10:45 Yesika, nenek Widya dan keluarga Alex sudah berada di Jakarta. Yesika langsung istirahat dirumah neneknya dan Keluarga Alex juga beristirahat dirumahnya kecuali Alex yang langsung menemui Putri.
Di sebuah cafe Putri dan Alex sudah memesan makanan "Lex, aku ada kabar gembira," Ucap Putri dengan senyum yang ceria
"Apa ?"
"Aku keterima jadi guru SMA." Alex tersenyum
"Selamat ya."
"Makasih, aku bener-bener bahagia, oh iya kamu tadi mau ngomong apa sama aku ?" Wajah Alex berubah menjadi murung.
"Hey, kenapa jadi murung sih ?"
"Jadi ada dua kabar buruk,"
"Apa ?"
"Yang pertama Papa Yesika meninggal,"
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, sekarang Yesika gimana keadaannya ? Dia dimana sekarang ?" Putri mulai panik mendengar kabar buruk pertama.
"Yesika masih sedih dan sekarang dia udah di Jakarta tinggal sama neneknya lagi,"
"Aku gak nyangka banget, kasian Yesika dan berita kedua apa ?" Alex terdiam, Alex masih ragu untuk mengatakannya.
"Lex, apa berita ke dua ?"
"Ini tentang kita ?" Putri menggerutkan dahinya.
"Maksud kamu ?" Wajah Alex semakin murung.
"Waktu anniversary kita, bunda kamu kasih aku dua pilihan. Milih kamu atau Tuhan aku. Kalau aku milih kamu aku harus pindah agama dan kalo aku milih Tuhan aku harus putus sama kamu." Putri menggeleng
"Jangan ambil keputusan apapun, please," Putri mulai meneteskan air matanya
"Aku juga gak mau Putus sama kamu, aku sayang sama kamu, tapi aku gak bisa ninggalin Tuhan aku," Alex memegang tangan Putri
"Dan waktu aku jawab bunda kamu itu tinggal besok," Putri menundukkan kepalanya dengan air matanya.
"Terus kamu mau apa Lex ?"
"Aku gak tau Put, berbeda kita kali ini emang sulit dipersatukan malah mungkin gak bisa," Putri melepas tangannya dari Alex
"Maksud kamu kita putus?" Tanya Putri dengan nada lemahnya.
"Aku gak tau, Putri."
"Lex, hubungan kita udah sat tahun dan aku sayang sama kamu, kita banyak kenangan, aku gak mau putus dari kamu." Putri menatap Alex dalam-dalam.
"Terus kita harus gimana, Backstreet?" Pertanyaan yang mungkin konyol bagi Alex, karena jujur dia juga tidak bisa kehilangan Putri.
Walaupun Alex juga sadar mungkin nantinya dia dan Putri akan tetap berpisah tapi menurut Alex bukan sekarang waktunya, dia belum siap.
Sedangkan Putri dia langsung mengangguk dan tersenyum."Backstreet, aku setuju." Putri mulai menghapus air matanya.
"Kamu yakin ?" Putri menggangguk menyakinkan
"Kamu besok kasih aja jawaban ke bunda, kalo kamu putusin aku, kita hapus semua foto-foto berdua kita di sosmed , biar lebih menyakinkan bunda, gimana mana?"
"Oke, aku setuju,"
"Bagus, oiya kamu mau jam berapa ketemu sama bunda ?"
"Siang kalo gak sore soalnya besok pengacara om Ruben mau ada yang dibicarain ke Yesika dan keluarga aku." Putri menggangguk paham.
"Tapi bukan perjodohan kamu sama Yesika kan?" Putri menatap tajam Alex sedangkan Alex hanya tertawa pelan.
"Kalaupun dijodohin aku bakalan nolak, orang aku udah punya Ibu guru cantik." Putri tersenyum malu dengan pipinya yang memerah.
"Selalu gitu ya pipi kamu merah ?" Alex mencubit pipi Putri gemas.
"Ih apaan sih kamu," Putri mulai salting.
"Pacaran udah satu tahun lebih, tetep aja kayak gitu, dasar Putri." Ucapan Alex membuat Putri memanyunkan bibirnya.
"Udah gak usah ngambek nanti cantiknya ilang loh," Goda Alex
"Alex, jangan kayak gitu, please." Alex tertawa lagi karena pipi Putri semakin memerah.
"Iya tuan Putri yang tercantik." Lalu Alex membayar makanan mereka dan setelah itu Alex menyulurkan tangan ke Putri.
"Ayo pulang,"Putri menerima uluran tangan Alex
"Ayo." mereka berjalan menuju mobil, masuk kedalam mobil dan Alex menjalankan mobilnya.
"Kamu kapan mulai ngajarnya Put?"
"Hari senin Lex, 2 hari lagi." Alex mengangguk-angguk
"Hati-hati sama anak SMA, nanti kamu digodain." Putri tertawa mendengar ucapan Alex.
"Gak apa-apa aku suka kok," Alex langsung melirik tajam ke Putri lalu dia mulai fokus menyetir lagi.
"Apa sih Lex, gausah cemburu gitu, hati aku cuma ada kamu," Alex tanpa sadar langsung tersenyum.
"Gitu dong kan ganteng kalo senyum." Puji Putri
"Diajarin siapa kamu gombal kayak gitu ?"
"Kamu." Alex dan Putri tertawa bersama.
"Menurut kamu aku itu kayak gimana sih Lex ?c
"Cantik."
"Cantik kayak apa ?"
"Ya kayak, apa ya ? Cantik aja lah." Putri tertawa melihat Alex bingung menjawab pertanyaannya.
"Kok kamu gak bilang cantik kayak bidadari ?"
"Ya karena aku gak tau bidadari kayak apa, aku taunya kamu yang cantik." Ucap Alex sambil meraih tangan kanan Putri lalu menciumnya.
"Duh, pintar banget gombalnya bapak Alex."
"Aku seriusan, aku gak lagi gombal, kamu memang cantik, cantik hati dan cantik paras." Putri dibuat kagum oleh Alex karena saat Alex bicara dengan wajah serius.
"Duh, bikin makin sayang kalo kayak gini Lex," Putri tersenyum manis menatap Alex dan Alex mengacak-acak rambut Putri pelan.
"I love you Alex."
"I love you more." Putri menyandarkan kepalanya di bahu Alex dan Alex tersenyum dengan tatapan tetap fokus menatap arah jalanan.
***
Di rumah putri"Kamu mau mampir?" Alex menggeleng kan kepalanya.
"Gak dulu deh Put, besok aja sekalian ada urusan sama bunda kamu," Putri mengangguk
"Yaudah hati-hati dijalan, kalo udah sampek kabarin aku."
"Siap, aku pulang dulu." Putri mengangguk dan Alex masuk ke mobilnya lalu menjalankannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda[COMPLETED]
Teen Fiction*CERITA BELUM DIREVISI Tidak selamanya Berbeda bisa dipersatukan menjadi kesatuan yang indah. Seperti Berbeda yang dialami Alex dan Putri. Ini bukan tentang berbeda status sosial ini tentang Berbeda keyakinan Dimana dalam hubungan mereka selalu bany...