Biarlah cinta ini berjalan
Seperti embun dan pagi
Senja dan malam, tetap bersama, walaupun berujung tak bersatu
_Berbeda_Pulang dari gereja Alex langsung menjemput Putri di rumah Tiara lalu mereka menuju ke kedai coffee milik Andreas
Sampai di kedai coffee..
"Ndre." panggil Alex
"Heh lo Lex." Andreas tersenyum
"Hai," sapa Putri
"Haii, lo berdua duduk disana, gue kasih kopi terbaik disini buat lo berdua." Alex mengangguk dan menggandeng tangan Putri menuju meja yang ditunjuk Andreas
"Andreas kedai coffee udah gede ya, udah banyak cabangnya lagi." Ucap Putri dan matanya melihat-lihat tiap sudut kedai coffee
"Ini caramel late coffee buat lo Lex dan macchiato coffee buat Putri." Ucap Andreas
"Thank you Ndre." Ucap Putri
"Okay, sama-sama." ucap Andreas sambil duduk
"Lex, gue mau tanya sama lo." Alex mengangkat satu alisnya
"Apa ?"
"Gue cuma mau tanya, Yesika itu suka apa ?" Andreas to the point
"Barang atau makanan/minuman ?"
"Emm, barang dulu deh." Alex menggangguk
"Barang dia paling suka boneka doraemon, high heel, kalung, dan jam tangan." Andreas mencatat barang yang disebut Alex
"Okay, kalo makanan/minuman ?" Tanya Andreas
"Makanan dia paling suka rendang, pasta-pastaan, kembang gula, intinya dia gak bisa makan sea food dan dia gak suka pete. Minuman, dia suka minuman rasa coklat, alpukat dan teh." Andreas kembali mencatat
Putri merasa Alex dan Yesika sangat dekat sampai Alex sangat tau tentang Yesika. Ada rasa cemburu di hati Putri.
"Thanks bro, tapi gue mau tanya, Yesika paling takut apa ?" Alex diam sebentar lalu menjawab pertanyaan Andreas
"Badut. Jangan sampe Yesika liat badut, karena dia pasti akan inget kejadian beberapa tahun yang lalu." Andreas mengangguk mengerti dan tidak ingin bertanya kejadian apa, karena raut wajah Alex berubah sedih.
"Okay, sekali lagi gue bilang makasih buat lo." Alex mengangguk
"Gue pergi duluan ya, coffeenya gratis." Ucap Andreas sebelum berlalu pergi meninggalkan kedai coffee
"Lex, are you okay ?" Tanya Putri melihat raut wajah Alex berubah sedih lalu Alex menjawab pertanyaan Putri dengan anggukan dan senyum.
"Kalo ada sesuatu cerita sama aku, jangan dipendam sendiri." Alex semakin melebarkan senymannya dan mengacak-acak pelan rambut Putri.
"Alex kebiasaan, rambut aku berantakan." cibir Putri
"Maaf," ucap Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda[COMPLETED]
Teen Fiction*CERITA BELUM DIREVISI Tidak selamanya Berbeda bisa dipersatukan menjadi kesatuan yang indah. Seperti Berbeda yang dialami Alex dan Putri. Ini bukan tentang berbeda status sosial ini tentang Berbeda keyakinan Dimana dalam hubungan mereka selalu bany...