Minta coment yang banyak di sini bakal diturutin ga sih??? Ayooo coment apapun sesuka kalian. Aku seneng baca baca coment kalian ❤️
•
"kan udah di bilang tunggu disana"
Kamu menatap kesal ke arah laki-laki bermata bulat dan berpipi gembul ini. Rasa marah hampir tergantikan dengan rasa gemas ingin mencubit pipi tersebut. Tetapi segera kamu tepis.
"Iya iya sorry. Kan aku kira kamu kesini nya lama"
Kamu mendengus kesal. Yasudah lah mau bagaimana lagi. Kejadian siang ini membuat mood mu memburuk.
Niat hati hari ini mau pergi ke tempat hwang hyunjin, salah satu sepupumu yang akan mengikuti perlombaan dance. Awalnya kamu akan berangkat bersama adiknya, hwang yeji tetapi gadis itu tiba-tiba membatalkan karena harus kumpul bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas. Akhirnya dengan bingung kamu memilih menghubungi laki-laki di hadapanmu ini.
Han jisung, pacar terbodoh mu.
"Ayo"
Kamu menoleh saat laki-laki itu mengulurkan tangannya. Tanpa berfikir ulang kamu menyambut uluran tangan itu dan memilih mengikuti jisung yang berjalan ke dalam gedung perlombaan.
Mood mu buruk karena tadinya berniat minta di temani ke toilet dan jisung akan menunggu di dekat stand minuman. Saat kamu kembali laki-laki itu telah menghilang entah kemana. Lebih kesalnya lagi saat kamu sibuk mencari jisung ternyata sedang asik berbincang dengan salah satu dancer yang sangat kamu kenal.
Meilan, mantan pertamanya jisung.
Bagaimana kamu tidak mau cemberut kalau seperti itu. Kamu tau sekali han jisung itu dulu sebelum berpacaran denganmu bucin sekali dengan gadis tersebut. Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba ia menyatakan perasaannya padamu disaat kabar burung merebak, bahwa han jisung masih mengharapkan meilan.
"Hei"
Kamu menoleh kearah jisung yang berhenti berjalan. Laki-laki itu menatap mu dengan tatapan bingung. "Kamu kenapa? Masih kesel sama aku?"
Kamu menggeleng pelan. Tidak ingin jujur dengan perasaan mu saat ini.
Han jisung menghela nafas lelah. Laki-laki itu akhirnya mengajak mu ke arah stand penjual minuman juga gulali.
"Kamu mau yang mana?"
"Hah?"
"Ck, aku tanya kamu mau yang mana?"
Kamu menatap jisung bingung. "Kan tadi kita udah beli minum sung"
"Yaampun sayang maksud aku kamu mau gulali yang mana"
Pipi bersemu merah saat mendengar ucapan jisung. Berpacaran selama 8 bulan memang jarang sekali salah satu dari kalian memangil dengan embel-embel sayang. Biasanya hanya aku-kamu dan nama tidak pernah lebih.
"Sayang"
"Y-ya?"
"Buruan milih kamu mau yang mana?"
"Tapi sung bukannya kita gaboleh bawa ginian ke dalem gedung?"
Jisung memilih gulali atau biasa di sebut kembang gula itu lalu menyerahkan uang yang ia keluarkan dari dompetnya. "Yaudah kita duduk di taman aja"
"Eh, tapi hyunjin?"
"Biarin aja si dower. Yang penting mood kamu baik dulu"
Kamu terdiam. Jisung itu sebenarnya romantis dengan caranya sendiri membuat kamu nyaman dengan laki-laki tersebut. Tetapi perasaan kosong tiba-tiba menghampiri saat kamu mengingat kejadian tadi.
"Ayo"
Jisung membawamu beserta kembang gula tersebut ke arah taman yang terletak di sebelah gedung perlombaan. Kalian memilih duduk di rumput. Beruntungnya cuaca sedang bagus membuat banyak orang ikut keluar dari rumah untuk menikmati hangatnya matahari.
Jisung menyerahkan kembang gula tersebut kearahmu. Dengan pelan kamu memakannya dan sesekali kamu menyuapi laki-laki yang mirip tupai itu.
Senang sih tetapi tetap saja perasaan kosong itu masih hadir di hatimu.
"Kamu kenapa?"
Kamu menoleh saat merasakan usapan pelan di sudut bibirmu. Han jisung tengah membersihkan sisa kembang gula di sudut bibirmu.
"Kenapa apanya?"
"Dari tadi cemberut"
"Emang aku keliatan cemberut gitu?"
Han jisung menggeleng. "engga sih tapi aku tau ya gimana kamu pas lagi moodnya buruk"
Kamu terdiam membuat jisung menatapmu dengan seksama. Laki-laki itu menunggu suaramu keluar tetapi nyatanya kamu masih terdiam. Tidak mungkin kamu bilang kalau kamu cemburu jisung berbicara dengan mantannya.
"Meilan ya?"
"Eh"
"Bener kan?"
Kamu kembali terdiam tetapi perlahan-lahan kepala mu mengangguk. Menyetujui pertanyaan jisung.
Seketika itu juga laki-laki tersebut tertawa membuat kamu menatap kesal kearahnya. "Kok ketawa sih?"
"Ya abis kamu lucu kalo lagi ngambek gitu"
"Ish tau ah"
Jisung menggeleng melihat sikap mu yang menggemaskan untuknya. "Sayang dengerin aku"
Kamu tidak mau mendengarkan membuat jisung membawa wajahmu untuk menatap wajahnya.
"Aku bilang kan dengerin aku dulu yang"
"Apa?"
"Aku emang sempet bucin meilan tapi itu dulu. Sekarang kan aku sayangnya sama kamu anak gembul"
"Boong ya"
"Kok boong? Beneran tau. Mau bukti?"
Kamu mengangguk. Tiba-tiba jisung mengecup bibirmu membuat kamu menatap marah ke arahnya.
"Han jisung ini di tempat umum astaga"
Jisung tertawa kecil. "Biarin aja. Mereka juga ga masalah"
Pipimu bersemu merah. Bisa-bisa nya laki-laki tersebut melakukan hal itu di tempat umum yang ramai seperti ini. Tanpa aba-aba jisung menarikmu ke dalam pelukannya membuat kamu menyembunyikannya wajah malumu di dada laki-laki tersebut.
"Gemes banget sih". Jisung mengecupi puncak kepalamu dengan sayang.
Nyatanya hari itu di habiskan kamu dan jisung di taman sambil berburu kuliner yang lezat. Tidak tau saja setelah di rumah hwang hyunjin marah-marah kepadamu dengan raut kesalnya.
"Besok-besok kalo gua perform gausah bawa cowok lo. Jadinya bukan nemenin gua, lo malah bucin si tupai gajelas itu. Kesel banget gua nyariin lo di sekitaran gedung taunya malah pacaran di taman"
Kamu hanya tertawa dan memilih kembali sibuk dengan tugas kuliahmu. Kamu mengerjakan tugas ditemani ocehan hyunjin serta chat dari jisung yang menanyakan keadaanmu. Entah lah rasanya kamu masih bisa berfikir negatif tentang jisung dengan meilan atau tidak saat ini. Nyatanya jisung selalu bisa membuat pipi mu bersemu merah.
.
How do u feel?