Wasiat Ayah Yesika

106 22 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sulit bagi seorang Alexander Christian. Pagi-pagi dia harus kerumah nenek widya bersama keluarganya karena Permintaan pengacara Ruben (Pak Stefanus).

"Saya disini atas permintaan Alm. Bapak Ruben, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan dan saya meminta saat saya membacakan wasiat mohon untuk didengarkan dahulu, karna nantinya akan ada waktu untuk bertanya. Bagaimana ?"

Semua setuju dan mendengarkan pengacara dari Alm. Ruben.

* Bapak Ruben telah membeli sebuah klinik di Jakarta untuk anaknya Yesika kannelite
* Rumah yang ada diBali sudah atas nama Putrinya Yesika kannelite
*Bapak Ruben sebelum meninggal sudah mengganti kantor pusat yang semula di Bali sekarang berubah di Jakarta
*Kantor yang di Bali akan diurus oleh Adiknya "Yoshua"
*Kantor di Jakarta dipercayakan pada Alexander Christian sampai Yesika Kannelite memiliki suami dan semua fasilitas yang Alexander Christian perlukan akan diberikan
*Saat Yesika kannelite memiliki suami maka kekuasaan kantor akan dibagi dua antara Alexander Christian dan Suami Yesika "jika Alexander Christian menjadi suami Yesika maka kekuasaan kantor sepenuhnya milik Alexander Christian"
*Untuk keluarga Yohanes Christian, Alm. Bapak Ruben meminta untuk menjaga Yesika Kannelite, Beliau mempercayakan pada Kaluarga Yohanes Christian
*Untuk Ibu Marta Natalia C. Alm. Bapak Ruben meminta untuk membantu Putrinya mengurus surat izin praktek dan membantu Putrinya mengurus klinik

Itu surat wasiat dari Alm. Bapak Ruben. Disini Alex dipercayakan untuk mengurus sebuah perusahaan besar, Alex merasa dia memerlukan pendidikan yang lebih untuk bisa mengurus perusahaan tersebut dan untuk tanda kutip (") Alex merasa pilihan itu tidak bisa dia pilih.

"Baik, itulah surat dari Alm. Bapak Ruben, disini saya sudah membawa kunci klinik, kunci rumah diBali dan Kunci ruangan CEO" Pak Stefanus menyerahkan kunci rumah diBali dan klinik pada Yesika dan kunci Ruangan CEO pada Alex.

"Untuk Nona Yesika, Alm. Bapak Ruben berpesan agar nona tidak menyalahkan diri nona untuk meninggalnya Alm. Bapak Ruben. Sebelum Alm. Bapak Ruben ke Indonesia beliau sudah melakukan operasi transplantasi jantung namun gagal dan saat itu beliau ingat wisuda nona Yesika dan beliau sendiri yang memutuskan pulang ke Indonesia, beliau pasrah karena beliau sudah merasa bahagia melihat anaknya sudah wisuda."

Yesika menangis mendengar penjelasan pengacara Alm. Papanya.

"Jadi papa kambuh penyakit jantungnya, kenapa papa gak bilang sama aku?" Pertanyaan Yesika dengan rasa menyesalkan karena tidak tahu Papanya berjuang melawan penyakitnya sendiri.

"Beliau tidak ingin merepotkan nona dan beliau ingin nona fokus untuk pendidikan nona waktu itu, hingga beliau memutuskan untuk merahasiakan ini dari nona." Penjelasan Pengacara Stefanus

"Untuk Sodara Alexander apa ada yang diperlukan untuk mengurus perusahaan ?" Tanya pengacara Stefanus

"Menurut saya, saya perlu pendidikan lagi untuk mengurus perusahaan Alm. Om Ruben." Pengacara mengangguk paham

"Baik, untuk biaya pendidikan akan dibiayai oleh kantor, dan saya minta untuk sodara Alexander bisa bekerja sama kuliah bagaimana?" Alex memikirkannya sebentar lalu setuju.

