Wn. Sedikit baku.
-
Mata cantik itu menatap kearah langit biru yang sedang berpencar cerah. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang baik karena langit seperti menunjukan hal itu secara tidak langsung.
Gadis tersebut melangkahkan kakinya menuju salah satu taman yang dekat dengan tempat tinggalnya. Di kedua tangan gadis itu terdapat ponsel yang tersambung kabel earphone dan juga sepotong roti yang ia curi dari meja makan.
Mulutnya asik mencicipi roti yang dalam dibalurkan selai coklat dan sesekali ikut bersenandung karena lagu yang terdengar dari earphone hitam miliknya.
"Hm"
Langkahnya terhenti saat mendapati seseorang telah menempati kursi yang selalu menjadi tempatnya untuk menenangkan diri sambil sesekali menulis bait-bait indah untuk menceritakan harinya.
Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah ada orang lain di sekitar mereka. "Eum, tumben banget ada yang ke taman sepagi ini"
Iya, hanya dirinya gadis berzodiak capricorn yang memang selalu suka menghabiskan waktu di pagi hari dengan duduk di taman tanpa melakukan apapun. Mungkin kalau orang lain mungkin lebih suka menghabiskan waktu mereka di pagi hari untuk berolahraga atau berdiam diri di rumah.
Dengan berani ia melangkah mendekati seseorang tersebut yang ternyata seorang laki-laki.
"Permisi"
Suaranya membuat atensi laki-laki tersebut menoleh dan menatap kearahnya. "Ya?"
"Boleh ikut duduk disini". Tangannya menunjuk ke sisi kursi yang kosong dan tentunya si laki-laki itu mengangguk pelan.
"Silakan"
Dengan senang ia duduk di kursi tersebut. Pemandangan di depannya saat ini adalah sebuah sungai kecil. Bibirnya masih asik bersenandung tanpa memperdulikan orang di sebelahnya.
"Biasa kesini kalau pagi?"
Ia menoleh karena suara laki-laki itu. Spontan ia mematikan musik yang mengalun indah dari earphonenya karena rasanya tidak sopan apabila seseorang tengah mengajak berbicara dan ia malah asik mendengar musik.
"Iya, sering kesini buat ngehabisin waktu aja"
"Apa gaada kegiatan? Biasanya gadis-gadis lebih suka menghabiskan waktu berbelanja atau jalan-jalan bersama teman-temannya"
Gadis itu menggeleng kecil. "Tidak terlalu suka hal seperti itu. Lebih asik duduk disini sambil menikmati udara pagi"
Matanya menangkap sebuah senyum tipis yang terdapat di wajah laki-laki itu. Tanpa sadar ia ikut tersenyum kecil.
"Menarik. Oh iya, kenalkan hyunjin"
"Adeline"
"Nama yang cantik"
Ia terkejut karena ucapan laki-laki itu tapi sebisa mungkin kembali mengatur ekspresinya. Gadis itu tertawa pelan lalu mengangguk kecil. "Terimakasih banyak"
Tanpa disadari dari percakapan tersebut banyak sebuah kata yang lolos dari bibir masing-masing. Mereka asik berbicara sampai lupa waktu bahwa hari mulai beranjak siang dan matahari juga sudah berani untuk berada di titik teratasnya.
-
Setelah pertemuan itu, mereka malah sering berkomunikasi lewat media sosial. Sesekali mereka berdua juga suka bertemu untuk membicara buku atau musik. Entah, rasanya aneh sekali karena selera mereka hampir sama begitu juga dengan minuman dan makanan.