You are (Extra Chapter pt.1)

479 53 3
                                    

Mimpi terburuk bagi Yang Jungwon adalah, ketika laki-laki itu bangun di sebuah pagi, lalu melihat Gaeul yang terlentang lemas di atas kasurnya, tanpa nyawa, hanya bersisa raga tak bermakna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mimpi terburuk bagi Yang Jungwon adalah, ketika laki-laki itu bangun di sebuah pagi, lalu melihat Gaeul yang terlentang lemas di atas kasurnya, tanpa nyawa, hanya bersisa raga tak bermakna.

Dan saat itu juga, khawatir datang begitu hebatnya, gelisah tak tertahankan, ia menangis sejadi-jadinya, berteriak mengucap nama lengkap sang gadis.

Jungwon melihat botol obat yang terbuka, dengan beberapa pil obat di sampingnya. Kenapa? Kenapa Gaeul melakukan ini semua? Kenapa dia menyerah?

Satu-satunya orang yang bisa dia salahkan adalah dirinya sendiri. Kenapa dirinya tak menemani Gaeul lebih sering? Kenapa dia tak memeluk Gaeul lebih erat? Ada ribuan kenapa di kepalanya. Yang sekarang sudah tidak ada gunanya.

Pagi ini cerah, seolah cuaca baik-baik saja walau Gaeul menghilang untuk selamanya. Mungkin menertawakan pilihan Gaeul yang sangat tidak pantas dan menyedihkan.

Ketika di rumah sakit, Dokter mengatakan bahwa penyebab kematian Gaeul adalah overdosis obat tidur.

Bunda dan Ayah datang ke rumah sakit. Melihat putrinya tertidur untuk selamanya, tangis Bunda pecah begitu saja. Padahal, baru kemarin mereka bertemu untuk sarapan bersama dan Gaeul terlihat baik-baik saja dengan senyuman yang cerah.

"Jungwon, ayo bangunkan Gaeul, Gaeul pasti mau bangun kalau kamu yang suruh," Bunda tersenyum dalam tangisnya, menggoyangkan tubuh Jungwon berulang.

"Jungwon, ayo! Kenapa diam saja!"

"Gaeul pasti nunggu kamu."

Lalu Bunda mendekat ke arah Gaeul, tubuh gadis itu dingin, bibirnya pucat, matanya tertutup rapat.

"Cantik, bangun yaa, katanya kamu mau makan kimchi hari ini?"

"Ya, sayang, ya? Bunda sudah buat banyak kimchi di rumah. Kita makan sama-sama ya?"

"Nanti kita masak bareng lagi, belanja bareng, Gaeul bangun ya?"

Melihat tidak adanya pergerakan orang yang sedang ia ajak bicara, tangis Bunda semakin nyaring.

Ayah Jungwon memeluk istrinya, tak kuasa melihat kesedihan mendalam orang yang ia cinta.

"Sudah, Bunda. Bunda ngga boleh kaya gini."

"Ayah, Gaeul pasti bangun kan? Gaeul akan masak bareng Bunda lagi kan, Yah?"

Laki-laki dengan setelan tuxedo itu hanya diam, memeluk erat teman hidupnya. Hati pria itu mencelos, sebutir air meluncur dari pelupuk matanya, yang langsung dia hapus bahkan sebelum menggenang di pipi.

Jungwon diam di pojok ruangan, kuat-kuat mengepal tangan. Tangisan bunda berubah jadi melodi paling mengerikan yang terus menusuk telinganya. Matanya kembali berair, dia menangis, terduduk di lantai, memegang kepalanya yang tiba-tiba saja pening.

Setelah dua jam menangis, Bunda pingsan. Sekarang, hanya ada Jungwon yang berada satu ruangan dengan Gaeul, Gaeul yang sudah tidak bisa ia ajak bicara lagi.

You're Missing [Re-upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang