Disclaimer : Nama dibawah ini hanya khusus untuk part ini dan tidak berhubungan dengan part atau cerita manapun.
Tokoh yang bersangkutan.
Nalendra Noah Jenggala.
Senja Arunika Maharani.
---
Kakiku melangkah berjalan diatas gumpalan pasir sore yang terasa hangat. Mataku menelusuri pemandangan laut lepas yang berada di hadapanku. Sore ini aku memilih menghabiskan waktu sendiri di pinggir pantai dengan membawa salah satu novel kesayanganku, sedangkan anggota keluargaku yang lain sedang sibuk bersenda gurau di salah satu restoran dekat hotel yang kami tempati dalam beberapa hari ini.
"Jangan kesana!!"
Teriakan yang terdengar dari arah belakang membuat langkahku terhenti. Aku berbalik dan mendapati seorang laki-laki dengan kemeja putih yang tidak di kancingkan sehingga menapilkan kaus putih miliknya.
"K-kenapa?" Ucapku yang kebingungan menatap laki-laki tersebut. Ia berjalan kearahku lalu menarik tanganku menjauhi ku dari pinggir pantai.
"Kalau sore hari banyak bulu babi yang terdampar ke sini. Lagipula terlalu bahaya sore menjelang malam seperti ini berjalan terlalu dekat dengan pantai, airnya suka pasang"
Aku terdiam lalu menundukan kepalaku, melihat kearah tangannya yang masih menggenggam pergelangan tanganku. Ia yang sadar dengan tingkah lakuku langsung melepaskan genggamannya. "Ah, maaf"
"Tidak masalah dan terimakasih" Aku melemparkan senyum manisku kearahnya membuat ia langsung terdiam dan beberapa menit kemudian langsung membuang pandangannya.
"Iya sama-sama"
Kami terdiam. Hanya ada suara air yang terdengar sampai tiba-tiba suara beratnya memecahkan suasana canggung ini.