Di publish kembali.
••••
Kamu menatap ke sekeliling apartemen yang terlihat kosong. Banyak bungkus snack dan kaleng soda di atas meja. Jangan lupakan beberapa bungkus rokok yang banyak tergeletak di lantai.
Kamu mendengus pelan. Pantas saja pacarmu itu melarangmu untuk ke apartemen nya tadi. Pasti karena banyak teman-teman nya yang datang.
Kakimu melangkah memasuki kamar. Di balkon kamar lino tengah sibuk menyesap sebatang bahan kimia sehingga di sekeliling laki-laki itu terdapat asap yang cukup banyak. Kamu berjalan dan memilih menyenderkan tubuhmu di pintu balkon.
Lino menoleh melihatmu lalu tersenyum manis. Laki-laki itu mematikan rokoknya dan mengipas-ngipas tangannya di udara untuk menghilangkan asap yang ada.
"Aku lagi ngerokok tau. Banyak asep"
"Katanya udah berhenti ngerokok?"
"Sebatang doang dek"
"Itu di meja depan banyak bungkus rokok"
Lino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu terkekeh pelan. "Sesekali"
"Terserah"
Kamu memilih beranjak dari posisimu. Berjalan memasuki kamar kekasihmu itu. Pergerakanmu diikuti lino.
Kamu meraih tasmu yang tergeletak di tempar tidur. Mengeluarkan ponselmu untuk mengecek beberapa notifikasi. Tiba-tiba kamu terkejut saat sebuah tangan mengusap pahamu pelan dan juga kamu meraskan kecupan-kecupan pelan di tengkuk mu.
"Kan udah dibilang jangan pake rok pendek"
"Kenapa?"
Lino mengigit leher mu pelan. "Gasuka. Banyak yang liatin paha kamu. Untung temen-temen aku udah pulang"
Kamu memejamkan mata sejenak saat merasakan tangan lino masuk ke dalam kaos kebesaranmu dan mengusap perutmu dengan lembut.
"Temen-temen kaka gabakal suka sama aku"
"Siapa bilang. Kalo mereka liat kamu yang ada pada nikung aku"
"Lebay. Udah ah minggir". Kamu mendorong perut lino pelan agar menjauh. Bukannya menjauh laki-laki itu malah semakin mengeratkan pelukannya dan tangannya mulai menjalar kemana-mana.
"Kangen"
"Iya tau. Minggir dulu"
Lino menggeleng dan malah menggigit telingamu. "Kemaren ga sengaja liat hyunjin make out ama ceweknya"
"Terus? Mau juga?"
"Mau"
Kamu menyikut perut lino dengan kencang membuat pelukannya terlepas. "make out sama guling aja sana"
Kamu berjalan keluar kamar. Membereskan segala kekacauan yang terjadi diruang tamu. Tanpa disadari lino berjalan mendekati sofa dan menjatuhkan tubuhnya dengan kencang membuat kamu mendelik sebal.