I have to remind myself to breathe almost to remind my heart to beat!
- Emily Bronte -
🌼
Setelah study tour, kami semakin sibuk dengan pembelajaran. Kami disibukan dengan persiapan ujian akhir dan juga persiapan ujian masuk perguruan tinggi. Aku bisa melihat Namjoon pun sedikit stress menghadapi ujian, rencana kuliahnya dan banyak hal yang membebaninya.
"Kau mau makan teokpokki?" Tanya pemuda itu masih berusaha bersikap manis padaku.
Aku hanya mengangguk, lalu kami pergi ke kedai teokpokki yang tidak jauh dari sekolah kami. Kami bergandengan tangan sepanjang jalan. Aku suka saat tangan kami saling mengengenggam dan terayun bersama saat berjalan. Apa aku masih bisa menikmati saat seperti ini lagi nanti?
"Kenapa kau tersenyum?" Namjoon bertanya sambil melihat padaku
"Aku suka seperti ini." Ucapku sambil mengangkat tangan kami yang tergenggam.
Wajah pria itu ikut tersenyum, tangannya menggenggam tanganku semakin erat.
"Aku juga suka." Ucap Namjoon, dia mengecup tanganku yang ada didalam genggamannya dengan manis.
Wajahku jelas memerah karena perbuatannya, tidak mengira kami akan bisa seperti ini.
"Apa kita bisa tetap seperti ini saat sudah kuliah nanti?" Aku bertanya
"Tentu. Akan ku pastikan hal itu." Namjoon merangkul tubuhku
Sesungguhnya aku sedikit ketakutan. Masa kelulusan segera tiba. Aku takut berpisah darinya.
Inginku mengikuti kemanapun Namjoon pergi, tapi apa daya. Aku tidaklah pintar, Nilaiku tidak jelek tapi juga tidak cukup bagus untuk diterima di universitas bergengsi. Karena itu aku menurunkan sedikit targetku ke universitas kelas menengah yang mau menerimaku.
"Apa yang mau kau lakukan setelah lulus?" Aku bertanya pada Namjoon sambil memasukan satu potong teokpokki pedas kedalam mulutku.
"Kuliah." Jawab Namjoon singkat
"Kau sudah tahu mau mengambiloo jurusan apa?"
"Bisnis" jawabnya lagi mantap tanpa keraguan sedikitpun, dia sepertinya selalu tahu apa yang diinginkan dan kemana arah tujuan yang dia tuju. Sementara aku belum yakin dengan apa yang ingin ku lakukan. Mungkin dikelas kami hanya Namjoon yang dipastikan dengan mudah memilih universitas mana yang di inginkannya. Semetara aku? Yeah, aku bukan siswa yang pandai tidak bodoh juga tapi aku tidak akan sanggup menyaingi kecerdasan Namjoon.
"Ada apa, eoh?" Tanyanya setelah melihatku terdiam
"Aku bahkan tidak tahu mau menjadi apa" Ujarku murung, aku mengaduk-aduk saus teokpokki.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA [ KIM NAMJOON ]
Science Fiction#1 BTSFF #1 Namjoon Ini hanya cinta masa SMA. Ini hanya cinta pertama yang sudah berlalu. Ini hanya kisah kami yang telah ku pendam dalam-dalam didasar lubuk hatiku. Bagitulah aku meyakinkan diriku. (Jung Youra) Kisah tentang hasrat dan godaan yan...