Happy Reading
***
Flashback On
Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 180 an itu berjalan tanpa arah yang pasti dengan mobilnya. Matanya melihat kesana kemari namun tak kunjung menemukan Aruna. Dia mengirim pesan kepada Aruna agar wanita itu memberi tahunya dimana dia sekarang.
Dia sudah memutari kota Yogya dua kali namun tak kunjung menemukan wanita itu. Dia juga sudah berkunjung ke mall dan ke toko langganan Aruna tapi tetap saja tak ada dia. Rey merasa frustasi dan khawatir.
Telepon dan chatnya pun tidak dia balas. Rey bertekad untuk menemukan wanita itu meskipun dia harus mencari sampai malam. Sudah cukup kelalaiannya waktu itu membuat Aruna diganggu oleh orang kriminal di jalan. Ia tidak ingin hal itu terulang lagi.
Aruna andai kamu tahu kalau aku mencintaimu apakah kamu akan bersedia menerimaku? Aku berniat untuk melamarmu besok agar tidak keduluan orang lain. Tapi apakah kamu akan bersedia menghabiskan sisa umur bersamaku? Atau kau mungkin akan menjauhiku karena perasaan ini.
Flashback Off
"Ya Allah jika engkau mengizinkan tolong kabulkan permintaan saya agar dapat mendengarkan suara dari orang yang mengaji dibalik pembatas itu lagi." beberapa kali Aruna memohon do'a itu karena dia sangat ingin sekali mendengar suara merdu itu.
Di sepertiga malam terakhir Aruna bangun dan melakukan shalat tahajud dan witir. Dia mengadukan segala kegundahan hati yang dialaminya. Ia tidak mengerti dengan perasaan yang dia alami. Ini baru pertama kalinya dia merasakan getaran hebat di dalam dada yang uniknya dia merasakan itu kepada dua orang.
Dia merasa berbunga-bunga saat mendengarkan orang dibalik tembok itu mengaji walaupun baru sekali dia mendengarnya. Namun dia juga merasa senang dan salting saat ustadz itu berada di hadapannya. Dan yang membuatnya gelisah adalah ustadz itu mengajaknya ta'aruf dengan tiba-tiba.
Dia merasa bersalah telah menyukai orang lain yang belum tentu jodohnya. Tak tanggung-tanggung dia pun mengagumi dua orang sekaligus. Dia merasa sangat gundah dan butuh petunjuk 'lelaki mana yang harus dia pilih'
Setelah selesai melaksanakan shalat dia membuka handphone nya dan melihat ada banyak spam chat dari Vera dan ... Rey.
Isi chat itu berupa kekhawatiran kedua sahabat itu. Bagaimana mereka tidak khawatir jika Aruna langsung membatalkan rencana dengan Vera dan bilang dia butuh waktu sendiri. Vera pasti sangat khawatir dan langsung memberi tahu Rey.
Gadis itu membalas pesan mereka dan berkata kalau dia baik-baik saja. Tak lama kemudian pesan itu dibalas oleh Rey. Syukurlah,balas Rey.
"Ngapain kamu on dini hari?"tanya Aruna
"Mendo'akan seseorang"balasnya singkat
"Ciee siapa nih? Kamu harus bilang kalau ada orang yang kamu sukai. Jangan disembunyikan gitu. Kita kan teman"
"Apa gunanya teman? Aku tidak ingin berteman denganmu"
Aruna mengirim stiker tertawa. "Aku akan menyampaikan perasaanku hari ini dan berniat untuk melamarnya. Tapi orangnya ga peka dan sedikit kelihatan tidak peduli. Menurutmu aku harus bagaimana?"
Aruna menyarankan agar dia tetap menyatakan perasaannya dan melamar wanita yang dicintainya.
Rey mengiyakan saran dari Aruna tapi sebelum melamar 'wanita itu' dia ingin menemui Aruna terlebih dahulu.
"Sebenarnya ada yang mau kukasih tau kepadamu,"balas Rey di seberang sana.
"Apa? Mau bilang sekarang juga gapapa"balas Aruna sambil melipat mukenanya. "Gapapa nanti saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day, Kekasih Halalku
Ficção AdolescentePernahkah kalian memimpikan cinta kepada dia yang jauh disana? Dia yang selalu kau ucap dalam do'a tanpa tahu namanya. Begitulah yang dialami oleh Aruna. Dia percaya cinta itu ada dan sudah tertulis jauh sebelum dia lahir. Aruna memilih untuk percay...