Akhir dan Selesai

92 17 74
                                    

"Dan akhirnya, selalu ada batas
Untuk setiap perjalanan.
Akan selalu ada kata selasai,
Untuk setiap yang dimulai."
_Berbeda_

Setelah Alex pergi, Putri pun memutuskan untuk pulang, dalam perjalanan menuju keluar lestoran Putri melihat Alex sedang mengusap rambut Yesika, perasaan cemburu itu yang Putri rasakan.

"Seharusnya gue sadar, gue bukan siapa-siapa Alex lagi. Gue dan Alex udah berakhir, hubungan kita udah selesai. Alex berhak bahagia." Putri melanjutkan jalannya.

***
Alex dan Yesika sekarang sudah berada di mobil mereka berdua mengarah untuk pulang.

"Yesika." Yesika menoleh ke Alex

"Iya, kenapa ?"

"Kamu kenapa diem dari tadi ?"

"Engga apa-apa, pengen aja, salah ?" Alex menggeleng

"Engga sih,"

"Aku mau tidur, nanti kalo udah sampai bangunin aku ya ?"

"Oke." Yesika pun memejamkan matanya

"Aku bingung Yes, kalo kamu diem kayak gini. Padahal, aku pengen cerita tentang Putri, tapi mungkin kamu juga capek." Alex mengusap pelan rambut Yesika

"Aku cemburu Alex. Aku marah Alex. Tapi aku sadar, aku cuma sahabat kamu, aku gak berhak jadi aku milih untuk diam." Ucap Yesika dalam hatinya dan Yesika hanya pura-pura tidur.

***
Setelah mengantar Yesika, Alex pulang kerumahnya, saat dia berjalan menuju kamarnya, dia melihat papanya sedang duduk membaca koran, Alex pun mendekati papanya.

"Pa..." Alex duduk disebelah papanya

"Iya Lex ? Baru pulang ?" Alex mengangguk

"Pa, Alex boleh cerita ?" Papa Tian tersenyum pada anak sulungnya

"Boleh dong, cerita saja sama papa, papa pasti dengar." Alex tersenyum

"Makasih pa."

"Sama-sama, kamu mau cerita apa ?"

"Alex mau cerita tentang.... emmm... itu ck," Alex membuang nafas kasar, entah kenapa sulit sekali untuk bicara.

"Pelan-pelan Alex, apa saja yang kamu rasakan cerita ke papa. Ayo mulai Lex."

"Pa, jadi begini Alex punya pacar tapi beda agama, Alex sama dia udah pacaran 1 tahun lebih, lalu..." Alex diam, papanya pun mengusap-usap bahu Alex

"Lanjutkan cerita kamu kalo kamu sudah tenang, sekarang minum dulu." Papa Tian memberikan teh yang belum ia minum tadi pada Alex lalu Alex menerimanya dan meminumnya.

"Dia mau menikah besok pa." Satu tetesan air mata Alex keluar, papa Tian memeluk Putra sulungnya, papa Tian juga bisa merasakan apa yang Alex rasanya, papa Tian berusaha menguatkan anaknya.

"Dan akhirnya, akan selalu ada batas untuk setiap perjalanan," Papa Tian tersenyum pada Alex

"Akan selalu ada kata selesai, untuk setiap yang dimulai." Alex memperhatikan dengan seksama setiap apa yang papanya bicarakan.

"Papa tau apa yang kamu rasakan. Kecewa, marah, sedih, belum ikhlas, galau dan papa mengerti itu. Alex, papa bisa lihat ketulusan kamu pada mantan kamu itu," papa Tian tersenyum tulus pada anak sulungnya

"Tidak semua hubungan bisa berakhir bersama dan bahagia Lex. Apalagi dengan kamu yang punya hubungan berbeda agama. Papa pernah berpesan ke kamu kalau semua yang akan kamu mulai harus kamu pikirkan matang-matang, resikonya dan papa yakin sebelum kamu ambil keputusan untuk memulai hubungan yang berbeda ini pasti kamu sudah pikirkan, benar kan ?" Alex menggangguk

Berbeda[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang