7. Late

588 101 7
                                    

Expectation is the root of disappointment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Expectation is the root of disappointment

- Brian Hill -

🌼🌼🌼


"Bukan begitu.. tapi kami memang berteman, aku dan Namjoon teman baik. Iya kan Namjoon-ah?" Kwangsoo berkata

Aku melirik pada Namjoon, melihat reaksinya yang diam saja tidak membalas. Di kelas memang hanya Kwangsoo yang bisa tahan dengan sikap Namjoon yang sangat cuek dan tertutup. Dia memang pintar, tapi anti sosial. Hampir semua orang segan berdekatan dengannya, itulah alasan pria itu tidak pernah punya teman terkadang dia membuat orang lain merasa kurang nyaman.

"Kenapa? Apa kau sedang terpesona padaku?" Namjoon berkata padaku, suaranya pelan, aku yakin hanya aku yang mendengarnya.

Aku mengangguk tanpa ragu.

"Apa kau mau berkencan denganku, Namjoon-shi?" Aku berbisik, mengodanya.

Aku suka mengodanya, karena dia selalu tersenyum setelahnya. Melihatnya sering-sering tersenyum memberikanku kesenangan tersendiri, apa lagi dia tersenyum karenaku. Kemudian Namjoon mendekatkan kepalanya kepadaku, tepat ketelingaku dia berbisik.

"Ok."

Tubuhku otomatis menjadi kaku mendengar kata-katanya. Apa aku salah dengar? Dia bilang apa?

Okay? Okay katanya??? Aku tidak menduga balasan seperti itu.

Aku mengerejabkan mataku berkali-kali, mencoba menyadarkan diri. Tapi sangat sulit untuk bisa bersikap normal dan tidak gugup saat pemuda itu tiba-tiba berkata demikian terhadap tawaranku. Ah.. apa dia sedang balas mengodaku?

Aku tahu dia pasti senang melihat tampangku yang seperti gadis bodoh saat ini.

"Kau baik-baik saja?" Soona bertanya padaku, matanya menatap mataku dan meminta penjelasan.

Aku lihat Soona melirik pada Namjoon yang sedang tersenyum sambil menuangkan cairan Natrium itu ke dalam wadah kaca nya sendiri.

Sepanjang praktikum aku tidak bisa mengikirkan hal lainnya kecuali kata-kata 'Ok' dari Namjoon. Aku berdebar, antara senang dan juga bimbang. Bagaimana jika ini hanya tipuannya untuk membalasku saja? Bagaimana jika dia hanya main-main? Sungguh keterlaluan jika dia melakukan hal seperti itu.

Pikiranku kacau balau, kusut berantakan persis seperti rumus kimia yang sedang di tuliskan Pak Min, guru kimia kami di bagian depan kelas.

Sesekali aku melirik Namjoon yang duduk di sebelah Kwangsoo, dia terlihat memperhatikan pelajaran dan mencatat dengan baik seperti biasanya seolah tidak terjadi apapun. Padahal aku sudah hampir mau pingsan dan jungkir balik mendengar ucapannya.

"Youra-ya... Jung Youra." Suara Baek-kyung terdengar begitu aku dan teman-teman sekelas keluar dari ruang praktikum, beberapa orang langsung menoleh dan berbisik begitu senior kami itu menghampiriku.

PERSONA [ KIM NAMJOON ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang