18. Lost Contack

220 33 1
                                    

Sudah dua Minggu berlalu, semenjak saat itu Sinb juga mulai terbuka akan perasaan nya. Ia juga sudah kembali sehat dan sedikit ceria dari pada sebelumnya. Namun tetap saja setiap masalah selalu menghampiri setelah masalah yang satunya terselesaikan. Mungkin beginilah cara Tuhan mengujinya. Semenjak empat hari yang lalu ia kembali ke apartemen, pria itu tidak datang lagi. Sinb sangat bersyukur karena ia bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada yang menggangu.

Namun masalah itu tetap menjadi buah pemikiran bagi Sinb, pasalnya sejak Junghan tidak datang saat mereka berkumpul dirumah Sora Junghan tidak pernah muncul lagi. Ia absen selama dua Minggu, dan tidak bisa di hubungi sama sekali. Junghan memang tidak pernah melakukan hal mencurigakan, malahan ia selalu berprilaku sopan dan baik, dan Sinb juga berhutang Budi padanya karena mau merawatnya saat sakit.
"Kemana sih dia! Sumpah gue takut terjadi hal buruk sama dia" ucap Sinb sambil menghentakkan kakinya ke lantai apartemen nya.

"Emang dia gak ada ngomong sesuatu gitu terakhir kali Lo jumpa sama dia" ucap Sora menatap Alex.

"Dia cuma bilang kalau dia gak bisa datang karena punya urusan" jawabnya sambil menggaruk kepala frustasi.

"Oh iya gue baru ingat, siang itu gue ngeliat hal unik yang jarang di perlihatkan oleh Junghan! Dia seperti sedang memikirkan hal yang rumit dan tempo lalu ia juga sempat mengejutkan ku" Sambung Alex.

Sinb kembali duduk di sofa setelah mondar-mandir karena penasaran dengan lanjutan cerita Alex.
"Apaan?"

"Gue sama Junghan itu satu ekskul di olahraga tenis, sebelum tanding waktu festival sekolah kemaren kami ganti baju di ruang yang sama, karena gue di tunjuk jadi panitia dadakan jadi gue agak telat ni. Pas gue buka pintu kamar ganti gue liat Junghan lagi mau pakai baju, gue lihat bekas jahitan lebar di punggung dia. Terus gue langsung tanya soal lukanya, katanya dia dulu pernah kecelakaan mobil di korea. Ya gue iyain aja, cowok polos kayak dia gak mungkin kan main benda tajam apalagi berurusan  dengan masalah mengancam nyawa" ucap Alex.

"Tapi kan bisa aja selama ini dia sedang berakting dan memakai topengnya" ucap Sora.

"Enggak!!! Gue percaya sama dia. Selama ini gue selalu menaruh rasa curiga kedia tanpa memikirkan perasaan nya, setelah apa yang dia lakukan selama ini membuat gue merasa bersalah" ucap Sinb dengan air muka serius.

Sora terdiam dan menatap Alex yang kaget melihat wajah tegas dan keseriusan Sinb yang sangat jarang ia perlihatkan.
"Gue gak tau apa yang terjadi antara lo sama Junghan, Lo bukanlah orang yang mudah percaya sama seseorang. Tapi gue selalu percaya sama Lo. Jadi gue akan berusaha cari alamat dia dengan Cara apapun" ucap Alex berjalan mengambil laptopnya.

Sinb tersenyum lebar dan menghela nafas lega, sedangkan Sora masih menatap Sinb dan menghampiri nya. Gadis itu terlihat sangat kwatir dan resah sejak tadi. Sebenarnya Sora pun tidak pernah melihat sisi lemah Sinb seperti ini, kecuali ia sedang depresi. Sinb selalu bersikap tenang dan mencari solusi dengan cepat saat ia terkena masalah. Namun Sinb saat ini begitu kwatir dan tak berdaya.
"Selama ini aku selalu memperhatikan Lo Sinb, apa Lo punya perasaan sama Junghan?" Tanya Sora blak-blakan.

Sinb kaget mendengar ucapan Sora yang terkesan begitu serius. Biasanya ia akan becanda dengan mengatakan hal yang aneh-aneh namun kali ini wajahnya begitu flat dan menantikan jawaban Sinb.
"Kau bicara apa? Tentu saja hubungan kita sangat jelas, begitu juga dengan Junghan" ucap Sinb.

"Haha aku hanya bercanda, kau jangan terlalu tertekan begitu karena kami Sama khawatirnya" ucap Sora lalu berjalan menghampiri Alex yang sibuk dengan laptopnya.

