Hari ini Bunda Wulan dan tante Fara bertemu disebuah tempat makan di mall.
"Hai Jeng," Sapa tante Fara
"Hai." Bunda Wulan dan tante Fara cepika cepiki.
"Apa kabar Jeng?" Tanya Tante Fara
"Alhamdulillah baik Jeng, Jeng Fara gimana kabar nya ?"
"Alhamdulillah baik juga kok Jeng, duduk jeng." Bunda Wulan dan Tante Fara duduk mereka memesan makanan.
"Jeng kemaren saya liat anak Jeng sih nak Bagus,"
"Iya Jeng, Bagus juga ngomong sama saya, katanya anak Jeng sama Bagus kerja disatu sekolahkan ?" Bunda Wulan mengangguk antusias.
"Kapan-kapan kenalin Jeng saya sama anak jeng."
"Siap Jeng, oiya ini saya ada fotonya." Bunda Wulan menunjukan foto Putri
"Cantik Jeng, kayak Ibunya." Puji tante Fara.
"Hahaha makasih Jeng." Ada sebuah ide dari tante Fara.
"Anak Jeng sudah punya pacar ?" Tanya tante Fara.
"Belum, Putri baru putus dari pacarnya." tante Fara tersenyum
"Bagaimana kalau kita jodohkan mereka ?" Bunda Wulan mengangguk dan terseyum.
"Setuju, sepertinya mereka cocok." kata Bunda Wulan.
"Mungkin ini yang terbaik buat kamu Put." Ucap bunda Wulan dihatinya.
"Gimana kalau besok saya undang Jeng dan nak bagus, makan malan dirumah saya ?" Tanya bunda Wulan.
"Boleh, saya setuju." Bunda Wulan dan tante Fara melanjutkan makan dan setelah itu berbelanja di mall.
***
Di ruangan AlexAlex dan Putri sudah duduk di sofa, Putri menyiapkan makanan yang dia bawa untuk Alex.
"Kamu bawain apa aja ?" Tanya Alex sambil menatap Putri.
"Rendang ayam, orek tempe sama lalapan aku bawain kamu timun." Alex tersenyum dan Putri selesai menyiapkan makanan untuk Alex.
"Ini dimakan." Ucap Putri memberikan piring berisi makanan kepada Alex.
"Sebelum makan doa dulu."
Alex berdoa dengan melipat tangan dan Putri berdoa dengan membuka tangan. Disaat itu lah terlihat sangat jelas perbedaan diantar mereka berdua, setelah selesai berdoa mereka makan.
"Ini kamu kan yang masak ?"
"Iya dong, enak gak ?" Tanya Putri dengan antusias
"Enggak," jawab Alex seenaknya yang langsung membuat Putri memanyunkan bibirnya.
"Yaudah gak usah dimakan." Alex yang melihat ekspresi Putri hanya tertawa pelan.
"Bercanda Put, maksud aku enggak salah ini mah enak banget." Putri langsunh mencubit perut Alex.
"Sakit Put." Alex mengusap perutnya yang dicubit Putri
"Ini hukuman buat kamu."
"Iya-iya maaf, jangan cemberut lagi, nih aaa," Alex menyuapi Putri dan mereka akhirnya makan dengan suap- suapan, selesai makan.
"Put, besok malam ada acara gak ?"
"Enggak, kenapa ?"
"Aku dapet undangan pernikahan dari pak Stefanus pengacara keluarga Yesika, temanin aku ya?" Putri mengangguk.
"Siap, aku nanti kayaknya perlu bantuan Tiara buat keluar rumah."
"Ya itu gampang, besok kita atur aja, bentar aku ambil sesuatu buat kamu."
Alex pergi ke ruangan pribadinya mengambil sebuah paper bag dan memberikan untuk Putri.
"Ini apa ?"
"Buka aja." Putri membukanya dan saat itu dia melihat dress berwarna merah maroon.
"Suka gak ?" Tanya Alex dibalas anggukan Putri.
"Suka banget." Alex tersenyum
"Itu sengaja biar kita couple."
"Iya makasih ya,"
"Sama-sama." Alex mengacak-acak pelan rambut Putri
"Kebiasaan deh," Cibir Putri
"Aku mau pulang ya, takut dicariin bunda." Pamit Putri
"Maaf ya aku gak bisa anter kamu pulang, tapi aku anter kamu sampai depan ya, biar sopir aku aja yang anter kamu." Putri mengangguk
***
Alex mengantar Putri sampai depan"Kalau udah sampai rumah, kabarin aku ya."
"Siap pak bos." Putri mengangkat 2 jari jempolnya lalu masuk kedalam mobil setelah itu mobil mulai berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda[COMPLETED]
Teen Fiction*CERITA BELUM DIREVISI Tidak selamanya Berbeda bisa dipersatukan menjadi kesatuan yang indah. Seperti Berbeda yang dialami Alex dan Putri. Ini bukan tentang berbeda status sosial ini tentang Berbeda keyakinan Dimana dalam hubungan mereka selalu bany...