"Saat takdir sudah memisahkan,
Perjuangan sudah tidak bisa di lakukan,
Mungkin memang benar-benar saatnya
Untuk saling melepaskan."
_Berbeda_2 hari kemudian..
Kisah yang telah sampai di ujung cerita, tentang perbedaan yang tidak bisa di persatukan, tentang saling mencintai tapi tidak mungkin bisa bersama, tentang perjuangan yang telah terusaikan, takdirlah yang menjawab dan kini memisahkan mereka berdua.
Mereka adalah Putri dan Alex. Dan kini mereka berdua bertemu sebelum besok Putri akan pergi untuk pindah ke Bandung.
"Alex, aku minta kamu ke sini untuk bilang maaf sekali lagi, dan untuk bilang terima kasih." Putri menatap dalam Alex
"Terima kasih telah selalu ada untuk aku, terima kasih untuk cinta kamu dan ketulusan kamu. Kamu baik Lex, sangat baik, aku gak pernah menyesal pernah kenal dan punya hubungan sama kamu meski akhirnya kayak gini, karena aku sangat bahagia ketika sama kamu." Putri meraih kedua tangan Alex.
"Semoga kamu mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku, aku sampai detik ini memang masih mencintai kamu tapi seperti yang kamu bilang untuk aku segera melupakan kamu jadi aku putuskan untuk pindah ke Bandung, aku berpikir dengan jarak rasa di hati kita akan menghilang." Putri tersenyum tapi air matanya menetes
"Aku pernah bilang kan ke kamu, jangan nangis, aku gak suka kamu nangis." Alex menghapus air mata Putri tapi Alex tidak sadar Alex juga menangis.
"Kamu juga nangis dan aku sama gak suka kamu nangis." Putri menghapus air mata Alex.
Cukup pertahanan mereka berdua sudah tidak bisa lagi di pertahankan, air mata keduanya bukannya berhenti malah semakin menetes.
"Putri..."
"Alex..."
Mereka berdua berpelukan
"Aku cinta sama kamu Alexander."
"Aku juga cinta sama kamu Putri Wulandari."
"Tapi takdir gak merestui kita." Ucap kedua kompak mereka tertawa di pelukan mereka, bukan tawa bahagia, tawa ini terdengar sangat menyedihkan. Alex melepas pelukan mereka berdua.
"Engga enak kalo di lihat orang, masa aku peluk istri orang." Ucap Alex
"Apaan sih, bikin sedih tau gak sih? Maafin aku ya?" Alex mengacak-acak rambut Putri.
"Sudah di maafkan, ibu guru cantik."
"Terima kasih, pak bos." Mereka saling menatap dengan senyuman dan air mata
"Lex, aku pamit ya, jaga diri baik-baik dan jaga kesehatan kamu, aku besok pergi." Alex mengangguk
"Iya, aku akan jaga kesehatan aku, kamu juga Put, jaga kesehatan kamu dan kalau kamu ke Jakarta, kamu sudah siap ketemu aku, hubungin aku ya, nanti kita akan ketemuan." Putri mengangguk
"Aku harap hari itu kamu juga sudah menikah dengan Yesika."
"Hah ? Kok Yesika, kenapa ?"
"Bukannya Yesika pacar kamu ?" Alex tertawa
"Saat ini belum sih, kenapa mikir gitu ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda[COMPLETED]
Teen Fiction*CERITA BELUM DIREVISI Tidak selamanya Berbeda bisa dipersatukan menjadi kesatuan yang indah. Seperti Berbeda yang dialami Alex dan Putri. Ini bukan tentang berbeda status sosial ini tentang Berbeda keyakinan Dimana dalam hubungan mereka selalu bany...