24. Mother

540 81 17
                                    

To run away from trouble is a form of cowardise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To run away from trouble is a form of cowardise

- Aristotle -

🌼


Saat bahagia menyapa, maka badai pun mengantri untuk menggantikannya. Begitulah hukum alam. Semuanya bergantian untuk saling menunggu giliran mengilas satu sama lainnya.

Aku sudah punya firasat buruk saat Namjoon mengatakan siapa dirinya. Apartemen mewah, Black card, belum lagi teman-temannya yang juga dikalangan 'tidak biasa'. Jeong  Hoseok si pewaris club malam, Choi Eunwoo cucu dari menteri pertahanan, Jeon Jungkook cucu dari pengusaha perhotelan, serta Park Taecheon yang keluarganya punya bisnis di industri hiburan. Semua ini terlalu mengintimidsi.

"Kau hanya perlu memikirkan bagaimana Namjoon. Kalian terlihat semakin dekat sekarang." Ujar Hyejin

Tidak bisa ku pungkir hal itu, hubungan kami saat ini menjadi lebih baik. Hanya saja harus ku akui jika aku masih merasa resah untuk alasan tertentu. 

"Kau ingat Bagaimana dia memarahiku karena kita pergi ke club? Aku bisa lihat jika dia tergila-gila padamu." Sahut Soona, Namjoon menghardiknya bukan hanya karena mengajakku ke club namun juga karena pakaian hitam sexi yang ku kenakan malam itu.

"Siapa yang mengira dia seorang Chaebol, kau mendapatkan jackpot." sahut Minji

Jackpot? Apa benar seperti itu? Aku menyukai Namjoon seperti apapun dirinya, aku menyukainya hanya karena itu adalah dia, pria cerdas yang sering diam-diam ku perhatikan di perpustakaan sekolah. Latar belakang keluarganya tidaklah penting, kendati jika aku bisa memilih rasanya aku lebih ingin Namjoon yang biasa saja. Namjoon yan setara denganku, bukan putra pemilik departemen store ternama atau apapun itu.

Keresahanku akhirnya datang juga dalam sosok seorang wanita.

Wanita dengan fashion mahal yang serba elegan, ia mengenakan kaca mata hitam bermerk internasional dengan tas branded Eropa yang menggantung di tangannya. Jangan lupakan sepatu merahnya yang mengkilap cemerlang. 

"Jung Youra-shi?" Wanita itu menyapaku begitu kami berpapasan.

Aku menunduk hormat, karena wanita itu lebih tua dariku. Aku menilik penampilannya. Perasaan seketika menjadi tidak baik.

"Maaf ahjumoni, apa kita saling mengenal?"

Tanpa sungkan dia memandangiku dari ujung rambut hingga kaki. Kemudian melepas kaca matanya. Dari matanya aku sudah bisa menerka siapa gerangan wanita ini. Mata yang sama dengan milik pria yang ku cintai setangah mati. 

"Aku Ibu dari Kim Namjoon." ucapnya. 

Persis seperti yang ku duga, ibunda Namjoon.

Aku menatap wanita itu sedikit ngeri. Bayangan tentang ibu dari kekasihku yang sombong dan bengis tergambar di dalam benakku seperti di drama-drama yang biasa ku tonton. Dan terlihat seperti itulah wanita yang berdiri dihadapanku ini.

PERSONA [ KIM NAMJOON ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang