketakutan. "i-iya maaf..."

"gimana sih... masa kamu gitu aja berantem?"

jaehyun mendongak, "ya kan dia duluan yang ngajak ribut, masa dia bilang kamu-"

"ya masalahnya aku aja masih disini, aman, terjamin kesegel sama kamu, kamu khawatir apa?" taeyong menaikkan kedua alisnya, melipat kedua tangannya di dada.

jaehyun mengusap tengkuknya, "ya tapi kan yong-"

taeyong berdecak kesal, lalu mengenggam tangan jaehyun. manik matanya menatap jaehyun dalam, berusaha berbicara dengan telepatinya.

"aku masih disini, aku sama kamu terus, jangan emosi karna dia ngancem dia bakal rebut aku dari kamu, gak bakal jae, aku gak bakal."

jaehyun menghela nafas, "iya deh.. maaf.."

taeyong menarik tangan jaehyun, membersihkannya dengan tisu basah dengan pelan pelan dan telaten.

jaehyun tersenyum kecil melihat tangan kecil taeyong dengan perlahan menangani tangan jaehyun, lalu melihat ke taeyong yang masih fokus mengobati seluruh lukanya.

"jangan kotorin tangan kamu buat ginian lagi, aku gak suka." taeyong menatap tajam jaehyun. jaehyun membalasnya dengan senyuman merekah dan mengangguk kecil.

"iya, gak bakal lagi kok, aku janji."













buat pr siders, ayo bsa yok divote:( by the way, thanks three for 1,47k!! glad of this sksksksk

keknya klo update suka malem ya? WKWK, have a nice day sayang:3

Cicatrices | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang