Yeayyy special edition selesai.
Inget ikutin alurnya yaitu nonton fmvnya dulu baru baca biar lebih dapet feelnya.
Tuhan kita memang satu tetapi keyakinan kita berbeda. Aku dengan tasbih ku dan kamu dengan rosariomu.- Kiblat yang berbeda.
✿
"Jeongin dimana?"
Kamu menatap ke sekitar pusat perbelanjaan dengan telfon yang berada di telinga. Mencari seseorang yang selalu berhasil menarik atensimu untuk setiap harinya.
"Ini aku baru masuk ke pusat perbelanjaan. Tunggu di tempat biasa ya sayang"
Kamu mengangguk padahal laki-laki yang telah dua tahun menjalin hubungan denganmu tidak akan pernah bisa melihat dirimu mengangguk.
Tidak lama sebuah mobil menghampiri tempatmu berdiri. Mobil hitam yang sangat kamu kenali itu berhasil membuat kamu menarik kedua sudut bibirmu. Kamu tersenyum manis.
Jeongin memberhentikan mobilnya di hadapanmu. Laki-laki itu memberi isyarat untuk kamu segera masuk ke dalam mobil. beruntung belanjaan mu hari ini tidak terlalu banyak karena kamu hanya berniat membeli bahan-bahan untuk membuat spaghetti bolognese.
"Hai"
Kamu menoleh setelah memasang sabuk pengaman. "Hai juga. Kamu dari kantor langsung jemput aku apa sempet ke apart dulu"
"Langsung kok"
Jeongin mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan. Tiba-tiba hujan turun secara bersamaan membuat jalanan kota habis di jatuhi rintik-rintik hujan yang deras.
Kamu menyalakan radio mobil dan langsung terdengar alunan lagu yang sangat pas dengan cuaca saat ini.
Stray kíds - Ex.
Tanpa sadar kamu mengikuti lirik lagu tersebut sembari memandang keluar jendela. Kegiatanmu itu tentu mendapat lirikan kecil oleh jeongin, laki-laki tersebut tersenyum tipis. Ia mengelus puncak kepalamu membuat kamu menyenderkan tubuh di kursi mobil dengan nyaman.
"Capek ya?"
Kamu menoleh lalu tersenyum tipis. "Hm, dikit"
"Abis ini langsung mandi terus istirahat aja"
"Tapi aku kan mau bikin spaghetti bolognese. Kemaren kan aku udah janji sama kamu"
Jeongin mengusap pipimu dengan salah satu tangannya, sedangkan tangan yang lain sibuk mengemudi. "Lain kali aja gapapa sayang"
"Gamau". Ujarmu merajuk membuat laki-laki itu gemas sendiri.
"Yaudah terserah kamu. Sekarang tidur dulu aja nanti kalo udah sampe aku bangunin"
Kamu mengangguk dan memilih mendudukan diri dengan nyaman sebelum menutup mata. Tidurmu di temani elusan tangan laki-laki tersebut di salah satu pipimu.