Di publish kembali.
Kamu terbangun saat merasakan ada yang menggedor pintu apartemen mu. Dengan keadaan yang masih belum terlalu sadar kamu melihat melalu intercom dan muncul lah wajar kekasihmu.
Kamu buru-buru membuka pintu dan melihat keadaan lino yang hampir tidak sadarkan diri. Laki-laki itu hampir saja terjatuh kalau kamu tidak menyangganya. Kamu mengernyit saat mencium bau alkohol dari mulut lino.
Dengan ukuran tubuh yang tidak sebanding dengan kekasihmu itu. Kamu sekuat tenaga membawanya ke arah sofa. Bukannya meletakan lino di sofa yang ada malah kamu tertimpa badannya di sofa.
"Hei, sadar"
"Hm". Bukannya makin sadar laki-laki tersebut malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher mu. Bahkan kamu merasakan kalau lino sibuk menciumi leher mu.
"Kenapa sih pake mabuk yaampun"
"Kangen banget. Kangen"
Kamu menghela nafas malas. Lino termasuk orang yang dingin dan kurang bisa mengekspresikan dirinya walau di hadapanmu sendiri. Dia seperti terkesan tidak peduli kepadamu tetapi sejujurnya saat keadaan genting sekalipun, lino lah yang selalu hadir atau selalu bisa dihubungi untuk pertama kalinya.
"Bangun dulu. Ini berat"
Lino bangun dibantu oleh kamu. Lalu kamu menggeser tubuhmu untuk turun dari sofa dan membiarkan lino tertidur. Kamu memijit keningmu karena lelah. Kamu baru tidur satu jam yang lalu karena mendengarkan sahabatmu cerita tentang masalahnya. Ingin rasanya tidur tenang.
Kamu kembali ke kamar. Mencari selimut cadangan dan meraih bantal lalu memberikan ke lino. Tidak lupa sepatu laki-laki itu kamu lepaskan terlebih dahulu. Setelah itu kamu memilih kembali tidur di kamarmu.
.
Cahaya matahari masuk melalui sela-sela gorden. Lino yang kepalanya masih pusing mengernyit pelan lalu membuka matanya. Laki-laki itu memijit keningnya. Pasti ini efek kebanyakan minum. Sialnya semalam dirinya mengiyakan challenge dari hyunjin untuk minum sebanyak-banyaknya dan tahan sampai berapa gelas.
Lino bangun dari posisinya dan melihat ke sekitar. Ini bukan di apartemen nya. Lalu dirinya dimana.
Matanya menangkap sebuah figura foto kecil dirinya dan kekasihnya. Lino menghembuskan nafas lega, setidaknya ia tidak mampir ke rumah orang lain apalagi kalau itu perempuan. Bisa-bisa ia diputusin langsung di tempat.
Lino bangun dan berjalan ke kamar. Melihat yang punya apart masih tertidur lelap. Laki-laki itu menghampiri sisi tempat tidur dan berjongkok. Mengusap kepala gadis tersebut lalu mencium keningnya dengan lembut.
"Hei, selamat pagi"
Mata cantiknya mulai terbuka perlahan-lahan. "Ehm, kamu udah bangun?"
"Aku ga ngapa-ngapain kamu kan semalem?"
Kamu menggeleng membuat lino tersenyum lega. Laki-laki itu mengusap kepala juga kening mu. "Maaf ya aku ngerepotin kamu"
"Kenapa minum? Ada masalah?"
"Semalem cuma lagi ngumpul aja terus di challenge sama hyunjin. Terus ya gitu kebablasan"
"Aku kira ada masalah"
"Engga kok. Bangun yuk"
Kamu mengangguk dan bangun dari posisi mu. Lino merentangkan tangannya meminta mu untuk memeluknya tentu kamu sambut dengan senang hati.
"Kangen. Banget"
"Udah tau"
Lino mengusap kepala mu dengan lembut. "emang aku udah bilang?"
"Semalem bilang"
"Masa? Aku ga inget"
"Kamu kan mabuk"
"Iya juga ya"
"Mandi. Aku bikinin sarapan"
Kamu melepaskan pelukan mu dan mencium pipi lino sebentar.
"Kok pipi doang? Bibirnya?"
"Engga ah. Kamu bau"
"Enak aja. Ga bau tau"
Kamu berlari keluar kamar saat lino hendak memeluk mu untuk mencium bibirmu. Beruntung nya walau mabuk lino masih menjaga kamu semalam. Tapi kalau lain kali mabuk lagi, kamu tidak tau apa yang bakal terjadi nanti.
.
Kak linooooo 😭😭
Maaf ya baru bisa update. Tadi ada masalah sedikit dan aku baru pulang juga ke rumah. Maaf banget ya 😭😭