38; sucks

327 50 6
                                    

Sebulan terakhir berjalan dengan sangat kelam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan terakhir berjalan dengan sangat kelam. Tiap malam aku terisak sendirian, jadwal rutin paling melelahkan yang sayangnya tidak bisa aku ubah atau hentikan.

Jungwon, dia sudah pulang, membantuku menjalani hari yang sudah jauh berbeda dari hari-hari yang lalu, dia selalu mencoba mengobati lukaku, luka yang mungkin sekarang sudah membusuk akibat terlalu lama dibiarkan.

Katanya, yang pergi biarlah pergi, dan yang tinggal, sudah seharusnya melanjutkan perjalanan.

Ternyata, tidak semudah itu juga. Tidak semudah itu merelakan kehilangan. Walau sebenarnya, aku tidak terlalu dekat dengan Ayah, bahkan sudah dari kapan tahun Ayah meninggalkanku dan pergi dengan keluarga barunya, tapi Ayah satu-satunya keluarga kandung yang aku punya, yang peduli padaku.

"Ngelamunin apa sih?"

Jungwon mengusap rambutku halus, bertanya dari samping, kami berdua sedang menuju ke sekolah.

"Nggak ngelamun, cuma lagi mikir."

"Mikirin apa hmm?"

Aku tersenyum mendengar pertanyaannya.

"Aku pengin jadi temennya Tinkerbell sama Peterpan deh."

Jungwon tertawa mendengar racauan absurdku.

"Pengin ke Neverland," ucapku lagi.

"Nanti gabisa jadi dewasa dong?"

"Ngga papa, katanya, jadi dewasa itu nyeremin tau."

"Kata siapa?"

"Kata orang lah."

"Kalau aku malah pengin cepet-cepet jadi dewasa," aku menengokkan kepalaku dengan cepat karena kaget mendengar kalimatnya.

"Biar apa? Jungwon ngga takut emangnya? serem loh."

"Emang Gaeul udah pernah jadi dewasa?"

"Belum si."

"Nah, ngerasain juga belum, ngga usah takut."

"Apa yang dibanggain dari dewasa sih?" Bingungku, sama sekali tidak paham.

"Ya, aku bebas memilih apapun mauku, aku bisa mempertanggung jawabkan pilihanku sendiri. Pokoknya, aku jadi berhak mengatur penuh diriku sendiri."

Apa iya dewasa semenyenangkan itu?

Mobil berhenti, kami keluar, aku tak lagi menjawab kalimat panjang Jungwon. Meski diam, bukan berarti aku percaya dan menyetujui kalimat Jungwon.

Aku tidak percaya dewasa sesederhana dan semenyenangkan itu.

Aku menghentikan langkahku di depan gerbang, kalimatku tentang aku ingin ke Neverland bukan sebuah omong kosong belaka.

Aku ingin pergi, pergi sejauh-jauhnya, bahkan aku berharap tidak usah pulang sekalian. Aku mau terjebak di Neverland, atau tinggal bersama alien di mars, asalkan aku tidak di bumi. Atau aku bisa berubah jadi kupu-kupu, meski kupu-kupu hanya punya beberapa puluh hari di hidupnya, aku akan sangat senang bisa terbang dan hinggap di bunga raksasa, karena kupu-kupu tidak besar.

You're Missing [Re-upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang