11. Jealousy

599 103 12
                                    

I would not wish any companion but you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I would not wish any companion but you

- William Shakespear -

🌿

Youra tersenyum padaku, senyum paling cantik yang bisa ku temukan dari wajah seorang wanita. Aku tidak pernah berfikir aku bisa merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi gadis itu benar-benar menggoda pendirian dan prinsipku untuk tidak berkencan dan terlibat perasaan terhadap wanita.

Aku ingin fokus pada sekolah dan belajar.  Bukan aku tidak tahu cara bersenang-senang namun terlibat perasaan dengan seorang gadis jelas bukan kesenangan yang ku inginkan.

Namun Youra merubahnya. Dia seperti Hawa yang menyeret Adam ke bumi, sementara Youra menarikku perlahan pada pesona dirinya yang tidak bisaku abaikan.

Aku senang bukan main saat Youra menyetujuinya tawaranku untuk berkencan, begitupun ketika dia setuju untuk jadi pacarku. Aku tahu dia berkali-kali secara terang-terangan berkata menyukaiku, namun tetap saja ada percikan perasaan bahagia yang tidak aku mengerti sebelumnya bisa ku rasakan karena seorang wanita.

Bagaimana aku bisa menggambarkan apa yang kurasakan, rasanya seperti ada letupan-letupan kembang api yang membuncah di hatiku. Tapi tentu aku menahannya, aku tidak ingin terlihat konyol di depan gadis itu.

Kendati demikian hubungan kami di sekolah tetap berlangsung seperti biasanya. Tidak ada interaksi layaknya dua orang yang memiliki hubungan pada umumnya. Entah karena kami ingin merahasiakannya, atau karena kami --ah, sejujurnya bukan kami tapi aku--  belum siap untuk menjadi pusat perhatian banyak orang.

Aku merasa seperti Zues yang berhasil memenangkan tahta olimpus. Aku senang, tapi juga tidak bisa membohongi diriku sendiri yang merasa insecure. Entah bagaimana tanggapan orang-orang jika tahu akulah yang berhasil mendapatkan gadis paling memikat di angkatan kami.

"Apa aku boleh bilang teman-temanku, jika kita sudah resmi bersama?" Hari itu Youra bertanya meminta izinku, sudah satu minggu sejak kami akhirnya resmi berpacaran. 

"Teman-temanmu?"

"Soona, Hyejin, dan Minji." Youra berkata, aku tahu siapa mereka. 

Soona adalah teman sekelas kami, sementara aku pernah satu kelas dengan Hyejin di tingkat pertama sekolah menengah. 

"Apa kau yakin?" 

"Aku tidak enak jika harus berbohong pada mereka" Youra merajuk

Aku sendiri tidak terlalu mengerti kenapa dia harus merasa tidak enak pada teman-temannya, apa yang kami lakukan sampai harus merasa tidak enak pada mereka? Aku tidak paham sama sekali tentang persahabatan para wanita.

"Baiklah jika itu yang kau rasa baik. Aku tidak masalah" jawabku.

Maka hubungan kami pun resmi diketahui oleh ketiga gadis itu. Mereka tidak banyak berkomentar, tidak pula mengucapkan hal-hal yang ku bayangkan biasa diucapkan para gadis. Mungkin kerena sebelumnya mereka juga sudah tahu jika Youra mendekatiku. Maka Saat kami akhirnya bersama tentu mereka tidak kaget lagi. Namun ku sadari tentu ada hal negatif saat kalian berhubungan dengan seseorang dan tidak di ungkapkan pada khalayak.

PERSONA [ KIM NAMJOON ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang