Bukannya lo peduli sama luka orang lain?
Coba tebak hari ini aku sedang dimana?Aku sedang di kantin, Kim Gaeul yang biasanya hanya di kelas ketika jam istirahat sekarang sedang berada di kantin. Aku yang sangat tidak terbiasa dengan banyaknya suara dan gelak tawa yang terlalu penuh sekarang sedang makan siang bersama di kantin sekolah.
Sebenarnya, bukan tidak pernah aku ke kantin. Hanya saja, semenjak aku dan Jungwon tidak satu kelas dan mereka berdua berpacaran. Aku hampir tidak pernah ke kantin, makannya suasananya sedikit asing dan terlalu mengganggu.
Biasanya aku akan makan bekal bersama Jungwon di kelas, sesekali pergi ke kantin untuk sekedar membeli susu strawberry kesukaan dia yang juga menjadi kesukaanku.
Aku menengok ke depan, ke arah teman-teman Jang Wonyoung, mereka alasanku berada disini. Mereka yang menyeretku paksa ke kantin. Sebenarnya, mereka juga tidak memaksa, aku yang bilang iya ketika mereka mengajak ke kantin.
Aku memakan makananku pelan, sambil melihat-lihat suasana kantin yang sebenarnya tidak seburuk itu, mereka semua akrab dengan teman mereka dan tertawa bersama. Sebuah rasa semenyenangkan itu yang entah kenapa jarang kudapatkan.
Ketika aku sibuk melihat-lihat, kudengar sebuah suara gebrakan kuat yang mengundang pekikan banyak orang, aku mencari asal suaranya. Di pojok kantin, seorang laki-laki tersungkur di bawah mungkin karena satu orang didepannya memukulnya dengan kuat sampai membuat kursi dan meja dibelakangnya berantakan.
Aku memicingkan mata melihat seseorang yang terduduk di bawah sambil menyunggingkan senyum miring pada orang didepannya. Dia mengusap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, dan saat itu juga aku teringat wajah seseorang.
Dia orang yang kutemui di toko dengan luka di lutut dan mukanya, iya, aku yakin itu orang yang sama.
Coba kuingat, siapa namanya..?
Ah iya! Park Sunghoon. Dia anak laki-laki yang mau membungkus luka yang masih berdebu dengan plester kemarin.
Sepertinya sekarang aku tahu, lukanya kemarin bukan karena terjatuh, melainkan karena berkelahi.
Mereka berdua semakin tidak menghiraukan sekitar, mereka memukul, menendang, mendorong, sampai kantin terlihat sangat berantakan.
Dan satu hal lagi yang menyebalkan, mengapa dari sekian banyak orang, mereka hanya melihat tanpa berniat memisahkan?
Oh ayolah, aku tidak mungkin maju kesana untuk memisahkan dan berakhir aku terkena pukulan kan? Mereka bukanlah orang yang kukenal, kenapa aku harus repot-repot?
Tunggu, sepertinya aku paham. Semua orang disini tidak mau repot, sama sepertiku.
Dari pintu kantin yang berada tepat disebelahku, aku melihat Kak Heeseung datang. Melewatiku dan menuju ke tempat perkara itu dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Missing [Re-upload]
FanfictionMenghilang atau kehilangan, menyakiti atau disakiti, kamu pilih yang mana?