Pagi hari ini Alex sudah berada di ruang tamu rumah nenek Yesika. Alex sedang menunggu Yesika dan ditemani oleh nenek Yesika.
"Nak Alex sama Yesika mau pergi kemana ?"
"Belum tau nek, saya nurut Yesika,"
"Dari kecil memang selalu nurut sama Yesika, tapi sayang kalian pisah saat lulus smp karna mama Yesika sakit keras," Ucap nenek Yesika dengan raut wajah sedih
"Iya nek, nenek yang sabar ya, nenek juga harus kuat buat Yesika." ucap Alex dengan senyumannya
"Loh nenek kenapa ?" Tanya Yesika yang baru sampai diruang tamu dan melihat neneknya dengan raut wajah sedih.
"Eh, gak apa-apa kok sayang, lebih baik kalian jalan aja sekarang, jangan pulang kesorean, Yesika kamu inget nanti malam kamu pulang ke Bali." Nenek Yesika mengingatkan
"Siap nek, Yesika sama Alex berangkat dulu" Yesika bersalaman dengan neneknya dan diikuti juga dengan Alex.
"Shalom" salam Yesika dan Alex "Shalom" Jawab nenek Yesika.
Alex membukakan pintu untuk Yesika, Alex berlari kecil masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya.
"Yes, kamu nanti malem udah pulang ke Bali ?"
"Iya Lex, soalnya hari senin aku ada kelas dadakan tadi malem baru dikabarin dosen,"
Alex menatap Yesika dengan raut wajah sedihnya sedangkan Yesika tersenyum menatap Alex.
"Cepet banget ya, kamu baru 3 harian kan disini ? Yesika menggangguk
"Iya, tapi ya udahlah Lex, gak usah melow-melowan, aku tau kok kamu sedih karna aku mau pergi iyakan?" Yesika menaik turunkan alisnya yang membuat Alex mendegus kesal.
"Santai dong Lex, kita ke taman tempat biasa kita yok." Alex menggangguk menurut.
"Thank you." Yesika tersenyum puas
"Sesuai janji aku, aku bakal nurutin kemana yang kamu mau."
"Emang seharusnya begitu," Ucap Yesika tanpa menatap Alex.
"Dasar nyebelin." Alex mengacak-acak rambut Yesika dengan tangan kanannya.
"Tapi ngangenin ya kan ?"
"Terserah kamu aja deh, semerdeka kamu."
"Ya dong, harus." Yesika tersenyum menatap Alex.
"Langsung menuju lokasi yang di inginkan nona."
"Oke deh, sip."
Alex dan Yesika langsung menuju taman yang diinginkan Yesika.
***
Mereka sampai ditaman tempat mereka bermain dulu."Lex, main ayunan yuk." Ajak Yesika
"Ayo."
Alex dan Yesika berjalan kearah ayunan, saat itu Yesika melihat ada yang menjual kembang gula. Yesika langsung mendekati penjual kembang gula.
"Yes. Yesika mau kemana ?" Yesika tidak menjawab Alex, dia terus berjalan menuju penjual kembang gula.
"Oh, pantesan dia jalam terus, ada kembang gula. Dasar ya itu anak." Alex mengikuti Yesika.
"Bu saya mau yang ini satu." Yesika menujuk kembang gula yang berwarna pink.
"Iya mbak." Mbak penjual mengambilkan satu untuk Yesika.
"Berapa bu?"
"10.000 mbak." Yesika membayarnya dengan uang 100.000.
"Maaf mbak belum ada kembaliannya, soalnya baru buka, ada uang kecil aja gak ?"
"Sebentar bu," Yesika mencari ditasnya
Alex yang melihat tersenyum lalu mengulurkan uang 10.000 ke penjual.
"Ini bu buat bayar kembang gulanya," penjual itu menerimanya
"Makasih mas mbak, ini kembang gulanya." Alex menerimanya dan Yesika tersenyum pada Alex
"Nih." Alex memberi Yesika kembang gulanya.
"Makasih ya, nanti aku balikin uangnya kalo kita udah sampe rumah," Alex menggeleng
"Gausah Yes." Yesika memayunkan bibirnya.
"Bodo ah, tetep aku balikin, gak ada penolakan." Alex membuang nafas kasar
"Oke, terserah deh." Yesika tersenyum senang
"Jadi main ayunan?"
"Jadi dong."
Yesika dan Alex langsung berjalan menuju Ayunan. Setalah sampai Yesika dan Alex bermain ayunan, makan kembang gula dan bermain ditaman sampai jam 12.
"Laper Lex, cari makan yuk." Alex menggangguk setuju. Mereka berdua jalan ke mobil dan masuk kedalam mobil.
"Mau cari makan apa ?" Yesika berpikir sebentar
"Terserah." ucap Yesika
"Terserah ? Oke deh yang terdekat dari sini aja ya ?"
"Oke." saat Alex ingin mulai menjalankan mobilnya tiba-tiba
Drt...drt...drt
"Putri nelvon, bentar ya" Yesika mengangguk
"Halo Lex."
"Halo, ada apa Put ?"
"Aku cuma mau ngajak kamu jalan-jalan."
"Haaa?"
Alex menatap Yesika
"Kenapa ?" Tanya Yesika tanpa suara hanya gerakan bibir saja.
"Putri ajak aku jalan." jawab Alex tanpa suara.
"Bilang iya." Alex mengerutkan dahinya
"Nurut sama aku." Alex mwngangguk
"Lex, kamu denger aku kan?"
"Eh iya Put, iya aku mau."
"Yaudah jemput aku ya?"
"Oke"
Putri mengakhiri sambungan terlvonnya dengan Alex.
"Terus sekarang aku harus gimana ?" Alex menatap Yesika penuh tanya sedangkan Yesika yang di tatap tersenyum.
"Ya kamu jalan sama Putri, aku pulang aja sekarang naik taksi, gak ada penolakan, nanti malem yang penting kamu pulang ya, akukan mau berangkat ke Bali." Alex menggangguk pasrah
Yesika kemudian mengangkat jari kelingkingnya.
"Janji" Alex membalas sehingga jari kelingking mereka menyatu.
"Janji Yes." Yesika tersenyum
"Oke, aku keluar mobil ya, shalom." Yesika membuka pintu mobil.
"Jangan, biar aku anterin kamu dulu," Yesika menggeleng
"Gak usah, kamu ke Putri aja, aku pesen taksi online kan bisa." Ucap Yesika dengan tersenyum hambar.
"Aku tungguin sampai taksi kamu dateng." Yesika menggeleng
"Nanti Putri kelamaan nunggu kamu, kamu lebih baik langsung jalan aja ke Putri, Shalom Lex." Yesika keluar mobil
"Shalom" Jawab Alex dan menjalankan mobilnya
"Ini semua terasa berat dan sakit Lex. Aku cinta sama kamu, tapi aku gak bisa egois, sekarang kamu punya pacar dan aku bukan lagi prioritas kamu, aku cuma sahabat kamu." Yesika mengatakan itu dengan air matanya menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda[COMPLETED]
Teen Fiction*CERITA BELUM DIREVISI Tidak selamanya Berbeda bisa dipersatukan menjadi kesatuan yang indah. Seperti Berbeda yang dialami Alex dan Putri. Ini bukan tentang berbeda status sosial ini tentang Berbeda keyakinan Dimana dalam hubungan mereka selalu bany...