"dok, dok, dok, bantuin kita dok," renjun terus berlari membantu para suster yang mendorong bangkar pasien ke arah ruang UGD.
guanlin dibantu oleh doyoung dan renjun dengan keadaan yang cukup kritis. kepalanya yang bersimbah darah, dan kakinya yang patah.
sebenarnya dalam keadaan di motor, seharusnya gak parah. tapi tabrakan yang mengenai tubuh guanlin ikut mengenai kakinya terbilang parah banget.
renjun sedari tadi panik, begitu juga dengan doyoung. guanlin gak kunjung bangun atau sadar.
"guanlin.." renjun menangis sambil memegang kaca di pintu UGD. tangannya memukul mukul kaca berkali kali berusaha membangunkan guanlin.
bomin, jihoon, jeno, haechan dan jaemin datang. tapi mereka hanya berdiri menatap renjun dengan iba.
bomin mengusap wajahnya gusar, lalu menghampiri renjun. ia membalikkan renjun, dan memeluknya. perlahan bomin menepuk pundak renjun untuk menenangkannya.
meski begitu, renjun masih terus menangis keras. bahkan ia terdengar menangis dengan sesegukan.
"sshht... guanlin bakal gapapa kok, jangan khawatir.." ucap bomin supaya menenangkan renjun.
"kan? udah gua bilang harusnya guanlin gak sama lu, lu gak bisa jagain guanlin jun, gak guna," celetuk jihoon menatap renjun dengan tajam dari belakang.
suara tangisan renjun memelan, perlahan menghilang. tangannya meremas baju bomin, merasa sakit mendengar ucapan jihoon sekarang.
"jihoon, gua saranin lu buat diem." bomin masih memeluk renjun. sedangkan jihoon berdecak kesal, memutar bola matanya dengan jengkel.
pintu UGD terbuka, seorang dokter keluar dari ruangan itu. mukanya terlihat sedih, renjun merasa cemas sekarang.
bomin menggenggam tangan renjun, meyakinnya kalau semuanya akan baik baik saja.
"tabrakan mobil yang mengenai pasien terlalu keras, membuat pasien harus mengeluarkan darah yang sangat banyak. pasien dalam keadaan koma, dan pemulihan, untuk kepastiannya kita masih belum tau," jelas dokter melepas maskernya.
tubuh renjun terasa lemas, badannya nyaris merosot jika bomin tidak menahannya. alih alih mengurus renjun, bomin memberikan pertanyaan pada sang dokter.
"kira kira, beberapa persennya agar supaya pasien siuman dok?"
"sekitar 23% untuk saat ini, karna pasien datang dalam keadaan yang cukup telat, membuat keadaannya harus kritis."
helaan nafas keluar dari bomin, merasakan apa yang dirakan oleh renjun sekarang. memang berat.
jeno, jaemin dan haechan menatap sendu pada renjun yang menangis sambil duduk di lantai. di sepanajng lorong tangisan renjun terdengar.
bahkan doyoung juga sudah lemas melihat adiknya. tidak ada yang bisa dilakukan, hanya bisa pasrah.
"hah?! masa?!" mata winwin melotot mendengar kabar yang keluar dari bibir yuta. yuta mengangguk, "aku tau dari doyoung."
winwin mengigit bibirnya, "pasti renjun sedih banget..."
"mau jenguk dia gak? sekalian bawain makanan?" tawar yuta. winwin berpikir sebentar, dan mengangguk.
"boleh deh, nanti ak-"
"WINWIN YUTA, LO PAD-"
"udah." ucap keduanya dengan bersamaan. ten memasang wajah masam, "gua kira belum."
johnny berjalan merangkul ten, "mau jenguk gak? kita rencananya sih jenguk sama jaehyun taeyong."
winwin menoleh, "mau bareng kita aja gak? kita juga mau jenguk rencananya." ten mengangguk antusias, "adek gua juga ada disitu kok."
"sekarang aja gimana? sekarang jam 6, pasti renjun belum makan karna khawatir sama guanlin terus." usul johnny sedikit khawatir dengan keadaan renjun di rumah sakit.
johnny doyoung sama yang lain itu udah kayak sahabat. adek adek mereka sendiri juga temenan, jadi udah anggap kayak saudara sendiri.
adek doyoung adek johnny juga, begitu juga adek johnny juga adek doyoung. wajar buat mereka khawatir sama yang lainnya kalau ada kejadian yang gak enak.
"yaudah, gua masak dulu, ten, bantuin dong." ten mendekati winwin, mengambil apron yang digantung di dekat lemari penyimpan semua makanan kering.
yuta dan johnny memutuskan untuk duduk di kursi meja bartender dapur apartment winwin dan yuta. keduanya menunggu ten dan winwin menyelesaikan masakannya.
meski cukup lama karna ten terus berbicara dan menegur winwin saat ada kesalahan, hasilnya cukup memuaskan.
"renjun, ada yang jenguk tuh."
"kak yang kecelakaan guanlin bukan gua," jawab renjun dengan kepala yang ditaruh ke kasur guanlin, sambil menatap wajah guanlin.
"renjun, gimana kabarnya?" ten memasuki kamar pasien dengan senyuman lebarnya.
renjun menghela nafas, berusaha bersikap baik. "baik kak, makasih udah khawatir."
yuta menaruh kotak nasi di meja sebelah sofa, "winwin sama ten ada masak buat lu, lu makan dulu gih."
renjun menggeleng lemas, semakin menempel dengan guanlin. "mau sama guanlin.."
ten mengambil kotak nasi itu, lalu membukanya. ia berjalan mendekati renjun dan mendekatkan kotak nasinya dekat renjun.
"lu harus makan, yuk, harus ada tenaga." ucao ten lembut. "bener jun, harus ada tenaga buat sedih," timpal winwin mengelus pundak renjun.
"GAMAU DIBILANG!" renjun menepis kasar kotak yang ditangan ten sehingga tumpah ke lantai. semua yang ada di ruangan melotot, termasuk doyoung yang sudah marah.
"RENJUN JAGA SIKAP LO!" bentak doyoung cukup kasar sekarang.
"shht.. doy," ten menatap tajam pada doyoung, menggelengkan kepalanya agar tidak keterlaluan.
renjun membuang nafas kasar, mengusap wajahnya dengan kasar. merasa jahat banget sekarang sama ten winwin.
"s-sorry.. gua kebawa emosi sampai hak bisa kontrol diri sendiri."
ten tersenyum, mengambil tisu dari johnny untuk membersihkan bajunya. "gapapa kok, gua tau gimana rasanya khawatir."
winwin dan yuta membersihkan lantainya, membuat renjun panik karna merasa tidak enak. "j-jangan jangan! gua aja!"
johnny mendorong tubuh renjun agar duduk di kursi, "lu tunggu disini, gua beliin makan oke? lu udah kuras banyak energi tadi buat nangis doang, lu harus makan."
akhirnya renjun mengangguk pasrah. sial, dia merasa sangat jahat sekarang.
bilangnya mau hiatus, tapi malah update. sialan. malas bangat😘
heh kalian udh makan belumm
jangan makan mie ya para badjingan tersayangku:( di tiktok sendiri udah ada banyak kan yg sakit??
gua juga c.. tipes AHAHAHHAHA
sakit bgt kalo makan gak teratur begadang trus. yuk kalian bisa yuk ubah kebiasaannya.
anw, HAVE A NICE DAY🤩🤩 xixixixixixixixi. lop you semuaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cicatrices | NCT
Fiksi PenggemarBXB CONTENT! [completed, 17+] How do you feel? ketika mengetahui ternyata kita menyukai sesama jenis.