PERSONA [ KIM NAMJOON ]

33. Room Service

12 September 2021
Happy Namjoon day

Our lives become controlled by fate

- Paul Coelho -

🌿

Bukan hal yang mudah bagiku untuk melepaskan. Jung Youra dan semua kenangan manis dimasa mudaku. Debaran dan cinta pertama, ciuman yang manis hingga cumbuaan panas.

Bertahun-tahun lalu aku pernah begitu terpuruk dan berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membenamkan semuanya sampai dasar agar tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Namun kenyataannya aku bukan menguburnya, tapi aku hanya berusaha menghindarinya. Aku berupaya untuk menyembuhkan diriku sendiri atas luka yang Youra torehkan dengan cara melarikan diri dari Korea.

Saat aku melihatnya di bus kota semalam, ku pikir lintas kehidupannya melewati lagi lintas kehidupanku atas dasar ketidak sengajaan. Namun pagi ini aku kembali bertemu dengan Jung Youra, tepat saat aku keluar dari kamar hotelku.

Aku pikir saat ini Tuhan ataupun para dewa sedang menguji kesungguhanku, atau justru mereka tengah tertawa mengejek usahaku yang terkesan sia-sia.

Garis orbit kami saling bertabrakan sekali lagi, dan aku terusik karenanya.

Dia mengenakan seragam petugas room service di hotel tempat ku menginap. Pakaian berwarna hitam, dengan logo hotel di bagian sisi kiri dadanya, dan juga apron di pinggangnya.

Dia sibuk membuat catatan di board yang di pegangnya, tidak melihatku.

Lucu sekali bagaimana dunia ini bekerja.

"Selamat pagi Tuan." salah seorang petugas lainnya menyapaku, membuat gadis itu sadar jika ada tamu hotel di dekatnya. Adab nya adalah para pegawai hotel harus menyapa tamu dengan Ramah. Apa lagi di Korea yang sangat menjunjung tinggi hirarki dan sopan santun.

Gadis itu mengangkat wajahnya. Masih sama cantiknya dengan yang aku ingat. 

Pulpen dan board yang di pegangnya jatuh begitu mata kami bertemu.

"Youra-shi." Temannya menegur.

Youra segera menunduk padaku dengan segera, memberi salam sambil memungut benda yang di jatuhkannya.

Aku bisa lihat dia kaget melihat jika itu adalah aku.

Sekali lagi semesta mempertemukan kami. Jarak kami begitu dekat.

Ingin ku rengkuh gadis itu. Menciumnya dengan rakus sambil membisikan kata rindu.

Rindu??? Sial!! Aku pasti sudah gila!

Aku kuatkan diriku untuk melangkahkan kaki melewatinya. Melewati masa laluku.

Akan ku katakan pada kalian semua, melewatinya bukan hal yang sukar, itu adalah perkara mudah.