Pacaran

262 48 0
                                    

Putri Tercantik👸

Me : Put gue jemput ya berangkat kekampusnya ?

Putri Tercantik👸 :Gak usah

Me : Lo msh marah sama gue

Putri Tercantik👸 : Gak

Me :Kalo gak sekarang gue jemput lo

Putri Tercantek : Terserah

Alex langsung menuju rumah Putri. Sampai dirumah Putri, Alex langsung turun mobil dan membukakan Pintu untuk Putri. Putri masuk kedalam mobil, Alex langsung berlari kecil masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya. Terjadi keheningan, Putri tidak seceria biasanya, dia hanya diam.

"Put..."

"Hmmm,"

"Maafin gue soal kemaren."

"Hmmm," lagi-lagi Putri cuek

"Gue tau gue salah " Alex menepi ke jalan lalu menghentikan mobilnya.

"Dengerin gue Put, gue sayang sama lo, gue takut kehilangan lo, gue gak bisa lo cuekin kayak gini," Alex menggenggam tangan Putri dan Putri menatap Alex dengan Air mata yang mulai menetes. Alex mengusap Air mata Putri.

"Jangan nangis, gue gak bisa liat lo nangis." Alex menghapus air mata Putri lalu tersenyum.

"Put, kayak apa yang gue omongin tadi, gue sayang lo dan soal kita berbeda. Mungkin kalo dibahas akan rumit, gimana kalo kita jalanin aja dulu?" Putri mulai tersenyum

"Gue terserah lo Lex,"

"Kita pacaran ? Gimana ?" Putri menggangguk lalu tersenyum lebar dan Alex ikut tersenyum lalu mencium tangan Putri.

"Gue sayang lo" Ucap Alex tulus

"Gue juga sayang lo" setelah itu mereka berpelukan dan tak lama kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju kampus.

***
Di kampus

"Lia, liat tu Putri sama Alex semakin mesra." Rara menatap Putri dan Alex dengan tatapan tidak suka sedangkan Lia menoleh kearah yang ditunjuk Rara. Hati Lia sakit, dia sadar, dia sendiri yang sudah buat Alex pergi dan sekarang tinggal penyesalan yang Lia rasakan. Lia mulai berjalan kearah Putri dan Alex namun ditarik Lisa.

"Jangan bikin keributan Lia, ini masih pagi." Peringatan dari Lisa dengan lembut agar Lia tidak tersinggung namun Lia membalas dengan senyuman lalu melepas tangan Lisa.

"Percaya sama gue Lis, gue gak akan cari keributan." Lisa menggangguk

Rara yang melihat Lia mulai aneh, karena biasanya Lia selalu emosi melihat Putri dan Alex sedangkan sekarang Lia tampak tenang.

"Lia, lo sehat ?" Lia menggangguk

"Gue kemereka dulu." Lia mulai melanjutkan jalannya menuju Putri dan Alex.

"Gue ikut" ucap Lisa yang sudah berjalan disamping Lia dan Rara juga melakukan hal yang sama dengan Lisa.

"Hai." ucap Lia saat sudah dekat dengan Putri dan Alex. Putri dan Alex menoleh ke Lia

"Lia ?"

"Ngapain lo kesini!" Alex menatap tajam alia dan Putri langsung memegang tangan Alex lalu memberi kode Alex agar dia tenang.

"Gausah nyolot sih lo!" Ucap Rara yang tidak terima

"Stop Ra, gue kesini gak mau cari ribut, jadi biarin gue aja yang ngomong." Senyum Lia masih menggembang di wajahnya dan Rara akhirnya mengalah.

"Gue kesini cuma mau minta maaf ke Lo Put, gue udah sadar. Gue sama Alex putus bukan karna kesalahan lo, tapi ini semua kesalahan gue yang terlalu posesif sama Alex. Gue minta maaf pernah labrak lo." Putri tersenyum mendengar perminta maafan Lia.

"Gue udah maafin lo Lia."

Putri mengusap lembut bahu Lia. Lia tersenyum dan kemudian mengalihkan pandangannya menatap Alex. Lia diam sebentar untuk mengontrol dirinya lalu Lia mencoba tersenyum walaupun sebenarnya hatinya hancur.

"Gue minta maaf sama lo Lex. Gue gak bisa jadi pacar yang baik buat lo dulu, gue selalu curiga, cemburu dan ngekang lo. Gue sadar gue salah," Air mata Lia mulai menetes tapi senyumnya masih terukir.

Alex diam mendengarkan Lia dan menatap Lia sedangkan Putri sebenarnya merasa cemburu tapi dia mencoba menghapus egonya. Putri membiarkan Lia berbicara dengan Alex. Saat Lia mulai tenang dia mencoba melanjutkan bicaranya.

"Gue yang bikin lo pergi, gue yang selalu minta putus disetiap kita berantem dan gue yang salah disini. Gue sekarang mencoba buat ikhlasin lo Lex." Air mata Lia semakin banyak menetes

"Iya Lia, gue udah maafin lo" Alex tersenyum tulus pada Lia. Lalu Lia menggangguk dan menghapus air matanya.

"Put, pesan gue buat lo, jangan pernah nyakitin Alex ataupun ninggalin Alex, dia cowok baik dan lo akan nyesel kayak gue sekarang kalo lo lakuin itu semua." Pesan Lia dengan senyumanan yang dia paksakan untuk menutupi rasa sakitnya.

"Iya Lia, gue akan inget pesan lo ini."

"Kalau gitu gue percaya sama lo, gue pergi duluan ya Lex, Put." pamit Lia karena dia sudah tidak sanggup menahan sakit hatinya. Lia berjalan meninggalkan Putri dan Alex.

Kedua sahabat Lia mengikuti Lia. Saat sudah jauh dari Alex dan Putri, Lia berhenti berjalan, memejamkan matanya, dia merasakan sakit dan penyesalan yang dalam. Rara dan Lisa mencoba menenangkan Lia tapi Lia malah berlari ke Toilet dan mengunci diri didalam toilet.

Rara dan Lisa sangat merasa kwatir. Rara mencoba mengetuk pintu berkali-kali tapi Lia tidak membukakannya.

"Lia, plis keluar Lia. Kita bisa bicarin ini bertiga." Rara mencoba membujuk Lia

"Lia, kita ini sahabat lo. Lo keluar ya, jangan bikin gue kwatir." Lisa mencoba mengetuk pintu lagi.

Akhirnya Lia keluar dan memeluk kedua sahabatnya.

"Gue gak kuat." ucapnya dalam pelukan kedua sahabatnya.

"Kita akan temenin lo" ucap Rara

"Iya, Lia kita ada buat lo." Sahut Lisa

Kemudian Lia melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.

"Gue gak bisa masuk kelas hari ini."

Lia merasa dirinya tidak akan fokus jika tetap memaksakan mengikuti kelas

"Iya, gue sama Lisa juga gak masuk kelas. Kita mau nemenin lo." Ucap Rara yang membantu Lia menghapus air mata.

"Makasih ya Guys." ucap Lia yang benar-benar bersyukur mempunyai Rara dan Lisa.

"Sama-sama." Ucap Lisa dan Rara kompak.

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang