A father's love is forever imprinted on his child's heart- Jennifer Williamson -
🌼
"Minta dia untuk bangun, Joon..."
"Minta dia untuk bangun... Dia selalu mendengarkanmu... minta dia untuk bangun...aku mohon." Aku meraung-raung melihat layar monitor ayahku tidak berubah sekalipun dokter sudah berusaha mengunakan alat pacu jantung.
Mereka mencobanya berkali-kali hingga Dokter kemudian menyatakan kematian ayahku.
Tubuhku lemas.
Nyawaku seolah ikut pergi saat itu.
Aku menangis dan meraung.
Berkali-kali aku memohon pada Namjoon untuk membangunkan ayahku. Ayahku lebih mendengarkan Namjoon dari pada aku, harusnya dia bangun saat putra kesayangannya ada disini.
Namjoon menepuk-nepuk tubuhku, tidak ada kata yang keluar dari bibirnya. Aku bisa merasakan jika dia sama terpukulnya dengan diriku.
Aku memeluk Namjoon dengan erat menangis di pelukannya.
Berada dalam dekapannya membuatku lebih tenang. Aku benci dia yang menghilang begitu saja, tapi aku tidak peduli lagi pada hal itu, aku tidak perduli dengan masalah yang ada diantara kami. Saat ini aku hanya ingin memeluknya. Saat ini aku tidak punya kekuatan apapun untuk bisa menerima kenyataan yang ada di depanku. Aku tahu ini bukan hanya kesedihanku, tapi juga kesedihannya.
Aku mungkin putri dari ayahku, tapi Kim Namjoon sudah memiliki tempat sendiri di keluarga kami. Dia bukan sekedar kekasihku, tapi dia sudah menjadi putra dari ayahku.
Ini pukulan yang berat bagi kami berdua.
Namjoon dan juga Woobin oppa sudah mempersiapkan pusara pemakaman, kami menyewa Jangraeshikjang atau rumah duka di kawasan rumah sakit.
Orang-orang mulai datang dan memberi penghormatan terakhir pada ayahku.
Paman dan bibi ku yang tidak lain adalah orang tua Woobin oppa baru saja datang dari Busan. Paman adalah kakak dari ayahku, dia tidak menangis tapi aku tahu dia sangat terpukul. Bibi dan Ji-won eoni calon istri Woobin oppa membantuku menerima tamu. Begitupun dengan sahabat-sahabatku.
Soona, Minji, Hyejin, bahkan Bora juga Seungho ikut hadir membantu.
Air mataku sudah berhenti tapi aku masih tidak bisa melakukan apapun. Hatiku merasa kebas. Ini mimpi paling mengerikan dalam hidupku. Aku hanya ingat kawan-kawan dan guru-guru SMA-ku semua datang, begitupun teman-teman kuliah, tak lupa Jimin, juga Baek-kyung Sunbae.
"Jaga dirimu baik-baik Youra-ya" begitu ucap Baek-kyung.
"Terima kasih Sunbae"
Sementara Jimin hanya bisa menatapku iba, hubungan kami menjadi dekat akhir-akhir ini tapi hanya sebagai teman dan sahabat baik. Dia seperti kakak lelaki yang tidak pernah ku miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA [ KIM NAMJOON ]
Science Fiction#1 BTSFF #1 Namjoon Ini hanya cinta masa SMA. Ini hanya cinta pertama yang sudah berlalu. Ini hanya kisah kami yang telah ku pendam dalam-dalam didasar lubuk hatiku. Bagitulah aku meyakinkan diriku. (Jung Youra) Kisah tentang hasrat dan godaan yan...