Begitu terang dan begitu terganggu, itulah yang sedang di rasakan oleh seorang Jennie Kim. Saat mendapati pancaran sinar matahari yang menerangi wajahnya, membuka perlahan kedua bola mata yang sedikit merah itu.
Mengusap kasar muka nya, hingga ia teringat akan sesuatu. Dengan segera ia mencari power bank untuk mengisi daya pada ponselnya. Setelah menyala ia dengan seger membawa, ponsel itu dan segera meninggalkan ruang kerja.
"Heish! Jennie-ya!. Bagaimana bisa kau melupakan operasi Chaeyoung!" Kalimat penyesal sekaligus gunturan itu nampak terlontar dari mulutnya.
Sambil berjalan menuju basement perusahaan nya, jari-jemari nya nampak sangat sibuk mencari nomor seseorang disana. Hingga akhirnya ia mulai menancapkan gas pada mobil mewah ini, barulah terdengar suara seseorang yang menyapa gendang telinganya.
"Unnie, mian aku benar-benar lupa--"
"Kemana saja kau Jennie-ya? Kau sudah berjanji untuk datang menemani operasi Chaeyoung"
Jennie terdiam, ia mengaku jika kini dirinya sangat bersalah. Tapi ketahuilah Jennie bahkan sudah mempersiapkan semuanya, namun kerana pekerjaan yang begitu banyak membuatnya harus menyelesaikan semuannya hingga akhirnya tanpa di sengaja ia tertidur di kantornya.
"Mianhae, aku ketiduran. Aku akan segera ke rumah sakit" Ujar Jennie sambil fokus pada jalannya.
"Tidak usah, pergilah kerumah" Suara itu terdengar begitu lesu dan tak bersemangat. Apakah semarah itu Jisoo pada Jennie?.
Tapi jennie tak sengaja melakukannya, bahkan ia sudah menyiapkan serangkai bunga mawar putih kesukaan Rosé.
"Unnie, aku tidak sengaja tertidur di kantor. Tolong mengertilah aku juga--"
"Ikuti saja ucapan ku. Segeralah kerumah, aku juga sedang dalam perjalanan menuju mansion"
Sambungan telfon terputus, entah mengapa perasaan Jennie menjadi tak enak. Apakah ia akan segera mendapatkan amukan dari Jisoo? Tapi ia benar-benar tak sengaja untuk itu.
***
Lengan putih itu dengan begitu lemas mulai turun, air mata sudah tak dapat di tampung lagi. Hanya ada Jisoo, Irene dan Seulgi di dalam mobil mewah ini. Sedangkan yang lain masih setia berada di rumah sakit.
"Eomma, appa. Segera kembali ke korea" Itu, suara Irene yang menelfon kedua orang tuanya yang berada di Jepang.
"..."
"Pulanglah sekarang, aku akan memberitahu semuanya"
"..."
"Hm, aku tunggu"
Setelahnya hanya ada keheningan di dalam mobil mewah ini, hingga tak terasa kini mobil itu berhenti tepat di halaman luas mansion milik keluarganya Taeyang.
Tampaklah, beberapa orang dengan baju hitam yang seragam membereskan isi dalam mansion. Bahkan pintu lebar itu, untuk pertama kalinya terbuka lebar. Dengan lemah sepasang kaki Jisoo mulai menginjak halaman ini, dan berjalan masuk ke dalam mansion.
Semua orang berbaju hitam itu terlihat sangat cepat memberskan setiap sisi rumah. Dan ketiga yeoja itu hanya mampu memandang mereka yang berlalu lalang di hadapannya.
"Eonnie! Aku benar-benar minta maaf! Aku--"
Dengan sontak Jisoo, Irene dan Seulgi membalikan tubuh mereka menatap jennie yang nampak kelelahan yang sudah melangkahkan pelan kakinya menuju Jisoo. "Ada apa ini? Apa Chaeyoung sudah diperbolehkan pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Affection✔
Fanfiction"Hey, aku disini. Kalian melihat ku??" Park Chaeyoung "Chaeng, kemarilah" Kim Jisoo "Chaeng, mianhae..." Jennie kim "Kumohon chaeng kembali, aku membutuhkan mu. Mianhae" Lalisa manoban. Dahlah gak pandai buat deskripsi yang bagus, tapi intinya kaya...