Sinb hanya menatap bingung jelas ekspresi wajah itu bukan untuk sekedar candaan. Ia juga sempat berpikir kenapa hatinya begitu sakit saat mengingat Junghan saat ini. 
"Aku tidak mengerti perasaan apa yang kurasakan saat ini" gumam nya.

Sedangkan Alex merasa sangat kesal karena ia tidak mengetahui informasi apapun mengenai Junghan, padahal mereka sudah melalui banyak hal bersama.

***

Sebalik itu Jongkook terus berlari memasuki jalan sempit sambil menahan  pendarahan hebat di perutnya. Ia berlari hingga memasuki sebuah dapur restoran yang akan tutup dan bersembunyi di sana. Hingga seorang wanita kaget melihatnya ada di dapurnya, Jungkook menarik wanita itu dan membungkam mulutnya yang ingin berteriak.
"Maaf bisakah kau diam kalau kau tidak ingin mati" ucap Jungkook sembari berbisik ditelinga wanita itu.

Wanita itu mengangguk patuh dengan tubuh yang bergetar ketakutan melihat darah pria itu sudah berceceran kemana-mana. Setelah keadaan ribut diluar sudah menghilang Jungkook melepaskan wanita itu dan mengambil sebilah pisau di atas meja dan menyayat tangan wanita itu dan membiarkan darah gadis itu menetes kelantai dan bercampur dengan darahnya yang berceceran disana ia menatap wanita itu dan berbisik.
"Sayatan ini tidak akan membunuh mu! Suatu saat aku akan kembali dan membayar uang perawatan rumah sakit mu" ucap Jungkook lalu pergi.

Jungkook berjalan sempoyongan hingga ke markas persembunyian nya yang ada disalah satu gedung tua. Ia membuka pintu rahasia bawah tanah dan masuk ke ruangan penyimpanan obat-obatan dan melakukan operasi mengeluarkan peluru dengan kesadarannya yang hampir hilang.

***

"Sinb aku menemukan petunjuk, menurut alamat yang di tulis di data kesiswaan ternyata alamat palsu, tapi dari rekaman CCTV yang aku temukan adalah seseorang yang mirip dengan Junghan tertangkap kamera sedang berada di wilayah pabrik tekstil. Tapi di daerah itu hanya ada lima rumah dan satu bangunan kosong. Aku tidak yakin dimana ia tinggal. Tapi dari data yang udah aku cari sampai ke akar-akarnya kelima rumah itu penghuninya orang-orang biasa yang mungkin bukan keluarga Junghan, satu pria berkerja sebagai petugas kebakaran dan tinggal disana selama satu tahun bersama keluarganya, satunya pria kantoran dan kelurganya, satu lagi pengangguran bersama pacarnya, dan duanya rumah lainnya berkerja di pabrik. Jadi yang mungkin tempat yang disinggahi Junghan adalah bangunan tua terbengkalai itu" ucap Alex.

"Ha?! Apa yang dilakukan nya disana?" Ucap Sora.

"Entahlah, tapi itu belum dipastikan Junghan, yang kita lakukan adalah memeriksa kebenaran. Malam ini juga kita akan periksa bangunan tua itu" ucap Alex.

"Tidak! Biar aku saja yang masuk ke sana" ucap Sinb.

"Enggak!! Gimana kalau disana tempat para penjahat berkumpul" ucap Alex.

"Lo tau! tempat itu dulu adalah gedung yang hampir gue beli untuk usaha bisnis. Tapi karena tempatnya tidak strategis jadi gue gak jadi beli. Tapi lebih dari apapun gue tau betul seluk beluk tu gedung. Lagi pula gak mungkin sembarangan orang bisa masuk, karena wilayah itu juga termasuk daerah pabrik jadi tempat itu di jaga ketat. Maka itu biar gue sendiri yang pergi, karena gue kenal sama pemilik wilayah disana gue bisa minta izin tapi dari peraturan dua tahun yang lalu hanya tiga orang boleh masuk. Untuk sekarang mungkin gak bisa karena gue datang ke sana bukan sebagai pembeli, takut dia curiga" ucap Sinb.

"Lo yakin pergi sendiri?" Tanya Alex lagi.

"Di sana hanya perumahan kecil dan satu gedung tua, apa yang di takutkan" ucap Sinb.

"Baiklah tapi kami tetap tunggu di batas wilayah yang di perbolehkan, disitu kita harus saling komunikasi" ucap Alex.

" Okey"

Tbc







AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang