34. END.

250 24 0
                                    

Sinb terbangun di ranjang rumah sakit, menatap sekelilingnya dengan perasaan lega, ia pikir ia akan terbaring lagi di ruangan bawah tanah yang bau obatnya sangat menyengat. Seketika moment sebelum ia pingsan berputar sangat jelas, saat ia di tarik oleh bawahan Jayyar untuk mengancam Jungkook, saat itu Jungkook mulai terdesak dan menyerahkan dirinya kepada Jayyar.

Sinb bangun dan terduduk menatap lebih jelas kondisinya.
Tubuhnya terasa lebih baik dari sebelumnya, walaupun ada bagian tubuh yang masih terasa sakit.

Ia melirik ke arah sofa di dalam ruangan itu, terlihat sosok Jungkook yang tertidur pulas. Sekarang ia sadar bahwa Jungkook mengorbankan hidupnya demi keselamatan nya. Sinb menangis tersedu-sedu mengingat betapa tak berdaya dirinya, membiarkan semua rencana Jayyar berjalan lancar karena dirinya.

Tak lama dari itu tiba-tiba pintu kamar terbuka, Sora dan Alex muncul sambil membawakan satu kantong bingkisan, namun bingkisan itu terjatuh dari tangannya, saat Sora melihat Sinb duduk dan tersenyum kearahnya.
"Sinb..." Ucapnya berlari memeluk Sinb.

Alex yang melihat Sinb sudah sadar setelah tiga hari terbaring, berlari memanggil dokter.

"Sinb, kamu baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" Ucap gadis itu dengan wajah sendu, matanya yang membengkak menunjukkan kalau ia sudah menangis cukup lama.

"Aku baik-baik aja kok, cuma agak pusing. Gak usah cemas" ucap Sinb dengan suara parau.

Sora kembali memeluk sahabatnya dan menangis tersedu-sedu. "Aku gak percaya ngeliat kamu kembali dalam kondisi kayak gitu, apalagi kamu udah tiga hari gak sadarkan diri. Aku takut banget..." Gumamnya semakin larut dalam tangisan.

Sinb mengelus rambut Sora, mencoba menenangkan gadis itu. Namun kegaduhan itu membangunkan Jungkook yang tertidur pulas.
"Ada apa sih? berisik sekali, gak tau apa ada orang sakit... Sinb!!!" Teriaknya setelah melihat Sinb sudah sadar.

Jungkook berlari menghampiri Sinb dan mengelus pipinya yang terasa sembab karena air mata.
"Akhirnya kamu sudah sadar" Gumamnya dengan air mata yang berlinang.

Setelah Sora melepaskan pelukan Sinb, kini Jungkook menyambarnya dengan pelukan hangat dan erat. Jungkook tersenyum dengan perasaan yang lega, ia sangat cemas kalau Sinb tidak akan bangun lagi, namun gadis ini sudah sadar dengan wajah yang cerah.
"Maafkan aku karena terlambat menyelamatkan mu" gumam Jungkook.

Sinb menangis mengingat apa yang Jungkook lakukan demi menyelamatkan nya. "Tidak, kau sudah menyelamatkan ku, kau melakukan yang terbaik untuk ku, tapi bukan berarti kau harus mengorbankan hidup mu pada Jayyar!" Ucap Sinb dengan tatapan kecewa.

Jungkook terdiam dan bingung. "Aku berhasil kok" timpal Jungkook.

"Iya tapi gak harus nurutin Jayyar sialan itu" tegas Sinb.

Alex yang mendengar percakapan itu langsung masuk dan tersenyum.
"Kami berhasil kok, Jayyar udah tamat!" Ucapnya.
Alex menghidupkan televisi yang ada di kamar rawat. Televisi menayangkan berita tentang tertangkapnya teroris dan organisasi berbahaya Greenhouse. Sinb terkejut dan menatap Jungkook yang tersenyum bangga.

"Tapikan saat itu musuh sangat banyak, dan Jungkook terlihat terpojok. Apa kau berhasil mengalahkan mereka semua?" Tanyanya.

"Tidak aku hanya bertarung dengan Jayyar, pasukan hitam yang kau lihat itu adalah tentara dan Agent khusus dari presiden Australia, mereka berkerja sama dengan kita" ucap Jungkook.

"Bagaimana bisa? Jelas-jelas..."

"Ada pepatah, jika ingin menipu musuh tipu lah dulu teman mu. Jadi saat itu berlaku untuk kau dan Jungkook" ucap Taehyung yang tiba-tiba masuk karena mendengar percakapan mereka.

"Haah, padahal saat itu aku panik banget!" Gumam Sinb.

"Hahaha sorry. yah gimana lagi demi kelancaran misi, dan saat itu kondisi Jungkook tidak prima, jadi kami juga merahasiakan darinya. Buktinya semuanya berjalan lancar" ucap Taehyung tersenyum bangga.

"Tapi aku tidak selama itu tertipu, aku langsung sadar ada Jimin diantara kerumunan pria itu" ucap Jungkook.

"Yah kalau kau tidak sadar, untuk apa gelar Agent Zero untuk mu!" Ucap Taehyung sarkas.

"Lagi pula gelar itu tidak berarti untuk ku!"gumamnya.

"Tapi aku bahagia kalau misi berjalan dengan lancar, terima kasih telah menyelamatkan ku" ucap Sinb.

"Tentu saja"

***

Setelah insiden itu Sinb perlahan mulai membaik, Jimin dan Taehyung juga sudah kembali ke Korea untuk melaporkan perjalanan tugas mereka. Sedangkan Sora dan Jimin entah sejak kapan resmi berpacaran, Alex mulai berkerja di kantor kepolisian Australia karena bakat detektif dan hacker yang hebat. Pihak Australia merenggut nya, karena tidak menginginkan Alex menjadi seorang penjahat dengan bakatnya yang seperti itu. Apalagi bisnis ilegalnya, yang suatu hari akan berbahaya bagi negara.

Sedangkan organisasi Greenhouse benar-benar sudah di binasakan sampai ke akar-akarnya. Jayyar ditangkap dan dipenjarakan di Korea seumur hidupnya, dan kekayaan keluarga mereka di sita untuk kerugian yang mereka lakukan di Australia. Seluruh keluarga Jayyar dipenjarakan dan sebagian masih menjalani pemeriksaan. Sedangkan Mentri dan pejabat yang berkhianat sedang mengalami proses hukuman menurut negara mereka. Dan sebuah video dengan dokumen kejahatan organisasi Greenhouse dan berapa pejabat yang terlibat sedang di siarkan kemana-mana, hingga semua rakyat Australia dan Korea mengecam mereka habis-habisan. Akhir yang pantas untuk mereka.

Dan kini Sinb dan Jungkook resmi berpacaran, mereka akan melaksanakan pertunangan dan pernikahan untuk bulan depan. Saat ini mereka akan disibukan beberapa hal. Nama baik Jungkook juga sudah dibersihkan, semua tuduhan yang ia terima sejak keluarganya dibantai juga sudah menemukan kebenaran nya, sekarang ia akan menjalani kehidupan yang damai bersama orang yang ia cintai.

"Apa yang kau lakukan Jungkook?" Panggil Sinb.

Saat ini mereka berada di rumah bawah tanah Jungkook.

"Aku ingin menjual semua koleksi senjata ku, dan beberapa alat Agent yang harus aku kembalikan" ucapnya.

"Kenapa di jual?" Tanya Sinb polos.

"Apa yang orang pikirkan jika aku mempunyai senjata sebanyak ini. Orang akan beranggapan kalau aku ini mata-mata, atau mafia" ucap Jungkook.

Sinb tertawa dan memeluk punggung Jungkook. "Benar juga, apakah tidak dibutuhkan lagi?"

"Tidak, misi ku sudah berakhir. Aku juga tidak memerlukan banyak senjata untuk melindungi mu" ucap Jungkook berbalik dan mendekap tubuh Sinb.

Sinb tersenyum dan membenamkan wajahnya ke dada bidang Jungkook.
"Aku mencintai mu" gumam Sinb.

Jungkook tersenyum dan mengelus Surai Sinb dengan lembut. "Aku lebih mencintai mu" ucap Jungkook dengan kecupan ringan di dahi Sinb.


TAMAT.

Akhirnya tamat juga ni cerita, tapi masih ada satu cahpter lagi yang bakal melengkapi tamatnya cerita ini. Ditunggu ya😘😘

AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang