Alex Pemimpin Perusahaan

90 26 0
                                    

Setelah mengantar Putri, Alex pergi ke rumah Yesika dan mereka menuju perusahaan Alm Papa Yesika.

**
Di perusahaan

Pak Stefanus sudah menunggu mereka berdua.

"Selamat Pagi Nona, pak Alexander." sapa Pengacara

"Pak ?"

"Iya, anda akan memimpin perusahaan ini jadi anda akan saya panggil pak atau bapak." Alex mengangguk paham

"Pagi Pak." Jawab Yesika dengan senyumannya.

"Baik, mari ikut saya keruangan pak Alexander." Alex dan Yesika mengikuti pak Stefanus.

Mereka sampai diruangan Alex, ruangan ini pengaplikasian aksen-aksen berwarna terang dan netral dipilih untuk menyeimbangkan warna putih yang terdapat hampir dalam semua elemen ruangan. Seperti pada elemen kayu dengan white-washed atau penggunaan warna abu-abu muda.

Alex tersenyum senang melihat ruangannya yang menurut dia sangat nyaman.

"Bagaimana pak Alex anda suka ? Atau anda ingin merenovasi ulang ruangan ?" Alex menggeleng

"Tidak pak, saya suka ruangannya" Pak Stefanus tersenyum dan merasa lega Alex menyukai ruangannya.

"Pak Alex, disana ada ruangan pribadi untuk pak Alex, jika pak Alex mengantuk atau lelah saat bekerja pak Alex bisa istirahat disana, mari kita liat ruangannya," Ajak Pak stefanus Alex dan Yesika mengikutinya.

Alex tersenyum ruangannya  nyaman, sederhana dan tidak terlihat membosankan.

"Saya suka,"

"Baik, berarti tidak ada yang perlu direnovasi pak Alex ?"

"Iya pak, saya rasa ruangan ini nyaman untuk saya bekerja." Jawab Alex menyakinkan

"Syukur deh kamu suka Lex,"

"Iya Yesika,"

"Pak Alex mari saya kenalkan dengan karyawan disini." Ajak Pak Stefanus dengan sopan

"Mari pak."

Mereka keluar dari ruangan Alex dan pak Stefanus mengumpulkan karyawan.

"Selamat Siang," salam pak Stefanus

"Siang."  Jawab semua karyawan

"Saya Pak Stefanus, pengacara Alm. Pak Ruben, disini saya bersama nona Yesika Putri anak tunggal Alm. Pak Ruben dan Pak Alexander Christian yang akan memimpin perusahaan ini, pak Alex silahkan anda memperkenalkan diri." Ucap Pak Stefanus dengan berwibawa

"Selamat siang semua," salam Alex dengan senyumannya.

"Siang." Jawab semua karyawan

"perkenalkan Saya Alexander Christian, saya disini ditunjuk oleh Alm. Om Ruben untuk mengurus perusahannya, saya minta kerja samanya pada kalian semua, jika ada kesalahan di saat kita bekerja kalian boleh menengur dengan catatan harus sopan, menurut saya itu saja. Apa ada yang mau ditanyakan ?"

Ada salah satu karyawan bertanya

"Perkenalkan saya Alessa Kartika bagian HRD, mohon maaf jika agak keurusan pribadi, apa pak Alex suami Nona Yessika ?"

Alex dan Yesika saling menatap lalu Alex mulai menjawab.

"Oke, terima kasih pertanyaannya, saya dan Yesika bersahabat dari kecil, saya bukan suami Yesika." Penjelasan Alex membuat semua karyawan mengangguk paham.

"Ada yang mau dipertanyaan lagi ?"
Semua merasa cukup dan mereka semua kembali bekerja.

"Pak Alex, anda bisa mulai bekerja besok. Sekarang mari kita ke klinik," Ucap Pak Stefanus

"Iya pak, mari," Ucap Alex

"Tunggu pak,"

"Ada apa nona Yesika ?" 

"Saya rasa Alex tidak perlu ikut ke klinik, Alex bisa pulang, mungkin Alex ada urusan."

"Engga kok Yes,"

"Ya tapi, mungkin kamu perlu persiapan buat besok kamu kerja Lex."

Alex merasa Yesika memang benar, Alex perlu mempersiapan untuk besok dan sebentar lagi waktu Putri pulang mengajar.

"Bagaiman pak Alex ?" Tanya pak stefanus

"Iya pak, saya rasa Yesika benar. Yes kalo gitu aku pulang, pak saya pulang, Shalom." Salam Alex

"Shalom." jawab Yesika dan pak Stefanus

"Aku kayak gini karena ingin belajar melupakan kamu Lex, aku akan menjauh, aku sadar kamu sangat mencinta Putri." Batin Yesika.

"Nona." Panggil pak Stefanus

"Eh iya pak, mari kita menuju klinik." Yesika dan Pak Stefanus menuju klinik

Sedangkan Alex menuju sekolah tempat Putri mengajar

***
Sampai disekolah tempat Putri mengajar, Alex mengirim pesan ke Putri dan tak lama kemudian Putri menemui Alex.

"Lex." Panggil Putri sambil berjalan mendekati Alex

"Gimana mengajarnya hari ini bu guru ?"

"Alhamdulillah lancar, aku seneng banget akhirnya bisa ngajar."

"Oke, ayo masuk mobil Bu guru cantik," Ucap Alex sambil membukakan pintu untuk Putri

"Terima kasih." Putri masuk kedalam mobil dan tak lama kemudia Alex juga masuk

"Sebelum pulang temenin aku beli dasi dulu ya, kemaren mamaku lupa beli dasinya." Putri menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya membentuk bulatan.

"Oke." Alex mengacak-acak rambut Putri pelan dan membuat yang empunya rambut cemberut.

"Udah mau dibantuin malah ngerusak rambut aku." omel Putri .

"Iya iya maaf" Putri membuang muka

"Gak semudah itu, pokoknya kamu harus beliin aku es krim, kalo gak aku gak akan maafin kamu!" Ancam Putri

"Iya, ibu guru cantik." Ucap Alex lembut dan tanpa disadari senyum Putri mulai mengembang.

"Stop panggil Ibu guru cantik sih," pinta Putri

"La terus manggilnya siapa, pacarku yang cantik ?"  Pipi Putri memerah.

"Pipi kamu merah tu, gak usah salting geh," goda Alex

"Apaan sih, orang biasa aja, cepetan jalan!" Elak Putri

"Iya, iya bawel." Alex mulai menjalankan mobilnya.

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang