Sekarang sudah jam dua belas malam, tapi aku belum bisa tidur, tahu kenapa?
Karena sebuah kalimat beberapa jam lalu yang terlontar dari mulut seorang Park Sunghoon.
"Jadi pacar gue, mau nggak?" Kalimat yang berhasil berulangkali terputar di kepalaku. Aku menyembunyikan wajahku di bantal, tiba-tiba saja aku merasa malu.
"Jadi, yang tadi itu bukan mimpi?"
Aku masih tidak percaya, padahal rasanya baru kemarin saat aku melihat dia terluka di depan toko, rasanya baru kemarin saat aku gagal menebak pribadinya.
Kenapa tiba-tiba aku mempunyai status hubungan dengannya? Kenapa juga disini terasa sangat panas, pipiku memanas.
Aku kira, masa sma ku akan berjalan seperti biasa, siklus kehidupan membosankan yang aku sukai.
Bangun tidur - berangkat sekolah - pulang sekolah - di rumah - lalu tidur. Ternyata tidak, kehadirannya membuatku merasakan banyak hal untuk pertama kalinya.
Dia membawaku melihat bintang lebih dekat, walaupun tidak sampai menyentuhnya, memberitahuku bahwa bulan sabit ternyata tidak sendirian, membuatku sadar bahwa penyesalan atas apa yang tidak aku pilih bukan hal yang baik.
Dia memberitahuku bahwa aku harus menghargai diriku sendiri, bahwa untuk mengungkapkan rasa terimakasih dan rasa sayangku pada ibu, aku harus menjaga aku.
Aku tidak tahu sejak kapan berada di sampingnya membuatku nyaman, padahal dulu, berada di dekatnya saja aku sudah merasa kedinginan, hanya karena perkiraan dan salah pahamku menebak kepribadiannya.
Ponselku bergetar, seseorang menelponku, yang kutebak itu dari Jungwon. Aku mengambilnya dari meja, dan benar saja, nama Jungwon dengan emot love ada di sana.
"Halo," sapaku riang.
"Kamu belum tidur, disana sudah tengah malam kan?" Suaranya terdengar lesu, mungkin karena dia lelah.
Sekarang di Seoul jam setengah satu pagi, berarti disana jam setengah lima sore, karena perbedaan waktu, Seoul delapan jam lebih cepat dari London.
"Belum hehe, besok jadi pulang?" Kemarin waktu kami berdua mengobrol dia bilang besok dia akan pulang, jadi aku bertanya untuk memastikan.
"Tidak."
"Kenapa? Hallmaeonni baik-baik saja kan?" Tanyaku.
"Tidak, hallmaeonni tidak baik-baik saja."
Suaranya sedikit bergetar.
"Hallmaeonni sudah pergi Gaeul, dia pergi untuk selama-lamanya."
Mendengarnya, aku bangkit dari kasur.
"Kapan?" Aku bingung apa yang harus kukatakan.
"Kemarin, sekarang acara pemakaman sudah selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Missing [Re-upload]
FanfictionMenghilang atau kehilangan, menyakiti atau disakiti, kamu pilih yang mana?