Temenan ?

420 70 13
                                    

"Lia, kenapa kamu tiba-tiba minta putus?"

Gadis yang Alex panggil Lia hanya tersenyum tipis tanpa menjawab.

"Lia, apa aku ada salah ke kamu? Kalo iya aku minta maaf. Tapi jangan tiba-tiba putus." Alex memegang kedua tangan Lia namun langsung ditepis oleh Lia.

"Aku capek sama kamu, kamu selalu sibuk, aku butuh kamu banyak waktu sama aku!"

"Ya aku kan sering kasih waktu ke kamu, tapi kemaren aku emang bener-bener gak bisa, aku ada tugas Lia, please ngertiin aku sedikit aja," Alex menatap memohon ke Lia.

"Gausah munafik, kemaren aku liat kamu jalan sama cewek lain!"

"Ya Tuhan. Kamu salah paham, itu temen Tiara, Tiara minta tolong ke aku buat nganterin temennya pulang. Gak lebih Lia, " Alex terus menyakinkan Lia

"Kamukan bisa nolak. Kamu harus inget ya aku gak suka kamu deket sama cewek lain!" Lia tetap tidak menerima penjelasan Alex.

"Udah malem Lia, kasian." Lia menatap tajam Alex.

"Gak perlu ngeles Lex,"

Alex menggeleng-gelengkan kepalanya dia mulai merasa Lia terlalu posesif, egois dan selalu menuduh Alex selingkuh, sikap Lia ini membuat Alex sangat lelah mengadapinya.

"Hubungan kita udah 1,5 tahun dan selama ini kamu ngelarang aku punya temen cewek. Kamu selalu kayak gini, gak pernah ngertiin aku, selalu minta dimengerti, Lia aku sayang sama kamu, aku setia Lia. Kamu cuma perlu percaya sama aku, kenapa sih selalu curiga kayak gini, aku harus apa ?" Alex memegang kedua bahu Lia lalu menatap Lia dengan tatapan dalam.

"Jujur aku capek Lia. Kamu selalu marah kayak gini. Aku juga ada teman cewek Lia, tapi bukan berarti aku selingkuh Lia. Aku cuma sayang sama kamu, ngerti sih Ya, tolong! Jangan kayak gini terus." Lia melepaskan tangan Alex dari bahunya lalu membalikan badan membelakangi Alex.

"Kalo emang kamu gak mau nurutin aku mending kita putus. Aku akan tetep kayak gini. Kalo kamu gak terima, hubungan kita berakhir."

Kata-kata Lia begitu membuat Alex merasa sakit, tapi mungkin yang terbaik. Alex sudah lelah dengan sikap Lia, Alex pun akhirnya mengambil keputusan yang sebenarnya dia ragu tapi tetap dia ambil.

"Oke, kalo itu mau kamu, kita putus." Lia mengangguk kemudian berjalan pergi.

Tanpa Lia dan Alex sadari saat mereka bertengkar ada sepasang mata dan telinga yang menyaksikan dan menyimak pertengkaran mereka. Seseorang itu merasa bersalah, dia berpikir dia adalah penyebab dari putusnya Alex dan pacaranya. Dengan mengumpulkan keberanian seseorang itu mendekati Alex.

"Lex," panggilnya pelan

"Lo ngapain disini?" Alex menatap tajam Putri, ya orang itu adalah Putri.

"Sorry, gue tadi cuma mau lewat doang, tapi gue gak sengaja liat lo tad-" Putri menghentikan bicaranya, dia sangat bingung harus bicara apa.

"Lo lupain aja apa yang lo liat tadi." Alex mulai berjalan.

"Tunggu. gue minta maaf karna lo nganterin gue kemaren. Lo jadi ribut sama cewek lo. Gue yang salah, gue mau kok jelasin ke cewek lo biar gak salah paham lagi. Gimana ?" Putri memberi penekanan pada kata lagi, Alex membalikan badannya.

"Gak perlu, dia emang kayak gitu. Gue udah capek sama dia, makasih udah peduli." ucap Alex dengan senyuman tipisnya  yang membuat jantung Putri berdetak 2 kali lebih cepat.

"O.. ke, ta..pi lo ga..k marah kan sa..ma gue ?" Tanya Putri dengan muka merahnya sedangkan Alex hanya tertawa pelan.

"Gak gue gak marah sama lo," Putri tersenyum kikuk.

"Oiya, muka lo merah." Setelah mengatakan itu Alex berjalan lagi dengan senyum mengejek.

"OMG, kenapa bodoh banget sih Put." Ucap Putri pelan sambil mengetuk-ngetuk dahinya lalu setelah itu dia mengejar Alex.

"Lex, gimana kalo kita temenan? Lo mau gak ?" Alex meletakan ibu jarinya ke dahinya membuat dia terlihat seperti orang yang sedang berpikir.

"Oke, gue mau." Senyuman Putri langsung menggembang dengan sempurna.

"Oke, Lex karna sekarang kita temenan nanti jam 3 sore anterin gue beli perlengkapan tugas gue, jadi temen harus bantu temennya, jam 3 sore kita ketemuan disini, gue pergi dulu, see you Lex." Putri melambaikan tangannya lalu berjalan pergi tanpa menunggu jawaban Alex.

"Cewek aneh." Alex tersenyum menatap punggung Putri yang semakin menjauh.

***
Jangan lupa tinggalkan jejak♡

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang