Aku mau up dari semalem tapi gangguan terus wifinya hshshs.
...
“Tuhan tau kamu adalah ciptaannya yang memiliki kekuatan tersendiri. Maka dari itu tuhan memberikan cobaan kecil untuk mengujimu”
.Kamu berjalan menuju toko roti terdekat yang berada tidak jauh dari tempat tinggalmu. Langit saat ini tengah mendung membuat kamu terburu-buru membeli titipan orang rumah. Ini lah akibatnya kalau lupa untuk membawa payung disaat cuaca suka berubah-ubah.
"Mba, croissant nya abis?"
Kamu menghentikan salah satu pekerja di toko tersebut yang tengah berjalan menuju dapur toko.
"Oh iya mba udah abis. Belum di stock lagi"
Kamu menghela nafas kecil. "Yaudah makasih ya mba"
Pekerja tersebut mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Kamu akhirnya memilih roti yang atasnya di taburi abon. Roti tersebut adalah favorit kakakmu sedangkan roti kesukaanmu yaitu croissant telah habis.
Setelah membayar kamu langsung keluar toko. Tiba-tiba geluduk terdengar membuat kamu terkejut kecil.
"Yatuhan, jangan hujan dulu sebelum sampai rumah". Gumammu sambil mulai berjalan meninggalkan toko kue.
Kamu berjalan dengan terburu-buru agar sampai rumah sebelum rintik hujan berjatuhan. Tetapi langkahmu terhenti saat melihat seseorang tengah berjalan terseok-seok di hadapanmu.
Kamu langsung menarik tangannya membuat orang tersebut tertarik mundur. Tentu saja ia menoleh tidak terima kearahmu.
"Itu nanti kamu jatoh ke selokan"
Ia, menoleh kearah objek yang kamu tunjuk. Memang betul beberapa langkah lagi terdapat selokan yang cukup besar membuat ia menghela nafas kecil menenangkan dirinya yang sedang kalut.
"Makasih ya"
"Sama-sama"
Kamu menatap kearahnya dengan tatapan bingung. Terdapat ekspresi lesu juga pancaran mata lelah yang kamu lihat. "You okay?"
"Gapapa"
"Kamu kaya lagi ga sehat"
"Iyaa"
Laki-laki itu memilih berjalan meninggalkan mu. tetapi karena rasa khawatirmu yang takut kalau ia kenapa-napa membuatmu dengan nekat menarik laki-laki tersebut.
Apa yang kamu lakukan sama sekali tidak mendapat perlawanan. Sepertinya ia terlalu lelah dan tidak bersemangat untuk menolak tarikanmu.
..
"Ini minum dulu"
Laki-laki yang kamu ketahui bernama Han Jisung itu menoleh kearahmu. Ia menerima sodoran sebotol air mineral darimu dan meminumnya secara perlahan.
Kamu duduk di sebelahnya lalu menatap pergerakan laki-laki tersebut. Setelah kamu yakin bahwa ia telah selesai minum membuat kamu mulai membuka suara.
"Kamu lagi ada masalah?"
Jisung menoleh kearahmu lalu menghela nafas kecil. "iya"
"Pantes aja, kamu kaya ga bersemangat gitu terus juga ga fokus. Untung tadi aku tarik, kalo engga pasti kamu udah jatuh ke selokan"
"Iya, makasih ya"
Kamu mengangguk kecil sambil tersenyum. "kalo ada masalah cerita aja. Iya sih aku gaakan bisa nyelesain masalah kamu, tapi mungkin aja setelah kamu cerita ke aku bisa sedikit lega"
Laki-laki tersebut terlihat ragu membuat kamu tersenyum kecil. kalau kamu jadi dia pasti kamu juga akan merasa seperti itu. Pasalnya kalian bertemu saat ini.
"Yang aku dengar kalau kita cerita ke orang lain yang sama sekali ga kenal bisa lebih lega daripada cerita ke orang terdekat. Tapi kalo kamu gamau gapapa. Aku ga maksa kok"
Laki-laki itu menatapmu sejenak membuat kamu gugup ditatap terus-menerus.
"Aku pernah berbuat salah"
Kamu terkejut karena tiba-tiba ia mengeluarkan suaranya. "Semua orang pernah buat salah kok"
"Tapi kesalahanku fatal"
"Oh iya? Memangnya kesalahan apa?"
"Dari dulu aku suka nulis lirik. Awalnya aku fikir itu hanya pekerjaan iseng dikala sedang tidak ada kegiatan. Tapi lama-kelamaan aku semakin sering menulis lirik lalu ada seseorang yang tertarik dengan lirik yang aku buat"
"Kau artis?"
Ia menggeleng. "Aku produser"
Kamu mengangguk kecil. Memberikan kode kalau laki-laki itu bisa melanjutkan lagi ceritanya.
"Lirik yang aku tulis pada saat umur 14 tahun tersebar. Di lirik itu aku menyinggung beberapa hal yang sensitif seperti ras. Hal itu membuat beberapa orang membenciku"
Kamu terdiam, menunggu ia melanjutkan ucapannya.
"Aku bingung harus seperti apa. Aku tau aku salah tetapi itu lirik yang aku tulis disaat aku tidak tau resiko yang akan diterima. Beberapa orang memang menerima permintaan maaf ku tetapi ada juga yang tidak menerimanya"
"Hal itu yang membuatmu tidak fokus?"
Ia mengangguk kecil. Membuat kamu tersenyum tipis lalu menepuk-nepuk pundaknya dengan pelan.
"Kau tau, adanya ujian seperti ini karena tuhan tau kamu kuat. Tuhan tau kamu bisa menyelesaikan hal seperti ini. Sedih boleh tetapi ingat jangan terlalu lama. Orang-orang diluar sana pasti menunggumu untuk kembali membuat lagu baru"
"T-tapi ada yang memintaku untuk berhenti menulis"
"Jangan fikirkan mereka. Yang perlu kau lakukan untuk saat ini adalah bertahan dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Lagipula kamu sudah minta maaf dan berjanji untuk tidak melakukannya kembali"
Ia terlihat berfikir sebentar sebelum akhirnya tersenyum tipis dan mengangguk. "Ucapanmu benar. Terimakasih"
Kamu tersenyum lebar. Lalu hendak beranjak dari posisimu.
"Kamu mau kemana?". Ucapnya menatapmu yang bersiap untuk pergi.
"Aku mau pulang"
"Mau diantar?"
Kamu berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Boleh"
Setelah hari itu laki-laki bernama Han Jisung tersebut kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Sesekali ia juga sering mampir ke rumahmu membawa roti favoritmu yaitu croissant.
...
Edisi aku kangen jiji:(