Bagus Saputra

104 27 1
                                    

Hari ini Putri mulai bekerja. Dia sudah siap dan sekarang dia berada di meja makan bersama bundanya dan Ari.

"Sayang, hari ini kamu bawa mobil sendiri ?" Tanya bunda sambil mengoles selai ke rotinya.

"Engga bun, Putri, itu emmm Putri," Putri bingung mencari alasan dan tiba-tiba Fitri datang ke meja makan.

"Kak taksi online kakak udah dateng" Ucap Fitri lalu duduk dekat bundanya dan mengambil roti.

"Taksi online ? Perasaan gue gak pesen taksi, apa jangan-jangan itu rencana Alex ?" Putri bertanya pada hatinya dan Fitri yang merasa tidak mendapat respon dari kakaknya langsung melambaikan tangan didepan kakaknya.

"Kak, helow, kak Putri." Putri yang sadar langsung menggerakan kepalanya refleks.

"Eh iya, dek. Bun Putri berangkat dulu ya." Putri menyalami bundanya.

"Semoga lancar ya kerjanya sayang, bismillah dulu ya, "

"Iya bun."

"Dek, kakak berangkat dulu, doain ya," Putri bersalaman dengan kedua adeknya.

"Oke kak." Jawab Ari

"Siap kak." Jawab Wulan

***
Putri keluar dan melihat supir taksi yang membelakangi dia.

"Pak." Supir taksi itu membalikan badannya, dia memakai masker dan topi.

"Masuk mbak," supir itu membuka pintu depan untuk Putri.

"Saya duduk belakang aja pak," Putri yang berjalan ke pintu tengah dan membuka pintu mobil.

"Parah, aku bukan supir kali," Putri langsung menutup pintu mobil

"Alex ?" Ucap Putri sambil mengerutkan dahinya. Supir itu membuka masker dan topinya.

"Iya, makanya cepet masuk mobil sini, nanti keburu bunda kamu liat." Putri langsung mengangguk dan masuk mobil yang sudah dibukakan Alex.

Alex juga segera masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya. Didalam perjalanan Putri tertawa dan Alex menatap tajam Putri.

"Ngapain ketawa ?" Ucap Alex dingin dan Putri tetap tertawa tanpa memperdulikan ucapan Alex.

"Put." Putri langsung diam

"Enggak, aku cuma speechless aja" Alex mengerutkan dahinya.

"Kok bisa ?"

"Kamu dateng tiba-tiba ngaku supir taksi online dan menurut aku kamu cocok deh," Putri langsung tertawa lagi

"Gak lucu." Alex memayunkan bibirnya

"Ya Allah, so cute sayang." Putri mencubit pelan pipi Alex

"Apaan sih Put ?" Putri menarik tangannya dari pipi Alex.

"Gak apa-apa, aku cuma lagi seneng aja, hari pertama aku kerja, orang spesial yang nganterin aku, makasih ya," Putri tersenyum tulus menatap Alex lalu Alex menggenggam tangan kanan Putri dan fokus menggendari mobilnya.

"Sama-sama." Putri membalas genggaman Alex dan Alex langsung mencium tangan Putri.

"Semangat kerjanya, doain aku juga ya, nanti jam 9 aku kekantor." Putri tersenyum.

"Iya, pasti dong aku doain kamu, kamu juga semangat kerjanya."

"Iya, Put, siap." Putri langsung bersandar kepundak Alex, Alex hanya tersenyum dan fokus mengendari mobilnya.

***
Sampai di sekolah tempat kerja Putri. Alex langsung turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil Putri, Alex mengulurkan tangannya ke Putri dan Putri menerimanya.

"Selamat bekerja ibu guru cantik, jaga hati dan jaga mata, inget kamu udah punya aku." Putri tertawa pelan

"Siap, tapi nanti kalo ada yang mirip Suho atau chanyeol, ya mohon maaf kalo aku jadi khilaf." Putri tersenyum memperlihatkan giginya sedangkan Alex menatap tajam Putri.

"Oke, terserah."

"Engga-engga Lex, disini jelek-jelek semua yang ganteng itu cuma kamu, yaudah ya aku masuk dulu, kamu hati-hati dijalan, semoga lancar kerjanya."

"Iya, makasih ya Put, aku pergi dulu" Putri mengangguk lalu Alex masuk mobil dan menjalankan mobilnya.

Putri berjalan masuk kesekolah dan menuju kantor saat itu tiba-tiba...

Bruk...

"Aduh," Ada yang menabrak Putri yang membuat Putri terjatuh dan orang yang menabrak Putri langsung mengulurkan tangannya.

"Maaf," Putri menatap ke atas dan berdiri tanpa menerima uluran tangan dari orang itu.

"Iya, gak apa-apa." orang yang menabrak Putri mengangguk-angguk dan kembali lagi mengulurkan tangan ke Putri, kali ini bukan uluran menolong tapi uluran minta berkenalan.

"Guru baru ya ? Kenalin Saya Bagus Saputra, guru Fisika kelas 12." Putri menerima uluran tangan Bagus.

"Putri Wulandari, guru baru jurusan fisika." Putri tersenyum tipis.

"Oke, ibu mau menuju kemana ?" 

"Saya mau keruang kepala sekolah, dimana ya pak ?" 

"Ruangnya disana, biar saya antar."

Putri dan Bagus berjalan ke ruang kepala sekolah, setelah sampai Putri berbicara dengan kepala sekolah dan Kepala sekolah meminta Bagus membantu Putri dalam proses mengajarnya.

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang