Prang~
Semua barang yang terletak di meja rias itu, sudah hancur berkeping-keping di lantai. Ini pertama kalinya lisa melihat pertengkaran besar dari kedua orang tuanya. Tak banyak yang bisa lisa lakukan selain menangis, dan melihat pertengkaran kedua orang tuanya dari jauh.
"Ba-bagaimana bisa kau bermain di belakang ku dan memiliki seorang putri, Taeyang-ssi!"
Air mata itu sudah pecah, taeyang hanya terdiam sambil berusaha keras untuk meraih tubuh sang istri. Ia sama sekali tak bermaksud untuk menghianati sang istri. Taeyang berjalan, perlahan menuju Min Hyo Ri untuk membawa wanita paruh itu ke dalam pelukan nya.
"Aku.... aku sama sekali tidak berniat menghianati mu, itu--"
"Bagaimana bisa kau masih berbicara seperti itu, setalah semua kebusukan mu terbongkar!!" Amarah nampak nya tak dapat di tahan lagi, Min Hyo Ri nampak sangat marah dan kacau.
"Tenanglah, dan dengarkan dulu penjelasan ku. Waktu itu..."
Flashback (On)
Seorang lelaki dengan penampilan yang bisa di bilang jauh dari kata baik-baik saja itu, sedang termenung sembari mengemudikan sebuah mobil sedan. Hari ini, ia akan sangat membenci ayah nya. Bagaimanan tidak, perusahaan yang baru saja ia kembangkan dengan tenanganya itu.
Sedangkan menuju puncak kesuksesan, namun dengan perasaan tak berdosa. Kim Yoo Mi pria paruh yang kerap ia panggil Appa itu. Datang ke perusahaannya, dan meminta dana ke perusahaannya yang tentu jumlahnya tak kecil.
Ia ingin menolaknya namun, sang Ayah malah mengancamnya menginggat jika Kim Yoo Mi memilik pengaruh yang cukup besar di korea, dan ia sadar ia tak mungkin bisa melawannya. Dan sekarang ia tau, jika sang ayah sama sekali tidak ingin jika taeyang putra nya mengeserkan posisi nya, dan itu sebabnya ia melakukan semua yang bisa mengakibatkan perusahaan sang anak tidak berkembang, jika bisa sampai bangkrut.
Ia tidak tau harus melampiaskan semua kemarahan, kekesalannya ke pada siapa. Ia juga tak mungkin membawa masalah ini ke rumah, dan akhirnya ia pun memilih untuk melampiaskan semua yang ia rasakan ke sebuah Clubbing yang kebetulan tak jauh dari arah rumahnya.
Sesampainya taeyang disana, dirinya langsung di sambut dengan musik yang amat keras tak lupa beberapa lampu warna warni menyoroti dirinya. Ini bukanlah hobi dirinya yang selalu datang ke Clubbing tapi kali ini ia membutuhkannya.
Tak ada yang mampu membuat dirinya tertarik dimari, hingga seorang wanita yang sudah kacau di sebarang sana mampu menarik perhatiannya. Aroma alkohol sudah menyelimuti wanita cantik ini.
"Boleh aku bergabung?" Tanya taeyang dengan hati-hati.
Wanita itu sedikit mendongak, setelahnya menganggukkan kepalanya pelan sambil meneguk alkohol yang masih berada di dalam botol. Taeyang juga tak ingin kalah, hingga tak terasa ia sudah menghabiskan 7 botol wine.
Hingga tak sadar jika kini keduanya sudah berada di satu ranjang yang sama, pagi ini taeyang mendapati dirinya yang tengah tertidur di sebuah ranjang dengan tubuh yang berbalut selimut, dan ia juga terkejut saat mendapati sosok wanita yang sudah menangis di pinggir ranjang itu dengan tubuh yang sama dengan dirinya yang berbalut selimut.
"I-ini hal yang tidak di sengaja... aku sama sekali tak--"
"Bagaimana jika aku hamil? A-aku tak mungkin bisa tampil di depan umun, menginggat aku seorang CEO dari perusahaan PSH. Bagaimanan--"
"T-tenanglah, semuanya tak akan mungkin terjadi"
Kini Taeyang semakin bingung dengan ke adaan, tapi sekita pikiran busuk mulai menyelimuti dirinya. Ia pun mengeluarkan sebuah kartu nama yang berserta nomor telfon nya, memberikannya ke pada wanita tersebut lalu segera meninggalkan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Affection✔
Fanfiction"Hey, aku disini. Kalian melihat ku??" Park Chaeyoung "Chaeng, kemarilah" Kim Jisoo "Chaeng, mianhae..." Jennie kim "Kumohon chaeng kembali, aku membutuhkan mu. Mianhae" Lalisa manoban. Dahlah gak pandai buat deskripsi yang bagus, tapi intinya kaya...