Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage.- Lao Tzu -
🌼
Setumpuk buku ada didepanku, dari mulai sejarah, biologi, hingga pelajaran yang paling tidak kusukai yaitu matematika. Aku benci melihat sekumpulan angka dan rumus yang tidak ku mengerti, mengerjakan fisika dan kimia lebih baik dari pada satu pelajaran ini.
Aku memandangi wajah Namjoon yang sedang serius menuliskan cara termudah mengerjakan soal yang diberikan guru matematika kami siang tadi, dia memaksaku untuk belajar bersamanya.
Kim Namjoon menjadi tutor pribadiku, rasanya menyenangkan bisa memandanginya terus. Kini dia dengan serius memperlihatkan rumus integral dasar padaku.
"Aku akan menganggapnya sebagai kencan extra kita" begitu bujuk Namjoon saat aku terus menolak tawarannya. Aku sangat takut dianggap bagai parasit yang menyedot dan mengambil keuntungan hanya karena kekasihku sangat pintar.
"Kau tidak mau lebih sering bersamaku?" Namjoon bertanya, membujukku untuk menerima idenya untuk belajar bersama.
Aku tentu tidak akan menolak kencan tambahan dengan kekasihku. Kami menghabiskan banyak waktu bersama, sekalipun diperpustakaan asal bersama Namjoon aku selalu senang. Sesekali kami belajar bersama dengan teman-teman yang lain, kadang kalau bosan di perpustakaan kami berpindah ke cafe. Bahkan hari ini aku berani mengajak Namjoon ke apartemen yang ku tinggali bersama dengan ayahku.
Tentunya Namjoon tidak sendiri, tapi ada Soona, Minji, Bora, dan juga Kwangsoo. Harusnya Hyejin juga ikut bersama kami, tapi hari ini Hyejin tidak bisa karena dia ada latihan drama. Dia bercita-cita untuk menjadi seorang aktris.
"Wah... Jarang-jarang aku lihat putriku serajin ini." Ayahku baru saja pulang dengan membawa makanan untuk aku dan kawan-kawanku nikmati, aku sudah mengatakan padanya jika aku akan mengajak teman-temanku berkunjung untuk belajar bersama.
"Appa..." Aku merajuk, sekilas aku melirik pada Namjoon, dia hanya tersenyum sekilas. Astaga, bagaimana senyumnya bisa semanis itu?!
"Ternyata punya pacar pintar bisa membawa pengaruh baik." Soona berbisik, tapi cukup keras untuk bisa didengar oleh ayahku.
"Kau punya pacar, Youra-ya?"
Wajahku memerah di interogasi tanpa malu di depan teman-temanku. Mulut Soona kadang-kadang harus dijahit agar tidak mudah mengoceh diwaktu yang tidak tepat. Soona menutup mulutnya, sementara aku memelototinya sebal. Ingin ku sumpal mulutnya dengan isolasi.
Aku baru akan menyangkal ucapan ayahku, saat Namjoon berdiri dengan hormat memberi salam. Apa-apaan dia? Apa yang mau dilakukannya? Ya Tuhan!
"Anyyonghaseo ahjushi" pria itu membungkuk 90 derajat didepan ayahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA [ KIM NAMJOON ]
Science Fiction#1 BTSFF #1 Namjoon Ini hanya cinta masa SMA. Ini hanya cinta pertama yang sudah berlalu. Ini hanya kisah kami yang telah ku pendam dalam-dalam didasar lubuk hatiku. Bagitulah aku meyakinkan diriku. (Jung Youra) Kisah tentang hasrat dan godaan yan...