"Saya setuju,"

"Dan untuk tanda kutip didalam surat wasiat ini, sodara Alexander dan nona Yesika tidak perlu putuskan sekarang karna masa depan tidak ada yang tau. Untuk ke klinik dan kantor kita akan pergi hari senin jam 10:00. Untuk semua penjelasan saya apa ada yang mau bertanya ?" Tanya Pengacara sebelum dia pulang. Semua merasa penjelasan cukup lalu pengacara itu pulang.

***
Setelah acara dirumah nenek Widya selesai Alex pergi kerumah Putri untuk memenuhi janji pada Bunda Wulan. Alex sudah sampai rumah Putri dan sekarang Alex sudah duduk diruang tamu bersama Bunda Wulan dan Putri.

"Tante saya kesini untuk memberi tau keputusan saya tentang pertanyaan tante waktu itu."

Putri menatap Alex dia masih merasakan sakit, walaupun dia tau dia dan Alex tidak beneran putus tapi tetap saja hubungan mereka akan berakhir nantinya, itulah pikiran yang ada diotak Putri.

"Iya nak Alex, apa keputusan nak Alex?" Alex menatap Putri dia ragu untuk menjawab Bunda Wulan tapi Putri membalas tatapan Alex dengan senyuman dan anggukan Alex langsung mengerti.

"Saya minta maaf tante, saya tidak bisa memilih Putri, bukan karena saya tidak cinta anak tante, tapi saya sulit meninggalkan Tuhan saya. Saya memilih Tuhan saya."

Alex mengatakan itu dengan menahan sesak, semua mungkin untuk saat ini adalah sebuah drama tapi untuk saat nanti semua ini akan nyata. Alex akan tetap pada pendiriannya untuk setia pada Tuhannya.

"Iya tante paham nak Alex, nak Alex orang baik, tante yakin setelah ini nak Alex akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dan seagama dengan nak Alex. Saya tidak menyalahkan keputusan nak Alex dan sesuai perjanjian kita, saya meminta nak Alex memenuhinya."

"Iya tante, saya akan memutuskan hubungan saya dengan," Jeda, Alex terdiam sebentar untuk menenangkan dirinya,

"Putri..." Lanjut Alex dengan mata yang terus menatap Putri. Putri mulai meneteskan air matanya yang membuat perasaan Alex menjadi lebih sakit lagi.

"Kalo itu keputusan kamu, aku terima Lex." Putri berdiri lalu pergi menuju kamarnya. Putri mengatahui ini semua drama tapi entah kenapa tetap saja menyakitkan.

"Saya permisi pulang tante," 

"Iya nak Alex, mari tante antar kedepan." Bunda Wulan mengantar Alex ke depan. Sampai didepan rumah Alex menyalami Bunda Wulan lalu menaiki mobilnya dan berjalan pulang kerumahnya saat itu hujan deras

***
Setelah sampai dirumah Alex langsung menuju kamarnya, Alex duduk dibalkon kamarnya dan saat itu ada pelangi, Alex memandang pelangi.

"Ada pelangi. Hmmm, apa hubungan gue sama Putri akan sama kayak pelangi?" Alex diam sebentar dan beberapa detik kemudian meneruskan ucapannya,

"Pelangi yang indah tapi cuma sebentar dan hubungan gue sama Putri apa akan bahagia tapi sebentar setelah itu akan menghilang seperti pelangi ?" Pertanyaan Alex pada dirinya sendiri dan dia tidak tau jawabannya hanya Tuhan yang tau.

***
Disisi lain Putri sedang berada dikamarnya, Putri berdiri dekat jendela dan menatap pelangi.

"Dari dulu aku suka pelangi, pelangi itu indah tapi aku sedih setiap kali pelangi itu menghilang, apa ini akan aku rasain juga dengan Alex ?" Pertanyaan Putri saat melihat pelangi.

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang