PERSONA [ KIM NAMJOON ]

30. F*CK off

You've got to learn to leave the table when love's no longer being served

- Nina Simone -

🌼

Jatuh cinta membuat hatimu berdebar-debar tidak karuan. Kemudian patah hati membuatnya lebam-lebam. Membuat diriku tertatih dalam ruang penuh kehampaan.

Saat ini aku seperti orang yang baru saja terjatuh dari ketinggian. Aku berdarah-darah dengan hati yang remuk redam, keputusan Youra yang meminta kami mengakhiri hubungan ini bagai mimpi buruk.

Aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi pada kami.

Setiap hubungan pada akhirnya akan berakhir, aku sering melihat yang seperti itu terjad pada teman-temanku. Hoseok patah hati saat cintanya dengan salah satu teman sekolahnya dulu, begitupun Eunwoo yang pernah meratap saat putus dari seorang pramugari yang hanya di kencaninya dua Minggu.

Tapi aku tidak pernah mengira.. aku dan Youra.. tidak.. aku tidak pernah berfikir jika kami akan ada di fase ini.

Aku selalu beranggapan jika kami akan selalu bersama, aku bertekad melakukan apapun untuk mempertahankannya. Kendati kini aku bahkan tidak bisa melakukan apapun.

Aku hanya diam dan melihatnya melangkah pergi dariku.

Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku, apa salahku? Apa yang ku lakukan hingga Youra meninggalkanku? Apa sudah tidak ada cinta seperti dulu diantara kami? Apa semua ini memang sampai pada titik akhir? Apa dia bersama Park Jimin? Apa ada sesuatu terjadi dibelakangku? Berbagai pikiran itu terus menghantuiku.

"Oppa, apa kau mau pergi ke pameran bersamaku akhir pekan ini?" Soomin bertanya padaku, aku hanya melirik dengan malas. Aku tidak memiliki semangat atau gairah apapun saat ini.

"Pergilah dengan yang lain." Ucapku.

"Oppa, kau harus kembali semangat. Jangan terus seperti ini" Soomin berkata lagi.

Beberapa hari ini dia selalu datang ke apartemenku, tentu ibu-ku yang memintanya datang mendekatiku. Mengambil kesempatan saat aku sedang sangat terluka. Aku tidak mengerti kenapa Soomin mau melakukannya. Bukan kah dia setuju untuk membatalkan pertunangan kami? Tapi dia tampak tidak keberatan mendekatiku yang sedang patah hati karena gadis lain.

Aku terluka parah karena Youra. Aku mendiamkannya berminggu-minggu namun saat hubungan ini berakhir aku merasa sangat terpuruk. Dada ku sesak setiap memikirkannya. Bagaimana semuanya bisa menjadi seperti ini?

Segala hal terasa semakin menyesakan.

Youra datang ke menemuiku tepat di hari ke tujuh setelah kata berpisah diucapkannya. Saat itu Soomin juga sedang ada di apartemenku, dengan alasan mengantarkan makanan dari ibuku.

"Apa aku mengganggu?" Youra bertanya, garis matanya menelisik sosok Soomin yang ada di sampingku.

"Dia hanya mengantarkan makanan dari ibuku" aku mencoba membuatnya tidak salah paham dengan keberadaan Soomin.