14. quatroze

1.3K 129 5
                                    

"kak taeil."

"ya dek?" taeil meletakkan lembaran materi yang harus ia jelaskan pada doyoung ke meja. doyoung bersandari kursi, menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

anjing damagenya, batin doyoung. sedari tadi ngumpat dalam hati sampai lupa pipinya udah diliatin sama taeil karna merah.

taeil memajukan kursinya, mendekatkan badannya ke doyoung. tangannya mengulur mengelus pipi doyoung, "kamu kenapa hm? kepanasan? pipinya marah banget."

"kak ah.." doyoung meringis malu mengusap tengkuknya sambil menunduk.

taeil tertawa, "kok kamu bisa lucu gini sih?" katanya mencubit pipi doyoung. doyoung menepis lembut tangan taeil.

"kak taeil ih.." doyoung mulai merengek pada taeil agar dia segera menghentikannya.

yang ada taeil malah lanjut godain doyoung, sampai akhirnya doyoung berbalik badannya membelakangi taeil.

taeil tertawa kecil, lalu memutar kursi doyoung dan menariknya untuk mendekat. kemudian, taeil mengusap pipi kiri doyoung sambil tersenyum tipis.

"iya maafin saya deh, jangan ngambek dong." ucap taeil lembut.

susah buat doyoung untuk menahan senyumannya. sampai doyoung harus jatuh dan menutup mukanya.

"kak taeil ih.."

"oke oke, kita lanjut nanti baru mesraan lagi oke?" taeil mengusap punggung doyoung lembut.








"8!"

"warna ijo, jun lu gak ada! ambil!"

renjun bersandar di bahu guanlin sambil mengerucutkan bibirnya. masih memegang belasan kartu di tangannya dengan malas.

renjun mengintip kartu guanlin, lalu membisikinya, "lin, warna merah lin, aku ada banyak disini."

guanlin tersenyum kecil, lalu mengangguk.

"heh heh heh, gak ada ya kayak gituan, apaan banget!" jaemin mulai protes.

mereka lagi main uno, dan selalu aja ada yang main main atau gak bego mainnya kayak contohnya haechan, sedangkan mark ketawa doang.

emang dari tadi selama setengah jam mereka main 1 putaran aja belum selesai saking gak ada yang bener mainnya selain jeno.

renjun cuman mendusel di bahu guanlin, "ayo ihh"

jaemin ikut mengintip kartu jeno, lalu menaruh dagunya di bahu lebar jeno. ia menunjuk kartu jeno yang berwarna merah.

"aku minta yang ini..." pinta jaemin memasang matanya agar terlihat imut. jeno tersenyum, lalu memberikan kartu merah miliknya. tangannya elus kepala jaemin. kalo kata jeno, buat jaemin apa yang enggak.

bulol.

haechan melempar kartunya ke meja, dan berdecak kesal. lagi main malah curang pake bucin. udah goblok tambah goblok karna pacaran.

"dahlah bangke! gak mau gua main lagi," haechan membanting punggungnya ke sofa.

mark melotot, "haechan, mulutnya sayang."

"nah kan, telen ludah lo sendiri," jaemin memasang wajah kayak 'im done now'

"bukan ludah, dia muntahin ludahnya."

jeno tertawa, menertawakan semuanya yang berdebat. "uke uke emang galak semua ya?" ucapny membenarkan kacamatanya.

jaemin bersandar di bahu jeno dan memeluk lehernya dari samping. "harus galak."

"tapi gak ke aku juga dong sayang.."

"kak mark, liat mereka, uwuan semua." adu haechan pada mark seakan iri dan dengki karna dia sendiri yang gak cuddle sama mark.

mark ikur tertawa keras, lalu berdiri. tiba tiba, ia mengangkat tubuh haechan, "ayo cuddle di kamar aja."

mereka berdua berjalan menuju anak tangga untuk pergi ke kamar mark. namun teriakan guanlin membuat mereka berhenti.

"awas haechannya hamil!"

haechan dari balik punggung memberikan jari tengah pada guanlin, "fuck you, damn brat!"

mark menghela nafas sambil menatap lelaki manis yang tengah ia gendong ini. ia mencium bibir haechan, "your mouth baby."









"johnnyy, can i ask something?"

"sure, what is that?" johnny tidur di paha ten. memejamkan matanya menunggu pertanyaan yang keluar dari mulut ten.

ten menyisir rambut johnny, "do you... ever feel uncomfy with me?"

johnny membuang nafas, lalu tersenyum tipis. "no, and never happen that thing.."

johnny bangkit duduk, dan mengangkat ten ke pangkuannya. ia menatap mata ten yang seperti kucing.

senyumnya masih bersinar, ia mengelus pelipis ten lembut. "baby..."

"hm?"

"don't thinking like that... aku gak pernah ngerasa risih ataupun gak nyaman sama perlakuan kamu, bahkan aku seneng kamu disini, meski kamu mau sesusah apapun diatur, tapi aku tetep ngerasa aku sayang kamu apa adanya, get it?"

ten tertawa menatap bawah, lalu mengangguk. ten melihat ke arah wajah johnny, "yes sir."

"so cute, lemme hug you, eunghh," johnny memeluk ten erat. "tiny cute pie, kamu mini banget, aku sampai gemes sama kamu."

ten melingkarkan kakinya di pinggang johnny, begitu juga tangannya yang mengalungi leher johnny. kepalanya bersandar di ceruk leher dan bahu milik johnny.

"how lucky i have you..."

johnny mengangguk, mengelus kepala ten, "yes, i feel that too.."

"my darling.." johnny bersenandung asal sambil menepuk nepuk pelan punggung ten.

posisi cuddle mereka emang udah paling nyaman kayak gini. saling mendengarkan detak jantung satu sama lain, suara deep yang kedengeran dari punggung dan dada juga.

entah itu ten, johnny, they feel so loved.








hy gimana harinya seyenng?
cukup uwu tidak?

gua gatau, insecure bakal salah, tpi kepedan bakal salah juga. but wish ini bagus di mata kalian.

thanks for reading and 900 readers hshshs. already go to 1k hihi. love y'all!

Cicatrices | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang