14; some sick

454 57 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sembilan pagi, di lapangan basket indoor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sembilan pagi, di lapangan basket indoor sekolah.

Karena sudah kukatakan bahwa aku sedang berada di lapangan basket sekolah, tentu saja sekarang sedang berlangsung mata pelajaran penjaskes, kelas olahraga.

Aku memakai baju olahraga, tapi sekedar itu, sekarang aku sedang duduk di tribun pinggir lapangan, melihat teman-teman sekelas yang sedang berlari memutari lapangan, pemanasan.

Beberapa minggu lalu, ketika aku memaksa ikut dan berakhir pingsan. Pak Taeyang tidak lagi mau mengijinkanku ikut. Aku hanya duduk-duduk di pinggir, terkadang mengambilkan bola yang menggelinding ke arahku. Jujur, itu sangat membosankan.

Durasi kelas olahraga dua jam, satu jam diisi oleh pak guru, satu jam lagi digunakan dengan bebas, memainkan permainan olahraga ataupun yang lain.

Satu jam yang di isi oleh Pak Taeyang selesai, beliau mulai meninggalkan lapangan. Mempersilahkan kepada muridnya untuk bermain, asalkan tetap di dalam ruangan.

Aku mendekati para siswi yang sedang bergerombol berebut memasukan bola basket ke dalam ring. Min Ah meminjamkan satu bola padaku, aku melemparnya, berharap masuk, tetapi tidak, bahkan sama sekali tidak mendekati ring nya, aku terlalu lemah melempar bolanya.

Aku berdiri, memperhatikan yang lain memasukan bola kedalam ring. Beberapa anak perempuan sudah mulai duduk-duduk di tepi lapangan, mengambil kipas mini yang sengaja mereka bawa.

Sekarang hanya ada empat ditambah aku, jadinya sekitar lima orang yang masih mencoba memasukan bola ke dalam ring.

Hampir saja, hampir saja aku memasukannya. Tapi bolanya hanya menggelinding di tepi ring, lalu jatuh keluar.

Aku berusaha mengambil bola yang menggelinding menjauh, yang ternyata sudah diambil lebih dulu oleh sepasang tangan yang tiba-tiba muncul.

Aku mendongak, mencari tahu siapa pemilih sepasang tangan itu. Dan ternyata oemilik tangan itu adalah Sunghoon, Park Sunghoon.

Dia mengambilnya, lalu beberapa kali memantulkan bolanya ke lantai, bergaya. Seragamnya tak jauh lebih rapi dari yang terakhir kulihat. Kalau dibandingkan dengan seragam rapi milik Jungwon, tentu saja dia tertinggal jauh.

You're Missing [Re-upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang