11. onze

1.6K 151 0
                                    

"aku..a-ak-aku suka kakak!!!"

mark terdiam. berusaha mencerna apa yang dikatakan haechan. ia tertawa tidak menyangka.

tangan haechan ditarik kencang oleh mark sehingga ia terbaring ke kasur. mata haechan melotot saking terkejutnya saat pemandangan di atasnya sudah ada wajah mark.

mark memasang wajah serius menatap mata haechan, tubuhnya sudah mengukung diatas seluruh tubuh haechan.

"w-what? kamu suka kakak?" tanya mark. haechan menjawabnya hanya dengan anggukan pelan dua kali.

mark menahan senyuman lebarnya. ia sampai menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"oh my god.."

"i-its mean we're dating now, right?"

"hah?"

mark menarik tangan haechan untuk bangkit duduk. ia menaruh kedua tangannya di bahu haechan, melihati wajah haechan dengan serius meski mark sulit untuk bisa tampak serius.

"h-hey, listen carefully, donghyuck.."

pipi haechan memanas saat mark memanggil nama kecilnya, donghyuck. nama nama yang sudah lama tidak dipakai.

sebenarnya haechan tidak percaya kalau mark mengingatnya.

"donghyuck...will you be mine, please?"

kini haechan bisa melihat mark yang tengah memohon padanya. oke, mark benar benar gemas.

haechan tersenyum, "y-yes.."

senyuman mark semakin melebar. mark menarik haechan ke dekapannya, "oh my god..hyuck.."

daritadi mark berusaha menahan senyumnya yang lebar, tapi 2 hal yang dia denger dari haechan udah bener bener gak bisa dia tahan lagi.

tiba tiba haechan mendekatkan wajahnya, mengecup pipi mark cepat. ia tersenyum, "aku sayang kakak."






"gua rasa..."

"gua rasa gua suka lu.."

guanlin mengerutkan keningnya, "hah?! seriusan lu?"

renjun mengangguk. "kayanya, gua nangis bukan karna gua udah putus sama bomin, cuman gua berpikir gua gak ada siapa siapa lagi aja."

"dan lu suka gua?" tanya guanlin. dan renjun mengangguk lagi.

guanlin tersenyum, hatinya sudah berbunga bunga sekarang. "jun, ayo pacaran..." ajaknya tiba tiba.

awalny renjun masih sulit mencerna, tapi tak lama renjun mengangguk malu. "a-ayo."

senyuman guanlin merekah terus menerus, bahkan sampai mereka makan, renjun bisa melihat senyuman guanlin.

keliatan banget dia bener bener seneng, pikir renjun.

"jangan senyum terus, cepet makan"

nah kan keciduk.










"jaehyunnn"

"yes baby?"

taeyong mendelik, "ih, kek sugar daddy aja jawabnya."

jaehyun tertawa, mengalihkan pandangannya dari buku ke taeyong sekarang. ia mencubit pipi taeyong, "kenapaa?"

taeyong tiba tiba memeluk jaehyun, menyembunyikan wajahnya di leher jaehyun. kemudian mendusel di lehernya.

"bosenn.." rengeknya. jaehyun melihati kepala taeyong, perlahan, senyumannya mengembang. tangannya lansung tergerak untuk mengelus kepala taeyong lembut.

"kenapa hm?"

"bosenn, lu nya belajar teruss.." taeyong kembali merengek pada lelaki yang lebih muda itu.

"aneh ya, padahal lu lebih tua dari gua." taeyong menggeleng di leher jaehyun, "bodo amat, selagi bisa kenapa enggak."

jaehyun mengangkat badan taeyong naik ke pangkuannya. lalu, ia memegang wajah taeyong. melihati wajahnya dengan seksama.

sekitar 1 menit, jaehyun terkekeh kecil. ia mencium hidung taeyong, "gemes banget heran."

namun, taeyong malah mencium bibir jaehyun, melumat bibir bawahnya pelan. bahkan tangan taeyong mengelus dada jaehyun.

jaehyun sebenarnya terkejut, tapi tangannya lebih memilih menarik tengkuk taeyong untuk memperdalam ciumannya.

beberapa menit mereka berciuman, taeyong melepaskan tautan bibir mereka, mengambil nafas sebanyak mungkin. begitu juga dengan jaehyun.

taeyong mendongak ke atas, jaehyun yang masih menatap matanya. jaehyun mengelus wajah taeyong, dan tersenyum tipis.

"baby.."

















+bonus

"lalu, kalo bisa topiknya bener bener diserap, paham gak sih?? kaya kamu harus bener bener ngerti apa dan gimana topiknya."

doyoung melihati bukunya, dan mengangguk pada taeil. "paham paham kok."

"oke.. kita udah selesai, kamu udah makan dek?"

doyoung menggeleng, ia menaruh kepalanya ke meja. "sakit kepala banget belajarnya, makan pun jarang jadinya..." ucapnya mengerucutkan bibir.

taeil terkekeh, ia mengelus kepala doyoung, "makan ayo dek, kakak traktir, kasian banget gak makan."

doyoung mengangkat kepalanya, "serius?!"

"iya, ayo."







kalo ilyoung keknya sekilas aja deh, jarang kena, aku lost ideㅜ.ㅜ

Cicatrices | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang