16. Study Tour

501 94 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suit the action to the word, the word to the action.

(Hamlet)
- William Shakespear -

🌼

Aku merapihkan barang bawaanku. Satu tas travel besar berwarna biru yang membawa kebutuhanku selama dua hari study tour ke daerah Gangwon-do. Tempat yang di kenal memiliki banyak perbukitan dan juga danau-danau indah di Korea. Ini akan menjadi perjalanan study tour akhirku di sekolah menengah sebelum akhirnya lepas dari status anak sekolah. Hal yang paling menyenangkan karena aku juga akan pergi dengan Namjoon. 

Pagi itu aku diantar oleh Woobin oppa, kerana ayahku sedang ada pekerjaan di Busan jadi dia yang mengantarkanku hari ini, mengendarai mobilnya sebelum aku bertemu Namjoon di depan gerbang sekolah.

"Annyeong, Hyung" Namjoon menyapa kakak sepupuhku itu dengan ramah

"Pagi Namjoon-ah." Balas Woobin oppa

"Halo sayang" aku menyapa pria itu, dan tersenyum manis pada Namjoon. Priaku itu terlihat super tampan dengan mengenakan kaos putih berbalut jaket denim, tak lupa kaca mata kotak berbingkai silver miliknya.

"Kalian selamat bersenang-senang ya" Woobin melambaikan tangan pada kami dan meninggalkan halaman sekolah dengan mobilnya.

Namjoon mengambil tas besar yang aku bawa, dia membawakannya untukku. Betapa manisnya dia, kan? Namjoon tidak pernah memberikanku bunga, coklat atau yang lainnya. Kami bahkan tidak melakukan aniversary 100 hari jadian atau pun hari-hari lainnya seperti pasangan di Korea lainnya. Tapi itu bukan masalah, karena dia memberikan perhatiannya dalam bentuk lain yang lebih ku sukai. Namjoon melakukan hal yang -mungkin- hanya dirinya yang melakukan itu. Aku suka saat kami berduaan berjalan dilorong pameran seni, melihat lukisan atau patung, berdiskusi sambil melempar rayuan dan tertawa setelahnya. tidak lupa ciuman-ciuman kecil dan juga bergairah yang sering kami lakukan. 

Aku suka saat dia mengajarkanku pelajaran tambahan, aku suka saat dia memberikanku jaketnya saat udara sangat dingin, aku suka ketika dirinya memperhatikanku secara diam-diam. Bahkan saat ini aku suka melihatnya menenteng tasku tanpa ku minta. 

"Kau sudah sarapan?" Aku bertanya

"Belum." 

"Syukurlah, Aku membawa bekal untukmu." Aku berbisik padanya.

Satu hal yang tidak Namjoon bagi denganku hanyalah tentang keluarganya, dia selalu enggan menceritakan tentang keluarganya. Ibu dan ayahnya. Dia pernah bercerita sekali tentang seorang adik tiri yang membuatnya merasa terganggu. Namun hanya itu yang ku ketahui, selebihnya pria itu menutup diri.

Entahlah, aku pun tidak memaksanya untuk bercerita. Aku hanya tahu Namjoon jarang sarapan, karena tidak ada yang membuatkannya. Karena itu sejak beberapa bulan lalu aku selalu membawa bekal sarapan untuknya. 

PERSONA [ KIM NAMJOON ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang