Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu tahu hal apa yang selalu saja jadi mimpi buruk bagi setiap orang?
Kehilangan.
Kehilangan selalu saja menjadi mimpi buruk bagi setiap orang. Tak terkecuali bagiku.
Dalam hidup ini, sudah berapa kali aku kehilangan? Kenapa aku selalu saja merasakan kehilangan?
Sepertinya, tidak ada satu orang pun yang mau kehilanganan, begitu juga aku. Kalau bisa memilih, aku tidak akan pernah mau kehilangan.
Tapi sayang, semesta punya cara kerjanya sendiri. Cara kerjanya adalah, yang tumbuh pasti akan mati, dan yang mekar pasti akan layu. Semua hanya perkara waktu, hanya perkara kapan dan bagaimananya yang berbeda-beda.
Dan sekarang, aku kehilangan Ayahku, kapan? Hari ini, tiga jam yang lalu. Bagaimana? Ayah sudah kalah melawan penyakitnya, Ayah kalah dalam menghadapi pertarungan sengit yang mengorbankan hidup dan matinya.
Aku hancur? Tentu saja.
Aku marah? Aku sangat marah.
Aku sedih? Siapa yang tidak akan sedih ketika dihadapkan pada sebuah kehilangan?
Aku menatap kosong pigura foto berisi wajah Ayah yang sedang tersenyum, yang kali ini sudah dikalungi bunga.
Siapapun, tolong katakan bahwa ini hanya mimpi.
Tolong bangunkan aku dari tidurku, karena mimpi ini sungguh sangat buruk. Dan aku tidak sanggup menjalaninya.
Aku memperhatikan istri Ayah, yang baru-baru ini kuketahui namanya adalah Lim Younghee.
Kondisinya tidak kalah parah denganku, kantung matanya menghitam, wajahnya pucat, tidak lagi ada senyuman elegan yang kemarin kutemui.
Dari tadi istri Ayah hanya menangis dan berteriak, tapi sekarang beliau sudah diam. Mungkin kehabisan tenaga bahkan hanya untuk sekedar menangis. Pandangan matanya kosong, ada bagian yang sangat besar yang hilang dari wanita berparas cantik itu.