2. Library

718 114 23
                                    

To love and be loved  is to feel the sun from both sides

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To love and be loved  is to feel the sun from both sides

- David Viscott -


🌼

Aku melangkahkan kakiku menuju perpustakaan, hatiku berdegup tidak karuan bahkan sebelum aku sampai disana. Ku rapihkan seragam sekolahku, sambil melihat pantulan diriku di jendela ruangan yang penuh buku itu, tidak lupa aku juga merapihkan rambutku. Menyisipkan sebuah hair clip berbentuk kupu-kupu yang cantik, diantara rambut panjangku yang indah. Aku sengaja membeli jepitan ini agar telihat cantik hari ini.

"Cantik" Bisik Hyejin

Aku hanya tersenyum, hatiku sungguh sedang berloncatan. Ini akan jadi langkah besar bagiku. Apa aku bisa melakukannya? Tanganku sudah membeku karena tegang.

"Doakan aku." Bisikku pelan sambil berjalan masuk ke dalam perpustakaan, teman-temanku hanya tersenyum memberikan semangat.

Rasanya kini aku mungkin seperti seorang prajurit muda yang dikirim ke medan perang. Aku berada diantara keberanian dan juga keinginan untuk melarikan diri. Jika aku lari aku tidak akan punya kesempatan, tapi maju pun itu artinya aku harus siap untuk mati.

Aku tidak perlu mencari-cari sosoknya. Aku tahu dimana dia berada dan langsung menuju kebagian rak paling pojok yang ada di sudut ruangan. Dengan perlahan aku menyusurui bagian lorong yang kanan kirinya di hiasi tumpukan buku.

Sosok itu ada disana. Seperti biasanya dia selalu ada disana. Duduk menyendiri dengan buku ditangan. Pojok itu adalah tempat favoritnya, tempat yang cukup tersembunyi dimana tidak banyak siswa lain yang lalu lalang. Bagaimana aku bisa tahu? Tentu karena aku terus memperhatikan dia. Kalian bisa mengatakan jika aku adalah Stalker-nya, karena aku memang sering diam-diam mengikuti pria itu. Memperhatikannya dari jauh.

"Hai." Aku membuka suara saat langkahku mulai mendekatinya.

Pria itu mengangkat kepalanya. Wajahnya terlihat cukup bingung dan kaget melihatku berada di wilayah teritori-nya.

Denyut jantungku berdetak sangat cepat tidak beraturan. Aku sangat tegang, tanganku berkeringat dan dingin. Rasanya aku mulai kesulitan bernafas.

Ini pertama kalinya aku mendekatkan diri pada seorang pria. Biasanya mereka yang mendekatiku tapi kini aku yang mendatanginya. Agresif sekali, ya? Aku pun merasa demikian apa lagi saat ini aku berada dihadapannya. Sungguh mendebarkan, jantungku terus perpacu dengan kencang.

"Ada apa?" Namjoon sudah menetralkan wajahnya, kembali pada wajah datar dingin miliknya.

Tatapan mata kami bertemu. Jantung ku yang semula bertalu-talu tidak karuan tiba-tiba berhenti berdetak, aku terperosok pada sorot matanya yang tajam dan memikat bahkan dibalik kaca mata.

"Kim Namjoon." Aku memanggil namanya didepan pemilik nama itu untuk pertama kalinya. Sekalipun sudah satu kelas selama setahun ini, kami memang tidak punya banyak interaksi.

PERSONA [ KIM NAMJOON ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang