Aku mencoba membayangkan tapi rada aneh. Nanti komen ya kalo kalian juga ngerasa aneh sama alurnya 🤣
"Bun"
Panggilan manis itu terdengar dari seorang laki-laki yang baru saja masuk ke dalam rumah kecil. Keadaan jas kantor dan dasi yang sudah di lepas menandakan bahwa laki-laki tersebut sangat lelah.
Jam menunjukan pukul 9 malam. Dimana ia telat pulang satu jam dari biasanya. Sialnya ponsel miliknya saat di kantor habis baterai dan charger miliknya tertinggal di rumah sehingga ia terpaksa tidak mengabari istrinya.
Lee Felix, yang kali ini pulang tanpa mengabari istrinya itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari sosok perempuan yang satu tahun ini hidup bersamanya di satu rumah kecil di pinggiran kota.
"Bun. Kamu dimana?"
Tidak lama keluar seorang perempuan dari kamar utama. Dress tidur yang membalut tubuh kecilnya serta perut yang mulai membesar itu membuat felix gemas sendiri.
Baru pulang sudah disambut hal semenggemaskan ini.
"Apa?"
"Yaampun, aku baru pulang loh ini. Masa kamu udah galak aja"
Istrinya bukannya menyambut felix malah memilih langsung berlalu kearah dapur untuk membuat teh kegemaran laki-laki tersebut.
Felix yang melihat perlakuan istrinya tersenyum pahit.
Cobaan apa lagi ini, baru sampe udah di cuekin.
"Bun kenapa sih? Aku buat salah?"
"Mikir aja sendiri"
"Aku lagi mikir ini tapi tetep aja ga nemu jawaban"
Mendengar ucapan felix membuat istrinya mendengus sebal. Lalu perempuan itu berjalan membawa segelas teh dan meletakan di atas meja ruang tengah lalu segera duduk di sofa karena kakinya mulai sakit.
Entahlah, semenjak menginjak 8 bulan rasanya kalau terlalu berdiri atau berjalan kakinya malah sakit. Bahkan punggungnya juga ikut sakit sampai tidur pun tidak nyenyak, akhirnya felix yang kena imbas harus selalu menemani sampai ia terlelap.
Felix duduk di sebelah istrinya lalu menggulung lengan kerjanya dan setelah itu meraih teh yang masih mengeluarkan uap. Setidaknya minum teh membuat tubuh felix lebih rileks.
"Kamu kenapa?"
"Kok pulang telat ga ngabarin?"
"Handphone aku mati dan ga sempet ngabarin kamu. Maaf ya"
"Hm"
Felix menoleh kearah istrinya yang malah merengut kesal. Ia tahu semenjak istrinya itu hamil moodnya mulai naik turun, membuat felix harus bisa menangkan gadis itu.
"Yaudah mau apa?"
"Chicken wings"
"Tiba-tiba?"
Istrinya menggeleng kecil. "Mau dari tadi tapi kamu gabisa dihubungin"
"Order online emang kenapa?"
"Gamau. Maunya kamu yang beliin"
Felix menghela nafas pelan lalu mulai membuka dua kancing teratas kemeja putihnya.
"Aku beliin tapi aku mandi dulu"
"Maunya sekarang"
"Bunda, aku bau keringet ini. Pengen mandi dulu ya sayang"
"Maunya sekarang lixie"
Felix benar-benar tidak bisa menolak kalau istrinya sudah memanggil ia dengan panggilan seperti itu.
"Yaudah bentar aku beliin"
"Mau ikut"
"Engga. Udah malem. Kamu tunggu di rumah aja"
Felix mengusap pipimu lembut dan beranjak sambil meraih kunci mobilnya. Demi anaknya, ia harus merelakan keinginan untuk mandi dan segera tidur.
——
Sumpah, felix tidak menyangka malam ini resto cepat saji dekat rumahnya akan seramai itu. Padahal ini bukan malam sabtu atau malam minggu.
Terpaksa felix harus sabar mengantri demi menuntasi kemauan istrinya.
"Bun, aku udah beli pesenan kamu"
Felix meletakan plastik belanjaannya di atas meja makan. Ia menoleh kearah kamar utama yang pintunya terbuka. Kenapa istrinya tidak muncul.
Akhirnya ia memilih berjalan masuk ke kamar dan mendapati ibu hamil itu tengah terlelap dengan tenang. Felix menghela nafas kecil lalu menghampiri istrinya dan mengelus perut besar itu.
"Bunda"
"Hm". Gumam istrinya yang mulai terbangun karena usapan felix.
"Chicken wingsnya udah aku beliin. Ayo makan dulu"
"Gamau"
"Loh? Kenapa?"
"Udah ga nafsu. Buat kamu aja, aku ngantuk mau tidur"
Ibu hamil itu menyingkirkan tangan felix dan memilih menarik selimut untuk kembali terlelap.
Felix ingin marah tetapi bagaimana mungkin ia bisa membentak istrinya. Apalagi dengan keadaan hamil besar.
Akhirnya felix hanya bisa menghela nafas sebelum mulai memilih pergi ke toilet untuk mandi.
Chicken wings yang ia beli mungkin nanti akan di simpan agar besok bisa di panaskan kembali untuk dimakan.
Beginilah rasanya jadi ayah yang menghadapi istrinya yang banyak mau dan mood yang turun naik.
Gatau ih. Kepikiran felix jadi ayah tuh gemes ga sih ಥ‿ಥ
Btw, mau izin bakal jarang up kaya sekarang karena sibuk sama suatu urusan. Aku gamau bilang urusannya apa biar nanti kalo ada kabar baiknya bisa jadi suprise buat kalian dan kalau itu kabar buruk, aku ga banyak kasih harapan.
But, tetep dukung aku apapun yang terjadi ya. Ini aku nyicil mau end pelik sama mau up sesuatu nanti.
( ◜‿◝ )♡