Pengin pergi ke Neverland deh, tapi Peter Pan ngga tahu rumahku, ngga punya google maps, lagi.
Jang Won-young
| Gaeul-a hari ini hari jadi ke-100 ku dengan Jungwon-ie~
| Sepertinya kami akan berjalan-jalan~
| Mohon bantuannya ya Ga-eul~!Itu pesan singkat yang kudapat dari Wonyoung. Singkatnya, dia memberitahuku supaya aku tidak ikut kemanapun Jungwon pergi sehingga tidak menggangu mereka berdua.
Aku mulai mengetikan pesan balasan dengan lesu.
Iya, bersenang-senang lah~! |
Itu pesan yang kubalaskan, aku melempar pelan handphone ke atas kasur. Hari ini hari Minggu, biasanya aku akan menemani Jungwon pergi bekerja. Aku tidak mengerti, orang tuanya termasuk orang berada. Bunda adalah seorang dokter dan ayah adalah seorang pengusaha pemilik gedung perusahaan berlantai 10.
Dan Jungwon memilih bekerja, katanya mau belajar mandiri. Disaat dia belajar mandiri, aku malah lebih suka goleran di kasur sambil menonton kartun di laptop. Tenang, aku menonton di aplikasi resmi dan legal kok.
Aku menatap ke langit-langit kamar dan melamun. Melamunkan apa saja yang mampir ke pikiranku. Berharap Peter Pan datang mengetuk jendela kamarku untuk membawaku ke Neverland. Sebuah pemikiran yang kekanak-kanakan bukan?
Ketika aku masih kecil, aku ingin cepat dewasa, punya uang sendiri, bisa senang-senang sesukaku. Tapi giliran mau dewasa, aku malah ingin kembali jadi anak kecil. Dimana kemauanku harus jadi keharusan atau kalau tidak aku akan menangis supaya keinginanku dikabulkan.
Aku tidak perlu memikirkan pelangi itu hanya sekedar pembiasan cahaya karena air. Aku bisa bebas membayangkan bidadari berjalan di atas pelangi. Aku tidak perlu mengerti teori newton ataupun thermodinamika. Apalagi mempelajari aljabar. Atau sekedar teori kenapa buah apel jatuh dari pohon ke tanah.
Pernah nggak sih, kalian merasa lelah akan sesuatu yang tidak kalian lakukan? Menyukai seseorang misal? Pernah lelah menyukai seseorang?
Kayaknya akan lebih mudah kalau rasa suka ngga usah ada kalau ngga ada pasangannya, jadinya ngga bakalan ada yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Tidak ada yang perlu merasa sakit.
Eh, tapi ngga juga ya? Pasangan juga punya kesempatan dan kemungkinan untuk saling menyakiti.
Getaran ponsel di sampingku membuyarkan pemikiran absurd yang sedang aku lamunkan. Aku mengeceknya, dan ternyata ada sebuah pesan dari Jungwon.
Jungwonie💜
|Gaeul?Aku mengetikan pesan balasan. Oh iya ngomong-ngomong, jangan salah fokus dengan namanya di ponselku.
Iya, kenapa?|
Sebelum muncul balasannya, aku mengetikan sesuatu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Missing [Re-upload]
FanfictionMenghilang atau kehilangan, menyakiti atau disakiti, kamu pilih yang mana?