33. Checkmate.

169 28 0
                                    

Berambisi boleh tapi jangan keluar dari jalur mu, dan jangan membiarkan ego dan sifat iblis mengendalikan mu.
-Teruntuk Para Generasi-

Ruangan yang awalnya tertutup dan kedap suara, tiba-tiba salah satu dinding mulai terangkat ke atas. Itu membuat Jungkook terkejut. Seperti ruangan yang bisa terbuka otomatis melalui remote control. Perlahan satu demi satu, dinding terbuka, dan ruangan itu lenyap menjadi satu dengan luasnya ballroom aula. Jungkook menatap nya nanar, pria tua itu terlihat tersenyum puas melihat reaksi gelisah dari Jungkook.
"Kau ingin menangkap harimau di sarangnya? Maka kau yang akan di habisin" Ucap Jayyar.

Jungkook hanya menatap nya tajam, perasaannya tidak enak, dan ia memperhatikan setiap sudut ruangan.
"Apa yang akan kau lakukan" ucap Jungkook.

"Itu tergantung  bagaimana sikap mu" ucapnya.

Tak lama segerombolan pria berbaju hitam muncul dilengkapi dengan senapan mengelilingi setiap sudut aula, melihat jumlah mereka yang mencapai ratusan sedang mengelilinginya tentu saja Jungkook kaget dan waspada. Jayyar tertawa dengan keras, seakan keberuntungan berada di pihaknya.

"Tertawa lah sepuas mu, jika aku mati disini, cucu mu juga. Jangan lupakan itu!" Ucap Jungkook mengarahkan pistolnya kearah Chanyeol.

"HAHAHA, lihatlah ini semakin menarik. Sejujurnya aku tidak peduli dengan cucu bodoh itu! Tapi bagaimana pun dia keluarga ku, dan aku akan menjaganya sesuai dengan prinsip ku" ucapnya.

"Tapi bukankah mata mu Agent Zero, dan lihat baik-baik" ucap Jayyar dengan senyum smirk diwajahnya.

Ucapnya seakan menyembunyikan rencana yang lebih berbahaya, walaupun Jungkook pernah melawan ratusan tentara musuh saat dulu ia masih bertugas, tapi tentara yang dilatih oleh Jayyar berbeda, buktinya ia bisa menghasilkan Agent berbahaya seperti dirinya. Bagaimana pun ia tetap manusia biasa, yang bisa mati kapan pun. Namun bukan itu masalah yang ia takutkan, tapi melihat tubuh lemas Sinb yang di papah kesini dengan pistol yang menempel di kepalanya. Jungkook menoleh dan menatap Jayyar dengan  marah, seakan api yang ia tahan cukup lama, seketika membara mengisi emosi yang tak dapat ia kendalikan.

"SIALAN KAU JAYYAR!!! Lepaskan dia bajingan!!!" Teriak Jungkook dengan muka memerah.

Jungkook mengarahkan pistol ke arah Jayyar, dan semua anak buah Jayyar mengangkat senjatanya dan mengarahkan nya ke Jungkook. Pria itu seakan tidak peduli jika ia akan dihujani peluru, asal ia bisa menembakkan pelurunya menembus kepala Jayyar.

"Lihatlah, kau sudah menyerah?!" Ucap Jayyar.

"Sialan! Jangan bermain-main dengan ku. Aku akan membunuh mu!" Tegas Jungkook dengan tatapan tajam.

Sinb yang terkulai lemas disana, menatap Jungkook dengan pandangan buram, ia tersenyum dan sedikit lebih tenang.
"Jung, kau disini?" Gumamnya.

Jungkook sedikit sayup mendengar ucapan Sinb dan menoleh ke arahnya dengan tatapan sedih.
"Sinb bertahanlah, aku pasti akan menuntaskan ini. Apapun yang terjadi" ucap Jungkook dengan lembut.

Sinb yang mendengar suara penuh kekuatiran itu hanya tersenyum bahagia, walaupun keadaannya terpojok ia tetap menenangkan Sinb dengan lembut. Mengingat prilakunya selama ini, seperti bukan Jungkook yang ia kenal.
"Jung apapun yang terjadi, aku akan selalu di sisi mu" ucap Sinb.

"Aku tau, kau tak akan pergi kemana-mana selama aku masih hidup" ucap Jungkook dengan wajah tegas.

"Baiklah aku akan bertahan sebentar lagi" ucap Sinb dengan lidah yang mulai terasa kelu, pandangan yang semakin buram, dan tubuhnya yang semakin tak berdaya. Jungkook yang melihat itu hanya menggigit bibirnya, hatinya sangat hancur dan sakit.

AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang