18. Different Affection

2.3K 322 50
                                    

Duduk di hadapan laptop yang masih menyala, sembari mengigit kecil jari-jemarinya gusar. Tak lama ia mulai merasa jenuh dan segera ia raih ponsel yang berada di sisi meja kerjanya. Mencari sebuah nomor seseorang di sana, lalu menghubungi nya.

"Bagaimana? Kalian sudah menemukan putriku?" Nada itu nampak terdengar sedikit khawatir.

"Mian, pak. Kami belum bisa menemukan nona chaeyoung, sangat sulit mencarinya karena banyak orang yang belum mengetahui bahwa nona chaeyoung merupakan anakmu pak"

Barkk~

Tak bisa menahan amarahnya, taeyang dengan amat begitu kuat memukul meja kerjanya. Tak lupa beberapa barang di atas sana sudah melayang ke berbagai arah.

Berjalan menuju jendela yang lebar di ruang kerjanya, lalu menatap beberapa gedung dan rumah yang menjulang ke atas. "Cari sampai ketemu atau nyawamu akan musnah di tangan ku!" Mematikan begitu saja sambungan telfon.

Sudut bibir taeyang nampak sudah bergetar, meremas kuat ponsel genggam nya lalu melemparkan nya ke sembarang arah. Ia pun mulai meraih jas kerjanya, lalu melangkah meninggalkan ruangan yang sudah sedikit berserakan itu.

***

Sangat lelah bagi irene yang berprofesi sebagai dokter, terlebih saat ia harus melakukan operasi berat. Berjalan dengan raut wajah datar dan tak berniat sama sekali untuk melempar senyuman nya.

Irene berjalan menuju seorang perawat lalu meraih sebuah kertas putih dari tangan perawat itu. Membacanya dengan amat teliti lalu mengembalikan nya lagi ke hadapan perawat itu. Tak lama seorang perawat nampak berlari menuju seorang gadis yang tengah melintas di hadapan irene.

"Dokter kim!" Teriak perawat itu. Sedikit mengatur nafasnya saat yang memburu di hadapan dokter sekaligus direktur rumah sakit ini.

"Wae??"

"Seorang pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, sedikit bermasalah dan ia membutuhkan segera penangan khusus" Ujar perawat itu, jisoo yah dokter sekaligus direktur rumah sakit itu merupakan kim jisoo.

"Bukankah penyakit seperti itu merupakan tangung jawab dokter chanyeol?" Irene yang mendengar percakapan itu, sedikit tertarik. Ia mendekat ke arah kedua wanita yang berada di sebrang sana.

"Dokter chanyeol sedang ada urusan di jepang dan belum pasti kapan ia akan kembali. Aku sudah mencari dokter lain tapi mereka sedang melakukan operasi" Jisoo nampak menatap irene yang baru saja berdiri di sisi ke duanya.

Perawat yang tadi sudah sangat khawatir tiba-tiba berubah menjadi pendiam saat mendapati sosok irene. Jisoo sangat mengetahui jelas bagaimana semua perawat di mari saat berhadapan dengan irene sekaligus wakil direktur rumah sakit ini.

Jisoo menghela nafasnya sejenak, lalu menatap irene dengan tatapan seriusnya. "Unnie, kau mau bukan membantu ku?" Irene hanya mengangkat alisnya sebelah, lalu menghela nafasnya kasar.

"Geure, ahh kau! Kau bilang dokter chanyeol sedang berada di jepang?" Perawatan itu dengan gelagapan menganggukkan kepala nya cepat, saat suara datar irene menyapanya.

"N-nde dokter irene" Irene melipatkan kedua tangannya di dadanya, satu tangannya nampak sedang bermain-main dengan bibirnya.

"Siapa nama lengkapnya?"

"Park chanyeol"

Different Affection✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang