15. Hero?

233 32 0
                                    

Pagi itu terlihat cerah dengan langit yang indah, Sinb tampak bersemangat dengan senyum yang merekah di wajahnya. Tentu karena itu hari pertamanya menginjak kan kaki setelah satu Minggu meliburkan diri. Ia keluar dari mobil merahnya yang baru di perbaiki, ia menatap ke arah pintu masuk fakultas bisnis yang terlihat sepi, mungkin saja mogok ngampus masih berlanjut semenjak kejadian itu. Sinb menatap kearah pintu gerbang disana ada Alex, Sora dan Junghan yang kebetulan pergi bareng. Sinb menghampiri mereka.
"Hay pagi!" Ucap Sora.

"Pagi! Ngomong-ngomong fakultas bisnis masih di tutup ya, bukannya kasus itu udah kelar" ucap Sinb.

"Entahlah mungkin masih trauma, udahlah nanti aja dipikirin"

Sora memeluk Sinb dan terus menanyakan kondisi nya, sedangkan Junghan masih sibuk dengan ponselnya. Saat mereka memasuki gerbang suara letupan dan kertas confetti berjatuhan dari langit, terlihat semua mahasiswa dan mahasiswi berkumpul termasuk dari fakultas bisnis, mereka bersorak memenuhi lorong, dan juga ada yang meneriakkan selamat dari lantai atas.
Alex dan yang lainnya tak menduga, mereka terperangah sekaligus kaget melihat semua dosen dan rektor juga ada disana sambil tersenyum bangga.
Sinb merasa seperti sekelompok super Hero Marvel yang habis menyelamatkan dunia, sungguh tidak lucu.

Bibir Alex tidak berhenti-henti terperangah, ia menatap buk Yossi yang menagis haru dan menghampiri nya juga memeluk mereka. Perasaan mereka saat ini begitu campur aduk, sejak awal mereka berjuang memang karena ingin, selagi bisa. Tapi baru kali ini mereka merasa sangat di hargai. Sora menangis dengan kencang, tentu saja karena ia paling tau bagaimana rasanya berjalan maju di jalan yang dipenuhi dengan lubang yang dalam, terlibat dengan hal yang tak pernah ia bayangkan dan inginkan. Sinb menatap ke arah mahasiswa fakultas bisnis, mereka mengucapkan terimakasih untuk Gray dan juga meminta maaf karena tidak membantu sama sekali. Mereka merasa bersalah untuk kasus fakultas mereka, karena pada awalnya mereka hanya memandang Gray itu sebagai puncak masalahnya, tanpa ingin tau apalagi merangkul. Sinb hanya tersenyum karena begitu lah sifat manusia di jaman modern, mereka hanya memberi rangkulan untuk diri mereka sendiri, dan memakai istilah elo elo gue gue pada dasarnya manusia itu egois.

Setelah penyambutan yang tidak terduga, kelas di berhentikan sampai jam makan siang, lalu sedikit pengumuman untuk persiapan acara festival musim dingin dua hari ke depan. Festival yang hanya ada di kampus mereka, tentu ini juga acara yang sangat penting bagi sekolah, disana setiap mahasiswa menyiapkan perlombaan bakat, perlombaan kelas, mengundang artis, dan upacara sambutan di paginya.

Setelah makan siang Sinb masuk kedalam kelas disana teman sejurusan nya sedang berkumpul termasuk ketiga sahabatnya.
"Dari mana tuan putri? iya kali kami disuruh nunggu gara-gara Lo!" Ucap Sora.

Sinb memasang wajah kesal dan duduk di kursinya dengan wajah sedingin es, seperti biasa. Alex menatapnya sambil tertawa. "Gue kira Lo udah berubah, tapi masih aja dingin" ucapnya.

"Bukannya muka gue dari dulu kek gini" ucapnya dengan wajah tanpa dosa.

"Noona akhir-akhir ini lebih sering tersenyum, dan mimik wajah Noona lebih lembut" ucap Junghan menyela sambil tersenyum begitu manis.

Sinb menatap nya dengan wajah memerah, ia melotot dan salah tingkah.
"Tidak, sudah seperti ini dari dulu!!" Ucapnya menatap lurus ke depan.

Junghan tertawa kecil melihat ekspresi tak biasa Sinb. Sora dan Alex terdiam kaku melihat wajah merona Sinb untuk pertama kali.
"Sumpah aku merinding, apa yang terjadi di antara kalian selama kami tidak ada" ucap Sora.

"Apa jangan-jangan kalian-"

"STOP!!! Gue mau belajar Jangan berisik!!" Ucapnya memalingkan wajah ke buku.

Sinb menutup wajahnya dengan buku, detak jantung nya tak karuan, ia bersumpah mengutuk dirinya sendiri untuk perasaannya sendiri. Sedangkan itu ia masih dapat mendengar cikikan tawa dari Sora dan Alex yang tentunya sedang mengejek dirinya.

AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang